Rabu, 28 Oktober 2015

KESEMPATAN HIDUP

Saat Tuhan memberimu kesempatan hidup lebih lama, maka tanyakanlah kembali pada dirimu. Apakah karena kita terlalu baik sehingga masih banyak orang yang menginginkan atau karena terlalu banyak dosa yang harus dibayar?
This question really gives me chill..
Karena bagi saya, jawabannya sangat jelas.. Dosa yang bertumpuk terlalu banyak dan bertambah setiap hari. Bagaimana kalau tidak ada kesempatan untuk memperbaikinya? 
Beberapa minggu lalu, nyaris tertimpa tenda expo yang kena angin kencang, menaiki kapal yang nyaris karam, jalan-jalan pagi nyaris kejatuhan kabel jalan yang kesamber truk. 
Saat terjadi, terasa biasa-biasa saja, tapi saat diingat lagi, God, that was scary, I could've died..
Semoga kita semua bisa mendapatkan kesempatan untuk membayar dosa-dosa ini tanpa harus menunggu akhirat. Amiinn..

Selasa, 20 Oktober 2015

CUMA MIMPI

Let me tell you about my dream. It was such a beautifull dream.. and feel so real that I think I can taste the salty water.
Hari itu saya tidur terlalu malam. Malah hampir pagi. Karena malam Sabtu, jadi bisa bangun agak siang. Dalam mimpi itu, seperti biasa, jam setengah 5 pagi saya sudah terbangun. Tiba-tiba hp yang senantiasa di-silent, berkedip-kedip. Ternyata Mbak Winda.
Entah bagaimana, saya tiba-tiba ada di atas motor mbak Winda, dibonceng seorang cowok yang saya tidak tahu namanya. Sedangkan motor saya, Honda Beat pink kecil itu dinaiki dua orang bule besar-besar. Saya yakin, lututnya pasti sakit terantuk tebeng motor. Bukan khawatir pada orangnya, saya malah khawatir pada motor kecil itu. Baru juga di-service..
Kami bermotor lumayan jauh dari Sumbawa dan sampai di sebuah perkampungan nelayan. Perkampungan yang namanya seperti nama kue.
Kaki saya terendam air laut sampai lutut, sampah terapung di sekitar kaki, dan semakin ke tengah, air semakin tinggi, hampir ke pinggang. Saya mulai panik, karena sama sekali tidak bisa berenang, tapi seseorang menarik tangan saya dan membantu menaiki kapal. Sebuah kapal nelayan kecil yang hanya ditutup sebagian. Laut pagi tenang, ombak tidak terlalu besar dan matahari belum terlalu panas. Dan kapal tiba-tiba berhenti di tengah laut. Di bagian laut yang agak dangkal. Airnya berwarna hijau biru, di dasarnya hidup coral-coral.
Beberapa orang segera menceburkan diri ke dalam air. Snorkling, melihat keindahan bawah laut. 20 menit kemudian, kami kembali melanjutkan perjalanan. Menemukan pulau tidak berpenghuni ini. Kalau dalam film-film horor, pulau seperti ini bisa jadi dihuni monster, zombie atau suku kanibal.

Untungnya, ini adalah mimpi indah. Pasir putih, laut biru tenang, angin sepoi-sepoi. Kami menaiki bukit dan pemandangan dari atas bukit, sungguh tiada duanya. Gradasi warna laut dangkal sampai dalam, sungguh membuat mata berat berkedip. Melihat air sejernih dan pasir sebersih itu, membuat kami tidak bisa menahan diri untuk bermain di dalamnya. Sayang hari sudah semakin siang, kami harus melanjutkan perjalanan lagi. Menuju pulau selanjutnya.


I have never seen this kind of heaven. That's why I'm not pretty sure about reality. I have to convince myself that this is just a dream. But then my feet touched the water, my hand felt the white sand, grabbed a handfull and pour it back to earth. The sound, the easy wave, the silence.. 
Suddenly, I woke up in the morning, on my bed. The beach wasn't there anymore.
I can't believe it. It was so real. Beberapa saat lalu, saya merasa masih di atas perahu nelayan, dalam perjalanan pulang, disambut dengan ombak besar. Ombak yang bahkan lebih tinggi dari perahu yang kami tumpangi. Ombak yang bisa membuat kakimu terangkat hanya untuk berusaha menyeimbangkan diri. Perahu terangkat dan kembali memukul air, menimbulkan cipratan besar ke wajah. It's salty.
Saya bangun pelan-pelan, masih berusaha meyakinkan diri kalau ini benar-benar di atas tempat tidur, bukan perahu yang nyaris karam. Berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi. Meyakinkan diri bahwa yang saya injak adalah lantai, bukan pasir putih yang ditumbuhi macroalgae. Dimana kami harus berjalan sekitar 300 meter dari tengah laut, karena laut sudah mulai surut dan kapal tidak bisa merapat. Melihat ke bawah, tidak ada lubang-lubang kepiting kecil di bawah kaki saya.
 
Saya di kamar, bukan di pantai.. That definitely just a dream..
But then I walked in front of the mirror and gasped.. My face got pretty bad sunburn.. =) 

Jumat, 09 Oktober 2015

DENGAR ATAU JANGAN

Komentar.. komentar.. komentar
Di semua tempat sekarang selalu disediakan tempat untuk berkomentar. Kalau jaman saya remaja dulu sih namanya Kotak Saran. Hehe.. Kalau sekarang, di semua sosial media, berita, iklan atau pengumuman online, di bagian bawahnya selalu ada kolom komentar. Masalahnya adalah, mau didengar atau tidak, itu terserah yang empunya nama. Karena di dunia maya ini, semua orang bebas berkomentar, menggunakan nama dan foto orang lain. Atau bahkan tanpa nama dan tanpa foto. Saya juga bisa menulis keburukan orang-orang yang tidak saya suka di sini. Saya tidak pakai foto, nama Dinar di dunia bukan cuma saya, email juga punya banyak. Tinggal hapus akun kalau mau jelek-jelekin orang.
Tapi tentu saja semua itu pasti ada konsekuensinya. Di jaman berteknologi tinggi seperti ini, saya yang tidak mengerti apa-apa tentang IT, sudah mulai waspada dan hati-hati dalam berbicara atau berkomentar di media sosial. Apalagi mau upload foto-foto. Karena saya yakin, pasti semua yang sudah kita lakukan di dunia maya ini bisa dilacak oleh para ahli IT. 
Setelah menutup akun Facebook, Friendster, dan tidak lagi membuka Twitter, saya masih punya satu akun medsos. Instagram (@dinar_ss). Nggak usah difollow, karena saya juga nggak akan follow back kalau akun kalian isinya seputar selfie. Dari situ saya tahu kalau dunia perkomentaran ini semakin menggila. Orang bersedia membayar hanya untuk mendapat like di fotonya, atau mendapat banyak followers. Dan gilanya lagi, komentar-komentar udah nggak pake mikir.
Kalo di foto-foto saya sih, nggak pernah ada yang komen. Soalnya emang foto-foto geje. hehe.. Nah di foto-foto artis yang banyak haters ini loh. Ampuunnn dah bacanya. Ngeri. Saya yang bukan punya tampang di foto itu aja udah ngeri, apalagi yang punya akun.. Makanya tuh artis jadi ada yang stress. 
Pergaulan dengan teman dekat, olok-olokan seperti itu sih biasa, sudah nggak diambil hati lagi. Tapi kalau orang yang nggak kenal. Jangan doong.. pikir-pikir dulu lah kalau mau komen. Jangan asal nge-judge (nah, ini satu istilah yang ingin saya bahas juga di lain kesempatan).
But anyway, memang orang selalu bisa melihat keburukan orang lain. Keburukan atau cacat kecil bisa kelihatan besar kalau selalu diungkit-ungkit. Misalnya saya, seumur hidup dibilang orang "mata ngantuk", ya selamanya lah orang kalau ketemu, selalu melihat bagian itu.
Recently, I really love to watch this show : 2PM show. Menampilkan game aneh-aneh yang dimainkan oleh anggota 2PM - boyband Korea. These people are really pretty. Maksud saya, mereka adalah manusia-manusia yang diciptakan Tuhan dengan kenampakan lebih baik tanpa operasi plastik (katanya). Tapi massiiihh saja ada yang jadi olok-olokan. Olok-olok antar mereka sendiri sih.. Yang saya heran, kok bisanya orang-orang seperti ini diolok-olok.. =D

Yang ini The Simpsons..

Yang ini Firenose.. =D

Yang ini XL size teeth..
Lucu lagi kalau ada upload foto mereka bareng cewek. Aiihhhh.. komen di bawahnya.. ampuuunnnn dijeeee...

Senin, 05 Oktober 2015

THE VISIT

M. Night Syahmalan adalah seorang legend di bidang horror story. The sixth sense dan The Village adalah dua film favorit saya. Karena yah.. seingat saya, hanya dua film itu yang ceritanya nggak crappy. Setelah itu M. Night mulai buat cerita aneh-aneh. Mulai dari Signs, The Happening, Lady in the Water, dan film aneh-aneh lain. Orang-orang mulai kehilangan kepercayaan pada M. Night. Tidak akan menonton film buatan M. Night. Begitu juga dengan saya. Tapi saat mendengar M.Night kembali menulis dan mensutradarai film horor, saya kembali tertarik.
The Visit adalah film usaha M.Night Syahmalan untuk kembali menarik kepercayaan penonton. 
Dibuat dengan model real footage. Bercerita tentang dua anak remaja berkunjung ke rumah kakek nenek yang belum pernah mereka temui seumur hidup. Belum pernah ketemu karena kakek dan nenek tidak pernah merestui pernikahan orang tua mereka. Baru setelah anak-anak itu menginjak dewasa, kakek dan nenek ini mulai merasa rindu.
Rumah kakek dan nenek ini jauuuuhhhh di desa. Bahkan sinyal pun jarang-jarang (tapi anehnya mereka bisa skype-an). Kakek dan nenek ternyata orang-orang baik. Nenek suka masakin kue, kakek suka ajak jalan-jalan. Tapi ada satu syarat yang nggak boleh dilanggar selama mereka tinggal di sana. Mereka nggak boleh keluar kamar lebih dari jam 21.30. 
(WARNING! THIS REVIEW CONTAINS TOO MUCH SPOILER!)
(Pict from wikipedia.org)
Banyak suara-suara aneh di atas jam 21.30. Saat mereka melihat keluar kamar, ternyata sang nenek bertingkah mengerikan di jam-jam tersebut. Lari-lari, menggaruk-garuk dinding, muntah-muntah sambil jalan. Bukan hanya di jam-jam tersebut. Kadang beliau agak aneh dan creepy di siang hari. Seperti misalnya mengejar anak-anak itu di bawah rumah dengan rambut terurai, merangkak cepat sambil cekikikan. Begitu juga dengan kakek. Menyerang orang tanpa alasan, menyembunyikan sesuatu di gudang sampai berbau menyengat. 
Yang membuat penasaran adalah trailernya. Karena membuat calon penonton bertanya-tanya, "Mungkinkah kakek nenek ini kerasukan? Atau mereka alien? Atau mereka sebenarnya sudah meninggal?"
Hanya saja.. dalam film, menit demi menit menonton.. Mulai muncul perasaan, ini nggak mengerikan. Saya malah kasihan pada kakek nenek yang jadi tokoh antagonis ini. Mereka adalah penderita Alzheimer komplikasi Schizophrenia yang tidak mendapat perawatan apapun, sehingga semakin parah dan parah.
Kalau dilihat dari ketegangannya, saya bisa beri nilai 7/10, tapi kalau dilihat dari realitanya, film ini bisa bikin orang-orang, khususnya remaja dan anak-anak ketakutan pada senior citizen penderita Alzheimer. And that's a very bad influence.

Jumat, 02 Oktober 2015

PLAYLIST

Dalam film "What's Your Number" yang dibintangi Chris Evans dan Anna Faris dibilang kalau playlist itu adalah sesuatu yang private. Karena menggambarkan isi hati atau keadaan emosi seseorang. So, here's my playlist so you can see how I feel right now.. =)

Protonema - Rinduku Adinda
Dewa 19 - Cukup Siti Nurbaya
Base Jam -Takkan Berpaling Cinta
Humania - Ya Udah
ME - Inikah Cinta
Last Child - Pedih
Sheila On 7 - Kita
Melly Goeslaw ft Ari Laso - Apa Artinya Cinta
Gigi - Oooo
The Sota Boys - Tonight
Swann ft Nouella - Black Hole Sun
C.N. Blue - Love
C.N. Blue - Thank You
C.N. Blue - I'm A Loner
2 PM - Hands Up
2 PM - My House
2 PM - Comeback When You Hear This Song
2 PM - 10 out of 10
Jun K. - No Love
Big Bang - Haru Haru
Big Bang - Let's Not Fall in Love
Owl City - Brielle
Owl City - Meteor Shower
Owl City - Vanila Twilight

Jadi, bisakah menebak bagaimana perasaan saya saat ini?? Haha! Nggak jelas alias random.Kalau kata anak sekarang, galau.. Menurut saya, musik itu yang penting enak didengar. Kalaupun arti dari lagu itu sendiri, saya kurang paham. Bukan dari bahasanya. Bahkan lagu berbahasa Indonesia pun kadang saya nggak ngerti apa maksudnya. Terlalu puitis. Contohnya, lagu-lagu tahun 90an. Dewa 19, Gigi, Protonema, dan kawan-kawannya. Misal nii..

Dewa 19 - Restoe Boemi
Kilaumu.. 
Bagaikan mutiara
Menghiasi muka bumi
Warnamu yang kujilati
Sendiri...
Kuyakinkan restu bumi 
Bangunkan jiwaku 
Basuhi raga kita
Restu bumi leburkan hati
Sucikan dari debu dunia

Sejak 20 tahun lalu, saya masih belum mengerti apa maksud lagu itu. Tapi enak didengar, dan sepertinya bermakna sesuatu.. Haha! Dasar otak dangkal, sok-sok dengerin lagu-lagu puitis. Lagu jaman sekarang, mana ada yang maknanya implisit begitu?
Kalau dalam blog ini saya pernah tanpa sengaja menjelekkan atau meremehkan boyband Korea atau tentang cowok-cowok cantik joget-joget sambil lipsing. Sorry.. Mohon maaf sebesar-besarnya. Karena sekarang saya kualat..

MARATHON SABTU

Ya ampuunn.. udah menjelang 39 tahun bukannya buat sesuatu yang berguna, malah marathon drakor.. haha.. Emang lebih oke nonton review di You...