Selasa, 30 Agustus 2016

FILM ORANG ILANG

Ini sebenernya post lama yang nggak segera terwujud, karena tertunda banyak hal. So, di saat galau karena baru pulkam, saya malah nonton film-film orang ilang. Orang-orang yang tersesat di tempat asing dan susah mencari jalan pulang. The Good Dinosaur, In The Heart of The Sea, dan The Revenant. Film-film yang berakhir bahagia ini malah bikin saya semakin galau.
The Good Dinosaur
Menceritakan tentang anak dinosaurus. Dalam keluarganya, dia adalah anak dengan ukuran tubuh lebih kecil daripada saudara-saudaranya. Dalam tradisi keluarga, anak yang sukses melakukan sebuah tugas, akan mendapat kesempatan membuat cap kaki di tempat penyimpanan makanan. Dinosaurus kecil bernama Arlo ini berusaha untuk melakukan tugasnya dengan baik, tapi tidak pernah berhasil. Sementara kedua saudaranya sudah sukses membuat cap kaki. Suatu hari, dia mendapati seekor hewan pengganggu yang suka mencuri di lumbung makanan. 
Karena sedang dalam keadaan kesal, maka Arlo mengejar hama ini sampai jauh. Sampai terlalu jauh, sampai dia tidak tahu lagi sedang berada dimana. Dari sinilah petualangan Arlo dan hama yang sebenarnya adalah manusia purba dimulai. Dalam film ini digambarkan manusia masih sangat bodoh dan hidup seperti hewan, sedangkan hewan sudah bercocok tanam dan hidup menetap.
The Revenant
Film yang akhirnya membawa Leonardo DiCaprio pada piala oscar pertamanya. Walaupun di film ini Leo tidak banyak berbicara, tapi menurut orang-orang, aktingnya sangat kuat. Diceritakan entah pada masa apa, dimana manusia memburu beruang untuk perdagangan bulu. Hugh Glass (Leo) adalah orang yang bertugas menjadi penunjuk arah. Saat berjalan sendiri, seekor beruang raksasa tiba-tiba datang menyerang, menghajar Hugh sampai hampir mati. Tapi dengan sekuat tenaga Hugh berusaha melepaskan diri sampai teman-temannya datang membantu. Hugh pun sekarat dengan luka-luka di sekujur tubuhnya. Dengan keadaan seperti ini di pegunungan liar, dia menjadi beban bagi kelompoknya.
Walaupun dengan tandu, semakin sulit medan, semakin sulitlah kelompok membawanya. Sampai di suatu titik dimana kelompok merasa tidak mampu lagi dan meninggalkannya untuk memanggil bantuan. Hanya saja ketua grup ini tidak tega meninggalkan Hugh sendiri. Maka salah satu dua dari mereka - John Fitzgerald (Tom Hardy) dan satu anak suku asli bernama Hawk menawarkan diri untuk tinggal menjaga Hugh, tinggal merawat di tengah hutan. John ternyata berniat jahat, dia meninggalkan Hugh dan membunuh Hawk. Hugh berjuang sendiri menyembuhkan luka dan mencari jalan pulang untuk membalas John yang sudah membunuh Hawk.
In The Heart of The Sea
Dibintangi oleh Chris Hemsworth dan Benjamin Walker sebagai kapten kapal pencari paus. Sama seperti The Revenant, film ini dibuat dengan setting di suatu masa dimana manusia masih sangat bergantung pada alam liar. Dalam film ini, paus dicari bukan untuk dimakan, tetapi untuk diambil minyaknya sebagai bahan bakar penerangan.
Kapal mencari paus sampai ke tengah samudra. Di tengah persaingan kepemimpinan oleh Hemsworth dan Walker, ada sesuatu lain yang menghantui perjalanan mereka. Seekor paus raksasa. Kapal mereka dihancurkan oleh paus, sehingga semua perbekalan tenggelam dan mereka terapung-apung di samudra, dengan masih dikejar oleh si paus raksasa.
Entah kenapa, saya merasa kemunculan beruang yang menyerang Leo atau paus yang menyerang Hemsworth, memang sudah seharusnya. Rasakan akibat ulahmu. Manusia membutuhkan teror langsung seperti itu untuk membuat mereka takut merusak alam.Anyway, film-film ini membuat saya sadar bahwa rumah adalah tempat yang dirindukan, tempat dimana hati kita berada, dimana ada orang-orang yang mencintai dan memikirkan kita. Arlo bisa saja tinggal di hutan bersama anak kecil hama itu, tetapi ada ibu dan kakak-kakaknya yang tidak pernah berhenti memikirkan Arlo, sehingga dia merasa harus menemukan jalan pulang. Hugh juga bisa tinggal di hutan, mencari suku lain yang bersedia menerimanya, tapi dia berjuang mencari jalan pulang untuk menemukan orang yang membunuh anaknya. Anaknya lah yang membuatnya pulang. Begitu juga dengan dua kapten kapal itu. Keluarga di rumah selalu menjadi alasan pulang, tidak peduli teror apapun yang menunggu mereka di tengah samudra lepas.

LITTLE WOMEN (HOW'S LIFE GOING?)

Akhir-akhir ini saya baca Little Women karya Louisa May Alcott. Bukan karena apa, tapi karena serial favorit saya, Friends menyebutkan buku ...