Rabu, 26 September 2012

GROWING UP IS NEVER EASY

Have you ever think about this? About growing up.. getting old..
I believe that you're too busy to think about it. And that means you're a grown ups.. Unlike me, I have homeworks to do, and still have this thing came up in my head. Merasakannya setiap hari saja sudah melelahkan, kenapa harus dipikirkan? Yaa.. mungkin karena otak saya kadang kurang kerjaan dan merasa harus menuliskannya.
Setiap hari ada puluhan sms masuk ke hp.. Saya emang bukan sosialita, jadi puluhan sms itu paling-paling dari 3 atau 4 orang yang sama. Kalau dulu, isi sms sekitar tugas kampus (maklumlah, baru punya hape pas kuliah), janjian nonton, curhatan cowok, sms orang gak kenal, ajakan kencan (cyeee...), dan hal-hal abege lah pokoknya. Ternyata, setelah beberapa tahun terakhir saya sadari isi inbox saya seputar masalah anak-anak temen, masalah rumah tangga, keluarga, janjian ke nikahan, masalah pekerjaan, dll dll.. Hanya tinggal sms dari dua orang temen saya aja yang masih geje dan galau kaya abege.. And then I realize.. The world around me is changing, but not me..
Kalau dulu teman-teman curhat masalah cowok, sekarang mereka curhat masalah suami dan anak. Tapi saya tetap begini-begini saja, jadi tempat curhatan.Haha!
Yang membuat saya sadar bahwa "Growing up is never easy" adalah sms teman pagi ini menceritakan anaknya yang baru berusia 10 bulan kena sakit campak (rubeola) atau bahasa Jawanya gabagen, kalau istilah medisnya morbili, measles.
Pernah gak, lewat di TK-TK atau SD-SD, lihat anak-anak kecil maen lompat tali, gobak sodor, benteng, naik-naik pohon, terus tiba-tiba kepikir, "Enak ya jadi anak kecil? Kerjaannya cuma maen-maen aja..Gak tahu bapak ibuknya di kantor banting tulang biar dia bisa maen-maen di sekolah..". Pasti pernah kan? Baik itu lihat anak orang lain ato anak sendiri. Atau mungkin sesekali waktu nyusuin anak, tiba-tiba mikir, "Enak banget jadi bayi, makan minum tinggal di suapin, disusuin..". Seandainya Tuhan tiba-tiba mengabulkan permintaanmu yang ingin kembali jadi anak-anak dengan hidupnya yang serba bahagia di matamu, mau nggak? 
Pict from: http://polyglotindie.wordpress.com
Kalau saya mungkin gak mau.. Memang sih ada saat-saat bahagia di sana. Tapi itu adalah fase yang sudah berhasil saya lewati. Growing up is never easy, kawan. Jadi seumuran bapak-bapak dan ibu-ibu emang sulit, tapi nggak berarti jadi anak-anak juga gampang. Lihat aja deh, dari sejak kita tumbuh selama 10 bulan dalam rahim ibu. Kenapa butuh waktu selama itu? Karena membentuk tiap bagian tubuh dengan semua fungsi tepat dan normal itu sangat sulit, kawan.. Maaf sebelumnya, bahkan ada bayi-bayi yang lahir tidak normal karena pertumbuhannya salah. Maka bersyukurlah kalian yang dilahirkan 100% normal. Itu sudah pake tangan Tuhan lo.. Coba kalo manusia bikin manusia sendiri? Berapa lama tuh penelitian tentang cloning? Masih belum berhasil juga sampe sekarang kan? 
Setelah lahir, bayi pasti akan merasa lapar. Perjuangan bayi untuk menggunakan insting pertama kalinya menggapai makanan terdekat tu juga pasti sangat sulit. Bayangkan aja, mata masih belum sempurna bisa melihat, hidung juga mungkin belum 100% membaui aroma makanan, sel-sel otak masih menyesuaikan dengan sesuatu yang disebut "rasa lapar" dan menentukan "apa yang harus dilakukan saat lapar". Eh sekarang malah pake metode yang bayinya disuruh nyari susu ibunya sendiri, makin bingung tuh bayi.. Tapi semua itu juga pasti bisa dilalui. Kalau ibunya tiba-tiba kena flu, anak juga pasti kena. Dan gak seperti orang tua, si anak ini pasti juga masih bingung dengan apa yang dirasakannya. Kenapa badanku jadi nggak enak? Kenapa mataku pedih? Kenapa susu ibu jadi terasa aneh? tapi dia nggak bisa bilang apa-apa, yaa.. akhirnya nangis, rewel. Sama seperti anak teman saya tadi, yang katanya sudah berhari-hari gak mandi karena campak.
Masa anak-anak juga nggak gampang lo.. Maen dengan teman-teman sebaya yang kadang punya kebiasaan nggak sesuai dengan kebiasaannya. Menghadapi guru yang masih muda dan labil - ya, saya baru sadar kalo guru-guru SD saya dulu masih sangat muda-muda. Dijauhi teman karena lebih kaya, lebih cantik, lebih pintar, lebih miskin, baju lusuh, kotak bekal bekas, dll dll. Anak-anak harus menghadapi konflik batin ini setiap hari untuk belajar mana yang baik dan buruk. Orang yang nggak bertanggung jawab seringkali menyelewengkan pikiran lugu anak-anak ke hal-hal buruk. Gila..
Nggak usah dibahas tentang masa remaja, karena pasti terasa lebih berat, terutama dengan perubahan hormonal, bentuk tubuh, suara, rasa suka, pilihan hidup, pikirkan masa depan dan ini dan itu..bla..bla..bla.. Semua di masa remaja. Dan suatu hari di usiamu yang udah menjelang 30 taun, denger radio ada remaja curhat masalah cowok, kamu berpikir, "Enaknya jadi remaja, yang dipikirin cuma cowok..". Lupa gimana waktu remaja dulu tiap hari disuruh mikir sekolah yang baik buat masa depan, kamu harus jadi ini, kamu harus bisa itu, harus bisa nerusin usaha papa, atau harus jadi artis terkenal (buat anak artis kalee..hehe..).
Pict from: http://evrythingclosetomyheart.blogspot.com
Kalo di usia bapak-bapak dan ibu-ibu sekarang ini, emang sudah waktunya untuk memikirkan bagaimana menghidupi keluarga. Dan sudah bukan waktunya mikirin kotak bekal lusuh atau cowok direbut cewek lain. Itu semua sudah dilakukan dulu. Inilah masa depan yang pernah kamu rencanakan sejak kecil dulu. Kalo mau dirubah ya cepetan, sebelum terlambat.. =)
Nulis begini saya jadi ngerasa tua banget.. Keinget tadi malam di kosan, kamar sebelah lagi nonton konser SMTOWN di TV sambil ngomentarin tiap performnya, dan saya di kamar muter lagu Queen. Dan saya baru beberapa jam lalu tahu apa itu SMTOWN. Mungkin dulu waktu saya umur 14 tahun, orang-orang seumuran saya heran kenapa abege suka dengerin lagu-lagu boyband macem 5ive, NSync, BSB, code red, 911. Sekarang gantian saya yang heran kenapa anak sekarang suka nonton boyband-boyband yang personelnya cantik-cantik..

Minggu, 16 September 2012

KERACUNAN HAWKEYE

This is what happen when I fall in love to an actor. I don't care what kind of movie, I'll just watch it. Haha..no..not really. I fell to Nick Stahl 10 years ago, I didnt watch all his movie. I also fell to James McAvoy but still dont have the will to watch Atonement or Band of Brothers. Jeremy Renner is different. He made me want to look and watch his movies. I hate war movie. Guess what? Now I have one in my DVD shelf and it called "The Hurt Locker". I never want to watch S.W.A.T, coz I hate Colin Farrell. But then I think again, "Hey, I dont have to watch Mr Farrell!". Dont ask about Mission Imposible, because it's almost imposible for me to watch that movie. Until now, coz guess again.. Ya! Jeremy Renner! =)
I've never watchd Bourne, I dont even like the trailer. Now I even buy an expensive movie megazine with Aaron Cross on the cover. Ya.. I know.. I'm crazy about him, just like the other girls in the world. And I dont know why. He's not so handsome. He has an evil face, he mostly played as the bad guy, insane or someone soul-less. I tell ya, it starts with "The Avengers"..
Waktu itu, tiba-tiba ada teman ngajak nonton The Avengers. Jujur, hidup di kota besar malah bikin saya kuper. Saya nggak tahu film-film baru. But then ya.. I went to watch Avengers. Padahal saya nggak tahu itu film apa. Peduli amat, dibayari ini.. hehe.. Sementara dia beli tiket, saya nunggu di depan posternya. Ooo.. ternyata film superheroes. Lumayan lah, ada Captain America - berarti ada Chris Evans yang bakal menjaga mata saya tetep melek. Tapi ternyata setelah nonton itu, saya malah nyari film-film Jeremy Renner..=)
So, his new movie - The Bourne Legacy - Bourne tanpa Bourne. Saya beli majalah seharga 41000 biar ngerti kalo ntar nonton tanpa nonton film-film Bourne sebelumnya. Setelah yakin saya bakal ngerti film itu, berangkatlah ke 21 bersama salah satu Kliwon yang pasrah aja saya ajak. Dan di sanalah saya, duduk di bangku terbaik, nongkrongin Jeremy Renner di wide screen.
Gotta tell you all.. This is a serious movie. Action and serious - a kind of movie that I hate. Sekali lagi, saya nonton ini karena ada Jeremy. Saya dan Peyek sering ngakak di saat yang lain nonton dengan serius. Kenapa ngakak? Pertama, kami sama-sama nggak ngerti variabel terikat film ini. Maksudnya, dia lari dari orang yang mau bunuh dia. Emangnya kalo dia dan ilmuwan itu mati kenapa? Apa negara akan runtuh? Kedua, saya pernah beberapa kali lihat cuplikan adegan film-film Bourne sebelumnya. Matt Damon lari-lari di gedung-gedung tinggi. Nah ini, lari-lari di atap daerah kumuh Manila yang pake atap asbes atau seng kaya di Indonesia. Ampun dah.. Ketiga, I wish Joe Taslim atau Donny Alamsyah yang jadi LARX, dan I wish film ini ambil setting di Indonesia.. huhu..
Tapi terbayarlah 25000 saya dengan akting OK Jeremy dan Rachel Weisz. Finally he gets the girl, karena di film-film BOX OFFICE Jeremy yang laen dia sering nggak dapet cewek. Di Avengers ada Scarlett Jo sii.. tapi malah dihajar.. Oh ya..SPOILER ALERT! No kissing or sex scene.. Horraayyy!!! =)
He's 41, he's cute, sweet and he can sing..Cant wait 4 Hansel and Gretel.. <3 p="p">

THE CABIN IN THE WOODS

Saya heran kenapa orang-orang berbondong-bondong beli film ini. Raditya Dika juga berkali-kali merekomendasikan film ini lewat twitternya. Judulnya aja "Cabin in The Woods". Ya ampun.. I'm sick of this kind of horror movie. Pasti ceritanya tentang muda mudi liburan di hutan, nginep di cabin, terus ntar palingan ada pembunuh gila atau monster atau temannya jadi gila lalu bunuhin mereka semua.
Salah besar.. Dilihat dari judulnya emang film ini "seperti" mudah ditebak. Tapi menit pertama film dimulai, tanda tanya besar muncul di kepala. Where's the cabin? Dan melihat keseluruhan film akan jadi pengalaman baru.
Film horor bersetting cabin di tengah hutan sudah buaaaaannnyyyaaakkkk... Mulai film Holywood, Korea, Indonesia, Jepang, Thailand. Ternyata di trailernya ada, "You think you know the story". Karena emang setting yang dipake sudah sangat sering. Waktu ditawari mbak penjual DVD, saya dengan nada remeh nanya balik, "Bagus ta, mbak?", apalagi covernya gambar cowok cewek dan cabin. Cabinnya muter-muter pula.. Palingan ada aliennya.. Si Mbak juga cuma bilang, "Mmm.. bagus kok mbak..", gak yakin banget. Males dah..
Suatu hari di warnet, ada folder film ini. Dengan berat hati karena FD sudah hampir penuh, akhirnya ngopy juga. Setelah tersimpan di laptop selama beberapa minggu, mungkin sekitar sebulanan dan saya kehabisan stok film untuk menghapus kebosanan, saya buka folder berjudul "THE CABIN IN THE WOODS" itu..
Gotta tell you all, this is a new way of horror. The most complete.. Hillarious, cute, sweet, sexy, terrifying. You will get anything you want in this movie. Monsters? Zombies? Vengefull spirits? Freak guy? Sex? Mention it..
Saya tidak berlebihan, tapi film ini emang briliant menurut saya. Disutradarai oleh Drew Goddard dan ditulis oleh Joss Whedon. Mereka berdua juga orang-orang di balik layar Buffy The Vampire Slayer.
Kecuali Chris Hemsworth, film ini menampilkan wajah-wajah lama yang jadi tampak baru. Kristen Connolly (Dana) misalnya. Dia jadi tokoh central. Pertama lihat cewek ini pasti langsung, "Kaya'nya sering lihat deh.. Tapi di film apa ya?". Ternyata dia sering jadi cameo di film layar lebar, lebih sering maen di film serial. Begitu juga dengan Fran Kranz, Anna Hutcinson dan Jesse Williams. Aktor dan aktris yang usianya udah 30-an, disini jadi kelihatan early 20's. Btw, Jesse Williams so sweet dee.. hehe..
Saya nggak akan cerita resensi film ini. Yang pasti, saya akan cari DVD ori-nya nanti kalo dah keluar.
Anyway, ada yang bikin saya penasaran. Is this movie talking about illuminati? I mean, the 5 sides, the controlling. Sejak keluarnya Da Vinci Code dan karya-karya Dan Brown yang lain, orang-orang jadi ramai membicarakan illuminati. People keep talking 'bout illuminati and how they will take over the world. Banyak yang bilang kalo illuminati mempengaruhi kehidupan manusia, karena tanda-tanda mereka ada dimana-mana. Mulai pemerintahan, perusahaan besar, film kartun, video klip, dll. 
Eits, jangan salah.. Saya nggak bermaksud mengatakan kalo film ini mengandung pesan-pesan illuminati. Malah menurut saya ini sebuah "bitch slap" bagi mereka yang cemas akan illuminati. Menurut saya film ini mengatakan kalo orang-orang nggak perlu terlalu ketakutan akan adanya illuminati, coz that's just silly. Atau, "Is this how you think illuminati work? Controlling people for their 'Gods'.. Yea..right.. And they have merman to do that.."

LITTLE WOMEN (HOW'S LIFE GOING?)

Akhir-akhir ini saya baca Little Women karya Louisa May Alcott. Bukan karena apa, tapi karena serial favorit saya, Friends menyebutkan buku ...