Selasa, 22 Agustus 2017

BLEAK NIGHT (2010)

Dalam kamus film saya, ada dua jenis film..
Ada jenis film yang genre-nya sudah dibuat sepopuler mungkin, dengan high budget, bahkan mengangkat tema-tema populer di masa lalu, tapi hanya beberapa menit ditonton, kita sudah merasa bosan dan mulai membandingkan dengan film yang dulu, atau membandingkan dengan film yang lain.
Ada juga jenis film yang genre-nya aneh atau bahkan tidak populer, low budget, tidak menampilkan wajah-wajah terkenal, dengan alur cerita kesana kemari, dan orang tetap mengikuti mulai awal sampai akhir film. Bleak Night masuk ke dalam kategori ini.
Film Korea yang dibuat tahun 2010. Saya tidak sengaja melihat trailernya di IG. Menurut saya adalah film low budget karena hanya menampilkan wajah itu-itu saja dan beberapa figuran. Menceritakan tentang seorang remaja (Ki Tae) yang diperankan oleh Lee Je Hoon. Ki Tae terkenal sebagai jagoan di sekolahnya. Ukuran tubuhnya memang tidak terlalu besar, tapi dia berani dan disegani teman-temannya. Ki Tae bersahabat dengan Dong Yoon (Seo Jun Young) dan Hee Joon (Park Jung Min). Dong Yoon adalah temannya sejak kecil, sedangkan Hee Joon dikenalnya sejak SMA.
 pic from dramabeans.com
Suatu hari, mereka memutuskan untuk pergi jalan-jalan bersama beberapa teman cewek, karena Dong Yoon sedang naksir Bo Gyung. Sejak pulang dari perjalanan itu, Hee Joon jadi berubah. Dia tidak lagi mau bergaul dekat dengan Ki Tae. Ki Tae yang merasa dijauhi jadi penasaran dan berusaha berbicara dengan Hee Joon, tetapi Hee Joon tetap pada pendiriannya. Ki Tae jadi geram dan mulai membully Hee Joon. Dan sejak itu juga, hubungannya dengan Dong Yoon ikut merenggang.
Bahagia, gemas, sedih, takut, perasaan itu menjadi satu saat menonton film ini. Kenapa persahabatan itu rusak dengan kedatangan wanita? Kenapa Ki Tae tidak bicara baik-baik saja dengan teman-temannya? Kenapa Dong Yoon mengatakan hal yang sangat jahat? Kenapa perbuatan baik Ki Tae tidak terlihat oleh Dong Yoon dan Hee Joon? 
Truly heartbreaking movie.. You might not cry, but it will hurt you inside..

Minggu, 21 Mei 2017

ANIME

32 years old, and I keep watching these animes about high school love story..
Kartun Jepang tidak pernah lepas dari kehidupan kita. Sejak Doraemon yang sampai sekarang juga masih selalu tayang setiap hari Minggu jam 8 pagi. Menurut saya, Doraemon adalah satu-satunya acara yang paling konsisten, tayang di hari dan jam yang sama selama berpuluh-puluh tahun. Saya bahkan sudah lupa sejak kapan mulai nonton Doraemon. Sepertinya karyawan chanel TV itu juga masih belum bisa move on dari kenangan yang diberikan Doraemon. Walaupun dibilang film itu memberi harapan palsu pada anak-anak, tapi ternyata dia tetap bertahan.
Anyway, bukan DOraemon yang ingin saya tulis di sini. Tapi beberapa anime yang tidak sengaja saya tonton, dan membuat ketagihan untuk nonton yang lain lagi. Berawal dari Spirited Away yang tayang tahun 2001, tapi saya nonton sekitar tahun 2013. Film yang sangat menarik karena mendapat banyak sekali penghargaan, termasuk Academy Award. Menceritakan tentang seorang gadis kecil yang pergi ke dunia lain untuk menyelamatkan kedua orang tuanya. 
pict from vice.com
Sejak saat itu, film-film panjang anime menarik perhatian saya, kecuali Doraemon dan Detective Conan, karena film-film pendeknya menurut saya lebih bagus. 
Beberapa diantaranya adalah Kimi No Na Wa (2016) yang menceritakan perpindahan jiwa dua remaja. Beberapa kali, saat terbangun, Mitsuha berada pada tubuh seorang cowok bernama Taki yang tinggal di Tokyo. Hal ini merepotkan pada awalnya, tetapi karena terlalu sering terjadi, mereka akhirnya saling meninggalkan catatan untuk pengingat apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat bertukar jiwa. Awalnya ini nampak seperti Il Mare atau The Lake House, tapi pada klimaksnya, film ini jadi sangat menarik. Haarus nonton sendiri..

pict from myanimelist.net
Ada juga Colorful (2010) yang menceritakan jiwa seseorang yang pernah melakukan dosa besar, ditaruh dalam tubuh seorang remaja yang baru saja bunuh diri. Dia diperintahkan untuk mencari apa dosa besar yang pernah dilakukannya, supaya bisa ber-reinkarnasi. Kalau tidak bisa mengingat dosanya, maka dia tidak bisa reinkarnasi. 
pict from wikipedia
Terakhir kemarin saya nonton The Disappearance of Haruhi Suzumiya (2010). Ini yang agak aneh dan membingungkan. Awalnya biasa saja, tentang seorang cowok SMA yang dipanggil Kyon, dengan kehidupan SMA, ikut kegiatan ekskul, dengan teman-teman bermacam-macam. Salah satunya adalah Haruhi Suzumiya yang sangat ceria, sampai-sampai dia dianggap sebagai pusat alam semesta. Tapi suatu hari, dunia di sekitar Kyon berubah. Haruhi Suzumiya menghilang dan sekolah jadi nampak suram. Maaf kalau saya salah mengartikan film ini. Entah yang terjadi dalam kepala si Kyon ini adalah fantasinya tentang dunia atau memang dia dan teman-temannya adalah sosok spesial di dunia ini. Alien, penjelajah waktu, esper (psychic), orang-orang yang bisa mengendalikan alur waktu, menjelajahi dunia paralel atau apa lah.. 
pict from wikipedia

Daaannn yang lagi mau ditonton, Summer Wars!! 😁😁

Sabtu, 29 April 2017

13 REASONS WHY

So, lately on IG, this serial is a hit.. Sebenarnya bukan hanya ini, ada Lucifer, Stranger Things, Chef's Table, dan banyak lagi.. Hanya saja, posting tentang serial ini merajalela. Mulai meme sampai diskusi. Dan setelah tahu kalau agak ber-genre thriller, saya semakin tertarik untuk menontonnya. 

pict from: https://www.theodysseyonline.com/what-13-reasons-why-taught-me

Kalau masih ragu untuk nonton, serial ini mendapat rating 8,9/10 di IMDB. Tapi sebaiknya tidak ditonton anak di bawah 18 tahun, karena mungkin akan menimbulkan dampak buruk. Saya menontonnya seharian karena penasaran mendengarkan setiap tape.
Menceritakan tentang seorang remaja cantik bernama Hannah Baker (Katherine Langford) yang menurut saya awalnya menjalin hubungan super cute dengan Clay Jensen (Dylan Minnette). Cocok saat ngobrol dan saling mengagumi. But of course, girls are looking for challenge. Cowok aman dan cute seperti Clay bukanlah tipe Hannah yang berjiwa bebas. Maka masuklah dia ke dalam lingkaan pergaulan anak populer di sekolah dengan mengencani Justin Foley, yang menjadi awal dari kehancuran sisa hidupnya di SMA. Ya, ini cerita tentang anak SMA. 17-18 tahun.
Sejak awal serial, diceritakan Hannah Baker sudah meninggal karena bunuh diri, memotong urat nadinya sampai kehabisan darah. Sekolah jadi heboh dan mulai memasang pesan-pesan di flyer atau dinding sekolah supaya siswa lain tidak mengikuti aksi Hannah. Clay yang merasa sangat kehilangan, tiba-tiba mendapatkan sebuah paket berisi 7 kaset rekaman suara Hannah. Tiap side kaset ini dibuat Hannah untuk menjelaskan siapa saja orang yang menjadi alasan bunuh dirinya.
Di awal-awal seri, sebenarnya kejadian yang dialaminya tidak terlalu buruk. Dan menurut saya, Hannah adalah sosok yang cengeng dengan membuat tape semacam itu. Karena dia menyalahkan orang lain untuk keputusan yang diambil sendiri. Her life is more miserable than a skinny gay who write poems. Honestly, I was agree with Skye. Suicide is for the weak. Hannah sangat cantik, supel, memiliki keluarga bahagia, ayah ibu lengkap dan semua menyayanginya. Hannah seharusnya kuat, dia bisa mengganti teman kapan saja.
Ini seperti "Easy A" dengan perasaan.
Tapi semakin lama, cerita Hannah semakin menjadi-jadi, dan saya semakin mengerti kenapa Hannah bunuh diri. Kenapa saya tidak menyarankan anak di bawah umur menonton ini? Karena serial ini ternyata SPOILER ALERT!! menampilkan banyak sekali tindakan kriminal oleh anak SMA. 
Well, I watch this kind of movie since I was little. Melalui film, saya mengerti bagaimana pergaulan anak SMA di sana. Tapi ini keterlaluan. Dan mungkin memang benar terjadi di mana-mana. Bullying sudah menjadi tindakan kriminal, dan sekolah berusaha menutupi ini untuk mempertahankan nama baik.
Anyway, serial ini bagus, dan memiliki pesan yang sangat kuat. To care, to listen, to understand, to be honest, not being selfish.. And stop bullying! Making someone's life miserable won't make yours better or happier..

32

Masih ada sisa 1G kuota internet. So let's get started..
I turned 32 years old yesterday, and don't feel any difference. Older, wiser.. I wish. But I'm not. Beberapa orang di kantor mengucapkan selamat ulang tahun lewat grup whatsapp, sementara saya ada di sekitar mereka. What kind of life is that? Do they hate me that much? Maka saya memutuskan untuk tidak berkomentar. I'm an old school.
The worst thing about yesterday was, I decided to wore black from top to toe. And guess what, someone died. Orang tua salah satu siswa meninggal di hari ulang tahun saya, yang saya rayakan dengan menggunakan baju hitam hitam. Mulai saat ini, dia akan mengingat hari ulang tahun saya sebagai hari paling menyedihkan dalam hidupnya. Tadi pagi, bersama serombongan kelas, kami pergi melayat. Saya lebih memilih pergi ke pemakaman daripada ke pernikahan. Not that i'm jealous, but funeral is more certain, pasti terjadi. 
Ayahnya adalah seorang tentara Angkatan Darat, sehingga pemakaman dilakukan secara militer. Pertama kali dalam hidup saya melihat upacara pemakaman seperti itu. Biasanya saya hanya melihat di televisi dan dilakukan di makam pahlawan, bukan di pemakaman umum. Everything was fine, sampai saya pergi ke barisan belakang dan mendapati beberapa orang berfoto wefie sambil tertawa-tawa bahagia seolah mereka tidak akan pernah mati. Ibu-ibu dan bapak-bapak. Dari percakapan yang tidak sengaja saya dengar, mereka akan segera meng-upload foto itu ke grup, untuk memperlihatkan berapa orang yang datang ke pemakaman. Naudzubillah.. Orang yang meninggal bukanlah orang jahat, tukang mabuk atau rentenir seperti dalam film-film, tapi tetap saja ada hal-hal seperti ini.
It makes me sad.. Tapi ini memang terjadi mungkin di semua acara pemakaman, dimana orang yang datang, sebagian adalah orang yang tidak dikenal. Datang hanya untuk melihat, menuntaskan kewajiban. Bukan karena merasa kehilangan dan ingin mendoakan. Be wise..  
I wish that my friends wouldn't be too busy to come to my funeral..
Anyway, di hari yang sama, Ayah saya akhirnya mendapat acara perpisahan setelah beberapa bulan pensiun.  I was wondering what he said at the farewell party. Saat ditanya, "Apa kesibukannya sekarang?", biasanya para pensiunan akan menjawab, "Mengurus cucu..". Tapi tentu saja Ayah saya tidak bisa menjawab begitu. Saya membayangkan how empty their life without grand children setelah pensiun. Dan betapa mengecewakannya kehidupan sosial saya bagi mereka. For having a crazy daughter who don't want to get married. Saya membayangkan awkward moments yang dialami ayah dan ibu saya setiap berada di acara pernikahan anak teman-temannya. Because people will always ask..
At the age of 32, for the first time in my life, i feel really bad for not having any husband or boyfriend. Bukan karena saya merasa ada lubang di hati yang harus diisi seorang lelaki, tapi karena merasa bersalah pada orang tua, membuat mereka tidak bisa menjawab pertanyaan.

Minggu, 16 April 2017

WAS IT MATTER?

What I did.. Was it matter.. To anything in this world..
Never occured to me that I will teach anyone.. about anything.. For I'm bad in almost everything. All I want to do is to see my country, and I can't afford it, that's why I do something that I thought the easiest. To teach.. Now I know that teaching takes lots of responsibility, courage, ability to speak clearly, ability to speak for hours, ability to see if your student was being impolite, and you have to know things! Come on.. i'm just a teacher, not God..
Beside, when I try to recall my school years, back then.. I don't really remember what my teachers taught me.. In fact, I don't remember at all..
This kind of makes me wonder, What I did, was it matter?

Minggu, 02 April 2017

SENSOR ACARA/FILM TV

Saya mengalami masa anak-anak di tahun 90an. Dimana sangat minim sensor film/acara TV. Di masa itu, anak-anak nonton warkop DKI atau film Kadir Doyok yang penuh cewek berbaju ketat, mini, belahan kemana-mana, sudah biasa. Hampir semua film anak-anak juga mengandung unsur kekerasan, karena berisi pertarungan. Seperti Ultraman, Sailor Moon, Power Rangers, film-film vampire, film Bobo Ho, dan masih banyak lagi. Di masa saya sekolah juga tidak ada bullying. Yah, paling tidak di tempat saya sekolah, tidak tahu kalau di kota lain. Dan inilah kami yang dewasa, masih hidup normal, tidak lantas jadi preman atau pembully. Mungkin ada yang jadi preman, tapi saya yakin itu bukan karena nonton Ultraman.
Entah sejak kapan, tiba-tiba TV menyensor adegan-adegan yang dianggap provokatif. Adegan-adegan merokok, berkata-kata kasar seperti "bodoh", "bego", "gila", "sialan", "brengsek" atau "fuck", "shit", "dick" dalam film asing. "Haisshh" dan "Ya!" dalam bahasa Korea belum disensor karena mungkin tidak terdengar kasar. Adegan berdarah-darah, ciuman, sentuhan, apalagi adegan ML. Belahan dada mulai film manusia sampai film animasi, semua di blur. Bahkan film Spongebob sampai tidak bisa diikuti jalan ceritanya karena terlalu banyak dipotong.
Yang lucu adalah, TV-TV ini masih memaksa memutar film-film agak dewasa. Sehingga seperti menantang tukang sensor untuk kerja lebih keras. Pernah saya nonton film di salah satu stasiun TV, dimana berkali-kali muncul adegan pesawat sedang terbang untuk menutupi adegan porno yang juga berkali-kali.
Anehnya lagi, sepertinya sensor-sensor ini hanya untuk bagian tubuh wanita. Sebuah infotainment pernah menayangkan premiere Beauty and The Beast, dimana Emma Watson menggunakan baju dengan belahan dada agak terlihat, yang menurut saya sebenarnya si Emma Watson ini tidak terlalu seksi, walaupun dia super cantik. Dan TV itu menyensor belahan dada Emma. Setelah berita tentang premiere Beauty And The Beast, mereka menayangkan sneak peek Deadpool 2. Dalam trailer berdurasi sekitar 1 menit itu ada sosok Deadpool berganti kostum di dalam phone booth. Dan karena bajunya yang ketat dan phone booth yang sempit, tampaklah bokong si Deadpool nempel di dinding kaca phone booth selama beberapa detik. Dan itu, tidak disensor sama sekali. WTH??!!
Saking berlebihannya, bukan cuma rokok yang disensor. Bahkan orang menyalakan obor untuk mengasapi lebah pun, diblur. Memangnya anak kecil bisa jadi gay karena melihat obor berasap?
Semua rokok disensor, tapi iklan rokok masih terus tayang. Terserah lah ya..
Well, petugas sensor memang memikul tanggung jawab besar dalam hal ini. Kalau dia tidak menyensor, maka bisa jadi dia disalahkan kalau ada perkembangan mental anak-anak yang menyimpang. Semangatlah wahai tukang sensor acara! Jangan dengarkan komentar orang-orang macam saya. Ini generasi yang berbeda, anak sekarang mungkin tidak akan bisa hidup normal tanpa sensor.

THE AUTOPSY OF JANE DOE

I was gonna review another movie, but then I watched this one, and it's sooo gooodd.. A good west side horror. Kalau saya sering mengatakan bahwa horor Asia selalu jauh lebih baik daripada horor barat, maka mungkin ini pertama kalinya saya bisa bilang, ada horor barat yang bagus, selain Conjuring 1,Conjuring 2, atau Dead Silence yang semuanya dibantu Asian. Disutradarai oleh Andre Ovredal dan dibintangi oleh Emile Hirsch (into the wild) yang sudah lama nggak muncul dan aktor senior Brian Cox. Melihat dari posternya, saya agak malas nonton karena trauma dengan film-film penampakan dan kesurupan a la barat yang super boring.
pic from: http://t2.gstatic.com/

Ternyata film ini mendapat rating 6,8/10 di IMDB. Just FYI, atau menurut saya dan mungkin kalian semua sudah tahu bahwa biasanya film dengan rating di bawah 5/10 adalah film yang buang-buang waktu, karena tidak menghibur sama sekali. Dengan rating sebagus itu, maka saya coba menonton, dan sama sekali tidak kecewa.
Menceritakan Tommy Tilden (Brian Cox) dan anaknya - Austin Tilden (Emile Hirsch) yang sama-sama bekerja di bidang forensik. Mereka memiliki bisnis rumah duka dan kremasi turun temurun di keluarga itu. Suatu hari, polisi setempat menemukan sebuah keluarga terbunuh dengan cara yang sangat sadis di sebuah rumah, tanpa ada satu barang pun yang hilang, dan tidak ada tanda-tanda orang masuk ke dalam rumah secara paksa. Setelah diperiksa, mereka menemukan sesosok mayat lain di bawah rumah. Mayat seorang wanita yang tidak tergores sedikitpun. Sangat berbeda dengan mayat lain dalam rumah itu. Dan setelah diselidiki, wanita ini tidak memiliki hubungan dengan korban lain.
Sheriff membawa mayat misterius itu ke tempat Tilden dan meminta Tommy untuk mencari tahu penyebab kematiannya. Kejadian-kejadian aneh mulai terasa saat Tommy mulai memeriksa mayat itu. Radio tiba-tiba memberitakan badai besar, laci-laci penyimpanan mayat terbuka sendiri, lampu berkedip-kedip, muncul bayangan-bayangan aneh.. Terdapat banyak kejanggalan di mayat wanita yang disebut Jane Doe itu. Di US sana, kalau ada mayat tanpa identitas berkelamin laki-laki biasa disebut John Doe, kalau wanita disebut Jane Doe. Mayat yang dianggap sudah mati beberapa hari itu ternyata masih bisa menumpahkan darah segar, paru-parunya terbakar dan banyak luka tusukan di organ-organ tubuhnya. Siapa yang menyiksa wanita ini sebenarnya?
Karena mendengar berita tentang badai, Austin mengajak ayahnya segera pergi dari tempat itu, tetapi ayahnya bersikeras menyelesaikan pekerjaan. Akhirnya Austin mau tidak mau, menemani sang ayah. Keadaan semakin buruk setelah Tommy membuka kulit Jane Doe dan menemukan gambar-gambar aneh seperti pemujaan terhadap sesuatu. Tommy dan Austin akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Jane Doe, karena kejadian di sekitar mereka terlalu mengerikan. Tapi ternyata mereka tidak bisa keluar dari tempat itu. Ruang autopsi dan kremasi itu berada di bawah tanah. Listrik mati karena badai, sehingga lift ke atas tidak bisa bekerja, sedangkan pintu lain tertutup oleh pohon tumbang. Mereka berdua terjebak di bawah tanah bersama Jane Doe dan mayat-mayat lain yang mulai mengganggu. Tidak hanya menakuti, tapi mayat-mayat ini juga menyakiti. 
Film ini cukup twisty dan membikin penasaran untuk terus mengikuti. Walaupun ada beberapa hal yang mengganjal, seperti sang ayah yang sudah sangat tua tapi terus berusaha melindungi anaknya yang sebenarnya juga sudah dewasa, bukan sebaliknya.
Yang membuat film ini semakin mengerikan adalah efek yang ditimbulkan saat menontonnya. Saya di kamar bersama kucing, dia ikut nonton dari awal dan ikut tegang. Sejak si polisi menemukan mayat, tiba-tiba turun hujan deras dan listrik kedip-kedip. Saat autopsi semakin ke dalam, hujan semakin deras diikuti petir. Dan saat film berakhir, hujan di luar pun ikut berakhir. Setelah melihat akhir film itu, saya harus benar-benar melihat ke luar jendela untuk meyakinkan diri kalau itu tadi benar-benar hujan.
Kalian horror maniac harus nonton film ini.
 

Sabtu, 25 Maret 2017

MASYARAKAT HAKIM

Society can be harsh.. sometimes, no.. Everytime. It will make you feel useless just by a simple question like, "Where do you work?" or "Do you have a boyfriend? How old are you? Those are simple questions, that judge. Today's society are so judgemental. Bahkan tidak punya akun Facebook pun bisa jadi bahan omongan - sombong, sok misterius, ga gaul, gaptek..
Tadi pagi saya menonton berita yang menyedihkan. Seorang wanita mengamuk di kantor kelurahan karena minta dicarikan jodoh. Saat diwawancara, seorang pegawai kelurahan berkata, "Karena umurnya sudah 29 tahun, dan belum menikah, mungkin dia depresi..". Well, someone doesn't suddenly get depressed.. Masyarakat yang menuntut setiap orang menjadi normal. Mengasihani atau membenci  orang yang dianggap kurang normal. Seorang teman pernah berkata, "Saya nggak suka lihat cowok banci kaya gitu..". My God, do you have to say that?? Do you have any idea how they struggle everyday? Bagaimana banci-banci ini mengutuk dirinya sendiri tiap melihat cermin, menghadapi keluarga, menghadapi pandangan teman, menghadapi pandangan orang di sekitar? And you have to say that you hate them without knowing their potentials.. WTF?
Kapan nikah? Kerja dimana? Kapan punya anak? Anaknya keterima kuliah dimana? Dimana pertanyaan-pertanyaan ini biasanya diajukan walaupun si penyanya sudah mengetahui jawabannya. Dia mendengar dari orang lain tentang orang yang ditanya, dan menanyakannya sendiri. Entah apa tujuannya. Untuk mengingatkan how miserable si orang yang ditanya, atau hanya mencari topik pembicaraan. If you want to make conversation, just get other topics! Let's say, Apa hobimu? Sudah baca buku ini? Nonton berita kemarin?  
Setelah pagi nonton berita pagi itu, sorenya nonton Swiss Army Man, yang benar-benar mendukung post saya kali ini. Menceritakan seorang laki-laki (Hank Thompson diperankan oleh Paul Dano) terdampar di sebuah pulau kecil tidak berpenghuni. Setelah beberapa lama tidak ada pertolongan dan putus asa, Hank pun berniat gantung diri, tetapi tiba-tiba dia melihat sesosok manusia terdampar juga. Ternyata manusia ini sudah tidak bernyawa. Hank kembali ingin bunuh diri, dia sudah bersiap sampai si mayat tiba-tiba kentut. Kentut yang luar biasa kuat sampai-sampai Hank bisa menaiki mayat itu seperti jet ski dan membawanya pergi dari pulau itu. Dan terdamparlah dia di pulau lain. Walaupun pulau itu berpenghuni, tapi Hank harus melewati hutan belantara untuk sampai ke pemukiman. Hank tidak tahu harus pergi kemana, dan karena merasa telah ditolong oleh si mayat, Hank menggendong mayat itu juga untuk mencari pemukiman. 
Selama di perjalanan ini terjadi hal-hal aneh. Mayat itu mulai berbicara dan berkata kalau namanya adalah Manny (diperankan oleh Daniel Radcliffe). Manny tidak bisa mengingat hidup, sehingga selama perjalanan, Hank mengajari Manny tentang kehidupan. Selain itu, tubuh Manny bisa melakukan hal-hal luar biasa, seperti mengeluarkan air bersih, menembakkan biji-bijian, memotong kayu, tali, bahkan sebagai penunjuk jalan. Cara yang dilakukan Hank untuk mengingatkan Manny tentang kehidupan sungguh indah. Dia membuat tiruan tempat-tempat yang biasa dikunjungi manusia dari ranting-ranting dan barang sisa orang camping. Seperti bus, cafe, club, dan lain-lain. Walaupun sebenarnya Hank tidak pernah pergi party-party.
Yang membuat film ini menarik adalah, kita bisa melihat dari dua sisi. Persahabatan yang indah, dan persahabatan yang dianggap tidak normal. Dari sisi Hank, perjalanan itu sangat indah dan menyenangkan, tapi ternyata masyarakat yang ditemui menganggap apa yang mereka lakukan sangat aneh dan mengerikan. Hank adalah lelaki pemalu dan pendiam, tapi bersama Manny, dia jadi merasa spesial dan bebas. Tapi saat kembali bertemu masyarakat, ada banyak peraturan, etika, kenormalan.

pict from http://www.rogerebert.com/reviews/swiss-army-man-2016
Hank     : "People don't like other people's farts."
Manny  : "Is that why you don't fart in front of me?"
Hank     : "I just like to do it alone, or hold it in, that's what you're supposed to do."
Manny  : "That's so sad. If my best friend hides his farts from me then what else is he hiding from me, and why does that make me feel so alone?"

Sabtu, 18 Maret 2017

TENANGLAH

pict from https://johnbirdmedia.com/2015/10/07/im-fine/
This picture doesn't represent me. Behind that "FINE" word, for me, it's "ANGER". I feel like that girl in "Easy A". Everything I do will lead to another wrong perception. I don't always care about what people think about me. But this is too much.
So, this is what happen, some people don't believe that friendship between man and woman do exist. Movies show us that it always ends up with love story, sex. That's why.
Saya bukan orang yang suka menjelaskan sesuatu saat orang lain salah mengomentari apa yang mungkin saya rasakan. Karena apapun yang saya katakan, tidak akan diterima oleh otak mereka. Karena sifat manusia adalah mengedepankan apa yang ada dalam pemikiran mereka sendiri. Begitu juga dengan saya, karenanya saya tidak akan pernah benar-benar mengerti apa yang dirasakan orang lain. Manusia cenderung menarik kesimpulan sendiri, walaupun banyak fakta yang mendukung bahwa apa yang mereka percaya sebenarnya salah. Dan kesalahan saya adalah selalu meng-encourage kesimpulan-kesimpulan tidak benar ini. Kenapa? Karena saya tidak suka berdebat. Maka semua yang mereka katakan, akan selalu saya "iya"kan. 
Kalaupun sekarang saya bilang yang sebenarnya, orang juga pasti akan mengatakan kalau saya hanya menyangkal perasaan. 
So, to some people who don't understand me, I'm totally fine and I never had feelings for anyone you know. Don't let your jokes trigger wild thoughts in your head.

THE PURGE: ELECTION YEAR

Berlanjut ke sini, karena sepertinya post yang sebelumnya sudah kepanjangan. Film ketiga The Purge, Election Year. Yang memang sepertinya dibuat untuk menyambut pemilihan presiden Amerika. Release tahun 2016 dengan poster yang lebih menantang - orang-orang menggunakan kostum tokoh-tokoh Amerika, bertopeng badut.
pict from imdb.com
Tetap menggunakan Frank Grillo sebagai pemeran utama (thank God). Kali ini Frank memerankan tokoh Leo Barnes - kepala pengamanan Senator Charlie Roan. Senator Charlie mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan presiden selanjutnya dengan program menghentikan acara purging tahunan. Karena programnya yang bertentangan dengan pemerintah saat itulah yang membuat senator Charlie menjadi buruan banyak pihak, mulai orang biasa pendukung Purge, sampai para pejabat negara, terutama organisasi purging yang disebut NFFA.
Kali ini Frank harus kembali ke jalan bersama calon presiden, karena ternyata beberapa anggotanya adalah mata-mata NFFA. Mereka dibantu oleh sekelompok orang baik yang rela membahayakan nyawa sendiri sebagai tenaga medis, menolong orang-orang yang terluka di jalan selama acara purging tahunan. Pembersihan kali ini semakin menjadi-jadi karena pemerintah Amerika menggunakan acara ini untuk objek wisata. Pemerintah membuka kesempatan warga negara lain untuk ikut melakukan purging. 
Rating film ketiga ini menurun jadi 6.0/10 di IMDB, mungkin karena berbau politis dan memang banyak menampilkan intrik politik yang mengerikan. Bahkan ada adegan debat calon presiden dimana senator Charlie dan pesaingnya menggunakan baju serupa dengan Donald Trump dan Hillary Clinton. 
Jangan salah sangka, ini bukan film asal bunuh dengan adegan gore seperti film-film horor pembunuhan lain. Ketiga sequels ini mengajarkan bahwa, hati orang tidak ada yang tahu. Sebaik apapun mereka kelihatannya di depan kita, kita tidak tahu kalau mungkin mereka sebenarnya ingin melakukan hal buruk pada kita. Just for a precaution, berbuat baiklah, walaupun perbuatan baik kadang juga dianggap pencitraan.

THE PURGE & THE PURGE: ANARCHY

Setelah tiga sequels, saya baru sadar kalau ini film perlu dibahas, karena menurut saya agak underrated. Film pertama release tahun 2013, berjudul The Purge dengan poster yang menarik. Topeng wajah manusia yang sangat realis dengan seringai mengerikan.
pict from rotten tomatoes
Film pertama adalah awal cerita yang menjelaskan apa itu "Purging". Dalam kamus online, "purging" berarti to rid of whatever is impure or undesirable; cleanse; purify atau pembersihan segala sesuatu yang tidak diinginkan. Diceritakan bahwa pada suatu masa, kejahatan di Amerika turun drastis. Hal ini disebabkan karena setiap orang harus menahan hawa nafsunya untuk berbuat jahat. Sebagai gantinya, warga Amerika diberi waktu semalam (12 jam) dalam setahun untuk melepaskan monster dalam dirinya, sehingga mereka bisa kembali bersih menjalani hidup setahun ke depan. Selama 12 jam itu, segala tindakan kejahatan, mulai mencuri, rampok, memperkosa, membunuh, diperbolehkan dan tidak akan ditindak lanjuti setelahnya. Orang yang kehilangan tidak bisa menuntut apa-apa apabila kejahatan dilakukan selama masa "purging". Salah satu tujuan kegiatan ini adalah membersihkan Amerika dari gelandangan, karena mereka yang paling mudah dihabisi saat purging tiba.
So, diceritakan dalam film ini, keluarga Sandin - sebuah keluarga kaya, yang mendapat penghasilan dari menjual sistem keamanan rumah pada keluarga-keluarga elit (SPOILER ALERT!! sistem keamanan mahal yang ternyata bisa dijebol hanya dengan mematikan aliran listrik - mungkin karena ini, ratingnya hanya 5.7/10 di IMDB). Keluarga ini terdiri dari ayah (James Sandin - Ethan Hawke), ibu (Mary Sandin - Lena Headey), anak perempuan (Zoey Sandin - Adelaide Kane), dan anak laki-laki (Charlie Sandin - Max Burkholder). Di malam "Purging", Charlie yang sudah beranjak remaja, mulai bisa berpikir kritis dan tidak menyukai acara tahunan ini. Karena itu, saat ada seseorang meminta tolong memasuki halaman rumahnya, tanpa izin dari ayahnya, Charlie membuka sistem keamanan rumah. Ternyata orang itu sedang dikejar sekelompok mahasiswa yang ingin membunuhnya - tanpa alasan. 
Dari sini cerita mulai seru dan ngeri. Orang asing yang ditolong Charlie mendadak hilang dalam rumah, pacar Zoey tiba-tiba menyerang ayahnya, dan serangan mahasiswa-mahasiswa galau yang melakukan purging untuk senang-senang.
Film dilanjutkan dengan The Purge: Anarchy release pada tahun 2014 dengan cast yang totally beda dengan The Purge. Kalau di film pertama ada dua nama besar - Ethan Hawke dan Lena Headey, di film kedua ini hanya ada satu nama besar (menurut saya), yaitu Frank Grillo. Mungkin karena ini juga film ini jadi underrated. Calon penonton mengira kalau ini cuma film bunuh-bunuhan tanpa alasan dengan adegan gore. You were wrong. Poster film kedua tidak sedramatis film pertama, trailernya yang bikin orang penasaran. 
pict from kingofwallpapers.com
Rumah dengan pengamanan mahal saja bisa jadi seru, maka bagaimana nasib orang-orang biasa yang tidak punya sistem keamanan? Maka dibuatlah cerita kedua ini, dengan setting di jalanan. 
Acara pembersihan tahunan masih berlaku. Seorang laki-laki (Frank Grillo - dalam film ini tidak disebutkan siapa namanya, hanya dipanggil Sargeant) yang sebenarnya tidak suka dengan acara purging, tahun ini bersikeras melakukan purging. Dia sudah menyimpan dendamnya selama setahun dan berharap bisa membalas orang yang pernah menyakiti keluarganya tahun lalu.
Sementara itu, seorang wanita (Eva Sanchez) dan putrinya (Cali), berusaha lay low seperti tahun-tahun sebelumnya. Hanya berusaha diam di dalam apartemen kecil bersama ayah Eva yang sudah tua, karena memang tempat mereka tinggal tidak memiliki sistem pengamanan, sehingga sangat rawan diserang. Ternyata, penjaga apartemen itu sendiri yang menyerang mereka, sehingga mereka harus lari ke jalan - ke tempat yang lebih berbahaya, sedangkan ayahnya malah menyerahkan diri pada sebuah perkumpulan orang-orang kaya sebagai tumbal dengan bayaran besar.
Di sisi lain kota, sepasang suami istri dalam perjalanan pulang mendekati waktu purging. Mobil mereka mogok di jalan, dan akhirnya menjadi target pengejaran sekelompok penganut "purging" yang dikepalai seorang gila dengan sebutan "Big Daddy". Big Daddy mengendarai sebuah mobil box yang box-nya disulap jadi tempat butchering dan penyimpanan senjata. Sargeant bertemu dengan Eva dan Cali yang sedang berusaha melepaskan diri dari Big Daddy. Begitu juga dengan sepasang suami istri tadi. 
Karena menyelamatkan empat orang ini, maka Sargeant kali ini menjadi target utama Big Daddy. Ternyata Big Daddy hanyalah bagian kecil dari perkumpulan yang lebih besar. Orang-orang gila yang rela menghabiskan uang untuk bersenang-senang membunuh rakyat kecil. 
Mendapat rating 6,5/10 di IMDB, film kedua ini memang lebih seru. 

Minggu, 12 Maret 2017

RUMAH KOS

Rumah Kos adalah tempat yang menarik. Bagi remaja yang baru beranjak dewasa, rumah kos akan menjadi tempat kenangan tak terlupakan seumur hidup, karena adalah awal perjuangan. Awal hidup terpisah dari keluarga untuk mencoba mandiri. Menghadapi segala permasalahan sendiri dan tumbuh menjadi manusia bertanggung jawab. Bagi perantau, rumah kos adalah sanctuary, tempat berteduh saat panas dan hujan. Tempat beristirahat, pelabuhan sementara sebelum berpindah ke tempat lain lagi, untuk mencari pengalaman baru lagi. Bagi pasangan muda, rumah kos adalah harga dari sebuah gengsi hidup bersama dengan orang tua. Karena belum mampu membeli rumah, maka rumah kos bisa menjadi tempat pelarian sementara dari omongan tetangga. 
Yang manakah kita?
Rumah kos juga bisa menjadi tempat bernuansa negatif. Tempat berkumpul anak muda, terbebas dari pantauan orang tua untuk bersenang-senang, mencoba berbagai hal baru yang tidak diperbolehkan orang tua seperti merokok, minuman keras, narkoba, bawa pacar ke dalam kamar. Karena biasanya induk semang kos tidak tinggal di rumah yang sama.
Seringkali saya melihat berita di televisi tentang polisi atau BNN menggrebek rumah kos, dan memang ditemukan narkoba, minuman keras, atau pasangan mesum.Walaupun menurut saya, pasangan mesum bukan urusan pihak berwajib. Karena saya yakin mereka yang melakukan ini sudah dewasa dan tahu mana yang baik dan buruk, dan apa konsekuensi dari perbuatan mereka, yaitu neraka. Saya tidak pernah mencoba mencari tahu bagaimana sistem hukum di Indonesia. Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya di "It's A Human's Basic Need", bahwa menurut saya sex adalah kebutuhan dasar manusia normal. Seberapa lama pun pasangan mesum direhabilitasi di dinas sosial, suatu saat, mereka pasti akan melakukannya lagi.
Anyway, kembali ke rumah kos..
Bagi saya, rumah kos adalah tempat untuk mensyukuri betapa bahagianya memiliki rumah sendiri. Semua barang ada pada tempatnya. Mensyukuri betapa bahagianya hidup dikelilingi orang yang kita sayangi, walaupun mereka selalu menuntut ini dan itu. Mensyukuri tangan-tangan lembut yang memegang dahi saat kita demam. 
Alhamdulillah saya punya ibu kos yang luar biasa baik dan menjaga keamanan kosnya dari pasangan-pasangan mesum. Mungkin karena itu juga beberapa orang tidak bisa menetap lebih dari satu bulan. See? it's a human's basic need..



Minggu, 05 Maret 2017

SOMETHING SERIOUS


Ternyata sejak memasuki tahun 2017, baru pertama kemarin saya menulis di blog ini. Waktu seperti terbang dari Desember langsung ke Maret. Hehe.. 
Sebenernya pengen banget nulis sesuatu yang serius seperti tentang kehidupan yang ruwet atau tentang informasi berguna di bidang kesehatan. Tapi entah kenapa, setiap akan memulai menulis sesuatu yang serius, saya jadi ragu. Lagipula, tulisan ilmiah di Blog kurang bisa dipercaya dan tidak bisa dijadikan acuan untuk tulisan ilmiah lain. Ingat ya? Jangan pakai blog untuk daftar pustaka. Bisa dimarahi dosennya ntar.. Kenapa? Karena tulisan ilmiah butuh persetujuan dari orang yang sudah ahli di bidangnya. Tidak ada ahli yang mereview isi blog ecek-ecek seperti ini. Kalau saya tiba-tiba tulis di sini bahwa asam amino bisa diubah menjadi asam lemak di dalam tubuh, apa kalian percaya? Blog mungkin hanya informasi yang penerimaannya tergantung pembaca. Percaya atau tidak. 
Karena itu, tulisan pertama kemarin akhirnya film lagi.. film lagi..
Anyway, terima kasih pada siapapun itu yang sudah membuat subtitle Hiro Maniac Seikatsu. Sumpah si Masahiro Higaside komik banget mukanya. Bagi kalian yang suka dorama Jepang, jangan lewatkan Mondai No Aru Restaurant (Restaurant With Many Problem). Sama seperti Blue Spring Ride, film ini saya dapat karena lagi tergila-gila pada Masahiro. Walaupun Masahiro tidak banyak muncul dalam dorama ini, tapi ceritanya sangat bagus dan sangat feminis. Menceritakan tentang bagaimana kebanyakan pegawai wanita diperlakukan di Jepang. Entah benar atau tidak, tapi yang digambarkan dalam film ini sangat mengerikan. Dilecehkan, tidak dianggap, ide dicuri, dan lain-lain. Tanaka Tamako, tokoh utama dalam serial ini diceritakan adalah wanita mandiri yang tidak segera menikah karena mengejar karier. Tapi ternyata karier yang dikejarnya seolah semakin jauh karena perusahaan di Jepang tidak bisa mempercayakan jabatan tinggi pada wanita. Apalagi setelah mengetahui salah satu sahabatnya mengalami pelecehan seksual di kantor, Tamako akhirnya keluar dan membuka restoran sendiri. Restoran dengan banyak masalah, karena semua pegawainya memiliki masalah masing-masing. Film yang sangat inspiratif.
pict from www.jdorama.com

And about Suicide Squad.. is it just me who think that this movie is overrated? The trailer was amazing! Really.. I thought that Leto Joker would be better than Ledger Joker. Apa sebenarnya fungsi Joker dalam film ini? I've searched for bad reviews, but couldn't find one. People think that this movie is great. Saya bahkan nggak bisa bertahan nonton film ini lebih dari 10 menit, sama seperti The Matrix. Sorry. Buat kalian yang belum nonton, maaf saya nggak bisa kasih review, karena saya hanya nonton 10 menit. Ledger Joker still the best tho..
Kan, ngomongin film lagi..
Beneran nggak bisa nulis yang serius

LITTLE WOMEN (HOW'S LIFE GOING?)

Akhir-akhir ini saya baca Little Women karya Louisa May Alcott. Bukan karena apa, tapi karena serial favorit saya, Friends menyebutkan buku ...