Sabtu, 31 Desember 2016

SO I SURVIVED THE NIGHT

Alhamdulillah semalam tidak jadi gempa atau bencana lainnya. Saya masih diberi kesempatan, entah untuk berapa lama lagi..
Melanjutkan hal-hal yang saya pelajari di 2016..
Melanjutkan poin ke-10, saya berharap ada orang baik yang segera membuatkan subtitle Maniac Hero (2016). Anyway..
Kesebelas, home is where the heart is. Senyaman apapun tempat yang kita tinggali, tidak akan menyenangkan kalau hati kita tidak di sana. Merasa kasihan pada orang lain bukanlah cara yang tepat untuk menempatkan hati. Tapi, sebenarnya, berapa orang diantara kita yang merasa, "What the hell am I doing here?". Sebagian besar orang yang saya temui menyatakan hal itu. Saya merasa bahwa Jakarta adalah kota terburuk untuk ditinggali. Macet, banyak kejahatan, banjir, saat weekend buru-buru ke puncak hanya untuk mendapat macet lagi di perjalanannya. Tapi ada teman dari Jakarta, yang ternyata selalu rindu untuk pulang kesana, karena disanalah orang-orang yang dia sayangi berada. Sekali lagi, home is where the heart is.
Keduabelas, I just realize that I have a horrible hatred and jealousy side. Some feelings that make me can't breathe, boiled inside. People said that there's a thin line between hate and love. I have to tell you that it's not. The line is thick, and you can feel it. I hate this feeling. Membuat saya merasa jadi peran antagonis dalam sebuah sinetron.
Ketigabelas, pertanyaan tidak akan berhenti bahkan sampai kita mati. Selama hidup, orang akan selalu mencari objek pembicaraan. Saat belum sekolah ditanyai sekolah dimana, sudah lulus sekolah ditanyai kuliah dimana, lulus kuliah ditanyai kerja dimana, sudah kerja ditanya kapan nikah, sudah nikah ditanya kapan punya anak, sudah punya anak ditanya kapan rencana punya adik, sudah punya 2 anak ditanya mau disekolahkan dimana, dan seterusnya. Sayang tidak pernah ada yang menanyakan, "kapan mati?". Bahkan setelah mati pun, dalam kepercayaan saya, kita akan ditanyai malaikat. Maka siapkanlah jawaban. 
Keempatbelas, orang tidak akan berhenti membicarakan cinta dan jodoh. Walaupun itu tidak terlalu banyak disebut dalam kitab agama saya, manusia tidak akan pernah.. tidak akan pernah.. berhenti.. bicara.. tentang jodoh..
Kelimabelas, you have to be in her shoes.. Untuk mengetahui seberapa beratnya kehidupan yang dia jalani. Beberapa saat lalu seorang teman menceritakan tentang KDRT yang terjadi pada tetangganya. Salah satu teman menanggapi, "Kalau jadi ceweknya, sudah aku bejeg duluan cowok kaya gitu..". Well, you have to be in her shoes. Saya mengenal seorang wanita kuat. Wanita paling ber-girl power yang pernah saya temui. Easy going, supel, berani, cantik, pinter, hidup berkecukupan, dll, dll. Siapa sangka orang seperti itu pun ternyata bisa menjadi korban KDRT yang pasif tidak melapor pada pihak berwajib. Menghadapi KDRT saya rasa bukanlah hal segampang "bejeg membejeg", pada wanita mungkin ada perasaan yang masih terlibat. Rasa sayang, cinta, kasihan.. Hanya saja, laki-laki tidak bisa melihat itu. 
Keenambelas, jangan mudah tersinggung, karena orang tidak akan memikirkanmu sejauh itu. Karena tidak ada orang yang memikirkan tentangmu lebih dari dirimu sendiri. Tersinggung hanya akan menambah perasaan tidak enak.
Well, selama 2016 at least ada 16 hal yang saya pelajari. Menjadi lebih baik di tahun 2017 mungkin dengan mempelajari 17 hal baru.

Jumat, 30 Desember 2016

HOW ARE YOU?

Mungkin ini tulisan berjudul "how are you?" yang kesekian kalinya. Karena kehidupan dan tingkah laku manusia never cease to amaze me..
So, how are you?
Tadi pagi gempa berkekuatan 6,6 SR berpusat di NTT cukup mengguncang tempat tinggal saya. Kalau saat itu Tuhan menuliskan tsunami, maka mungkin saya sudah tidak bisa menulis di sini. Dan baru saya dengar kalau nanti jam 3 pagi akan ada gempa susulan. Seandainya saat itu memang waktu telah berakhir untuk saya, maka ini adalah tulisan terakhir dan saya tidak akan menginjak tahun 2017. Maka saya harap kalian, siapapun yang pernah saya sakiti, I know it's hard to ask for forgiveness, i hope at least you forget everything I said. Whatever, saya akan sangat mudah dilupakan.
2016 mengajari saya beberapa hal. 
Pertama, agar tidak terlalu berharap pada sesuatu yang belum pasti. Ini mungkin terdengar terlalu pesimis, karena segala sesuatu bisa terjadi. Baik atau buruk. Tapi, saat kalian sudah mengenali keadaannya, maka segera putuskan. Kita punya logika, kita punya memori, saat sesuatu yang akan terjadi memiliki pola yang sama, kalian akan tahu. Hati manusia bisa berubah setiap saat, hanya saja, ini kehidupan, bukan film. Perubahan membutuhkan waktu, materi dan usaha yang besar dan lama.
Kedua, ambil kesempatan yang ada, karena mungkin tidak akan terulang. Terkadang saya menyesali jalur yang saya pilih dan karena tidak memiliki keberanian untuk memperjuangkan mimpi. Tapi Tuhan sudah berkali-kali menunjukkan bahwa ini adalah jalan saya. Beberapa kesempatan merubah sudah terlewat di depan mata. Karena saya tidak berusaha menggapainya.
Ketiga, Indonesia itu indah.. Sayang masih banyak orang yang tidak sadar pentingnya membuang sampah di tempatnya. Bahkan sering saya lihat orang bermobil di tengah jalan melempar botol plastik ke luar jendela. Maka saat terjadi banjir di kotamu, jangan salahkan Jokowi.
Keempat, tidak semua perbuatan baik diterima dengan baik. Akan ada orang-orang yang merasa bahwa perbuatan baikmu adalah suatu cara pencitraan. Saat terjadi bencana, dan ada pejabat atau calon pejabat datang untuk memberi bantuan dengan minta foto-foto, bukan berarti orang itu berdoa ada daerah terkena bencana supaya mereka bisa pencitraan. Kepentingan orang berbeda-beda, maka biarlah mereka berfoto-foto.
Kelima, jangan mudah mengeluh. Selama ini saya pergi ke tempat kerja melalui perjalanan panjang, mendaki bukit melewati lembah dan hutan belantara berkelok-kelok dengan resiko dicegat begal, ban bocor di tengah hutan, hewan liar, anjing gila, dan gaji yang tidak seberapa. Beberapa waktu lalu saat saya pergi berburu madu bersama beberapa teman ke daerah dataran tinggi, kami melewati jalanan yang lebih ekstrim. Berkelok-kelok tajam, licin karena hujan, hutan belantara, dan karena dataran tinggi, jalan dibangun di sebelah tebing-tebing yang belum dipasang penyangga sehingga pasti rawan longsor. Tapi di tengah perjalanan itu kami bertemu Umar Bakri, seorang guru tua pelan menaiki motor butut, menerjang hujan yang semakin deras. Perjalanan beliau setiap hari, untuk mengajar di sebuah sekolah dasar kecil di ujung gunung. Entah berapa gajinya. Dan saya masih berani mengeluh. 
Keenam, hati-hati dengan doamu.. Karena Tuhan yang lebih mengerti mana yang lebih baik untukmu
Ketujuh, I should stop snacking
Kedelapan, pendidikan itu penting, tapi mungkin lebih kepada inisiatif pelakunya.. Saat anak sudah tidak mau belajar, bukan berarti dia bodoh atau malas, tapi mungkin itu bukan bidang yang dia inginkan. Karena mereka tidak akan membuka hati untuk masuknya ilmu apapun. Kalau sekolah hanya untuk copy paste dari Google, saya harap suatu saat Google mengeluarkan ijazah untuk anak-anak ini.
Kesembilan, saya bukan pengajar yang baik. Mengajar seharusnya juga mendidik siswa menjadi pribadi yang lebih baik. But I don't care. Saya nggak peduli siswa mendengarkan atau tidak, saya juga tidak bisa memberi contoh yang baik. Hanya membagi ilmu, tidak lebih. Saya bahkan mulai tidak yakin kalau ilmu itu akan berguna suatu saat.
Kesepuluh, ada seorang aktor Jepang bernama Masahiro Higashide yang posturnya sangat tinggi, nggak sipit, ekspresinya aneh dan bermuka komik. Ada dia di beberapa film horor Jepang yang saya tonton akhir-akhir ini. Melihat orang itu seperti melihat sosok-sosok cool dalam manga Jepang. Salah satu karya Tuhan yang patut dikagumi. Anyway, seiring bertambahnya usia, saya tidak lagi tertarik mencari info aktor. Tanggal lahir, tinggi badan, berat badan, hobi, asal, dll. Sudah melewati masa itu. 
Sebenarnya masih ada beberapa hal yang saya pelajari di tahun 2016, mungkin akan saya lanjutkan if I survive the night..

Senin, 12 Desember 2016

KENAPA DIET?

People keep asking me this questions..
Kenapa tidak makan nasi? Kenapa tidak makan daging? Kenapa makan sedikit? Kenapa nggak suka duren? Kenapa jarang makan?
Atau berkomentar, "Nanti kalau sudah laku pasti berhenti dietnya..", "Cowok suka yang berisi, ngapain susah-susah diet."
Sebenarnya setiap ditanya begitu, saya ingin menjawab, tapi karena jawaban di dalam kepala saya panjang lebar, saya jadi sering malas mengungkapkannya. Karena di sini bisa sepanjang-panjangnya, maka akan saya jelaskan. Nggak peduli orang yang tanya akan baca ini atau nggak.
Pertama, sejak kecil saya memang pemilih dan tidak suka daging. Saya bukan vegetarian, karena tidak masuk dalam tipe vegetarian apapun. Saya hanya tidak memakan hewan berkaki empat. Hewan berkaki dua hanya ayam, itupun kalau tidak ada tempe. Saya tidak mau durian bukan karena bikin mual seperti kebanyakan orang pembenci durian. Saya tidak suka durian karena buah itu seperti tidak ada bagus-bagusnya untuk tubuh, yang didapat hanya enak rasanya saja. Kata orang, saya menolak surga dunia. Whatever.. Lebih banyak artikel tentang bahaya durian daripada manfaatnya. Setelah menuntut ilmu di bidang yang berhubungan dengan makanan dan mengetahui kalau ternyata makanan yang saya jauhi (nasi, daging, durian) memang berbahaya bagi kesehatan, maka akhirnya saya punya alasan untuk diungkapkan pada ibu yang selalu menyuruh makan daging. Garis keturunan penyakit darah tinggi dan stroke membuat semakin ngeri mendekati makanan berlemak. Seandainya nanti saya mati karena stroke, sakit jantung atau darah tinggi, maka itu adalah takdir yang tidak bisa dihindari.
Kedua, kenapa ini harus selalu tentang cowok? Why is it always about boys? Apa yang mereka suka lihat, apa yang mereka mau. Pleeeaaaasssssseeeee... tell me WHAAAAYYYYYY....
Isn't it good to see yourself in the mirror? Pernyataan berikut bukan untuk diri saya sendiri, tapi untuk semua cewek di muka bumi. Akan lebih bahagia rasanya melihat diri sendiri tampak indah di depan cermin. Tidak usah peduli siapa yang akan melihatnya, dan tidak perlu ditunjuk-tunjukkan di media sosial hanya untuk menarik cowok. Believe me, it's not always about them. It's for you and only you. Penting sekali membuat diri kita merasa proud of ourself. Itu menurut saya. Saya nggak akan men-judge orang obesitas, for I have no idea what they have been through, seberapa berat kehidupan mereka sampai harus menumpahkan masalah pada makanan. At least, kita nggak akan iri melihat tubuh indah semampai artis-artis di TV, yaa... walaupun kita nggak sebagus mereka juga.. hehe.. 
Saya pernah gemuk. Badan terasa sesak, berat, susah bergerak, menghabiskan tempat, dan tidak enak dilihat di cermin. Saya nggak akan bilang kalau rutinitas makan yang saya lakukan ini bisa menurunkan berat badan dan menyehatkan, karena saya juga masih sakit kadang-kadang. The most important thing is for you to be happy. Nggak usah pikirkan bagaimana orang melihat kita, selama kita merasa nyaman dengan diri sendiri, maka lupakanlah pandangan orang.. =)

Minggu, 04 Desember 2016

SAAT HARI BERGANTI MALAM

And your life stay the same.. Hidupmu begini-begini saja. Tidak ada tantangan, di depan komputer melihat angka dan huruf, beralih ke hp untuk melihat angka dan huruf lagi, beralih ke tv untuk mendengar tentang angka dan huruf. What's your story ? Apa yang akan kamu ceritakan pada anak dan cucu nanti? Cerita tentang pergi sekolah? Cerita tentang mantan-mantan? Love stories seperti dalam film Deffinitely Maybe?
Well, everyone has their own adventure.. Petualangan kedua orang tua saya adalah membesarkan anak-anaknya di usia yang sangat muda (menurut orang jaman sekarang). Di masa itu, menikah di usia 22/23 tahun sudah biasa, bahkan banyak yang lebih muda, tapi jaman sekarang sudah dibilang pernikahan dini. Sama dengan kebanyakan orang masa kini, usia 22/23 tahun adalah masa yang masih jauh dari kemapanan. Perjuangan kedua orang tua saya membesarkan dan berusaha membiayai sekolah kami adalah petualangan besar mereka.
Saya?
Saya baru menjelajahi beberapa pulau di Indonesia, And I'm so proud of it. Sudah sejak lama saya ingin melihat sisi lain Indonesia, dan akhirnya mendapat kesempatan meski belum semua Indonesia. I have no kids, so ya.. some people might call me lonely atau mencari kesibukan sebagai penyaluran. My question is, penyaluran apa?
Saya sudah merasakan tidur di terminal, tidur di kantor travel, di bandara, membuka hutan tidak dikenal bersama para pendaki amatir untuk mencari air terjun, merayap di dinding batu sampai tas putus dan hp tenggelam, melihat keindahan bawah laut walaupun tidak bisa berenang, melihat keindahan dari atas awan, off road tanpa motor trail. I know what Forrest Gump means with, "I couldn't tell where heaven stopped and the earth began.". Tidak peduli apa yang dikatakan orang tentang hobi musiman karena pengaruh acara adventure di TV.
Funny thing is, suatu hari, ibu saya berusaha mempertemukan saya dengan seorang cowok. Kami makan malam bersama, ibu menceritakan bagaimana saya suka pergi tanpa pamit ke pulau-pulau tidak berpenghuni, berbasah-basah di laut atau air terjun bersama orang-orang tidak dikenal. Saat diceritakan memang terdengar "liar" dan kalau dibayangkan mungkin seperti dalam film-film horor-porno Indonesia. Dan mungkin itu juga yang didengar dan dibayangkan oleh cowok yang sedang dikenalkan ibu ini. And he's not impressed, bahkan dia menganggap saya masih seumuran remaja labil dengan menyebut saya "masih suka update status". Woman, you don't need that kind of negativity in your life.

Seperti saya bilang sebelumnya, semua orang punya petualangan mereka sendiri. Satu tips, saat sakit dan sendiri, make sure pintu kamar tidak dikunci, karena saat kalian mati, mayat kalian bisa segera ditemukan orang tanpa susah-susah mendobrak pintu.

LITTLE WOMEN (HOW'S LIFE GOING?)

Akhir-akhir ini saya baca Little Women karya Louisa May Alcott. Bukan karena apa, tapi karena serial favorit saya, Friends menyebutkan buku ...