Minggu, 25 April 2021

Tentang Apalah ini..

Gara-gara beberapa bulan lalu punya akun palsu Instagram, saya jadi ketagihan dengar lagu-lagu TikTok.. Loh??! Hehe.. ya kan banyak video TikTok diunggah ke IG juga. Lagu-lagu macam Snowman-nya Sia, Play Date - Melanie Martinez, atau Cradles-nya Sub Urban. Saat tertarik dengan satu lagu yang saya tidak tahu judulnya, biasanya saya akan mendengar baik-baik, mengambil sepotong lirik, lalu bertanya pada Google. Mungkin hanya 1 dari 1000 pencarian yang tidak tepat, itupun mungkin karena saya salah dengar atau salah ingat. Karena itu saat ada satu lagu ini muncul di video TikTok, agak susah saya dengar. Kenapa? Karena itu lagu Korea, dan itu bukan film. Kalau itu film, kita bisa tinggal Google "OST abcd", muncullah list lagu film itu dan bisa kita pilih sendiri.  Maka beda dengan satu lagu ini, yang liriknya ada kalimat "Like an arrow in the blue sky... xxxx..". I was like.. whaa?? Salah dengar sepertinya.. Ulang lagi, masih sama. Kenapa bisa ada arrow di blue sky? Were they had an arrow challenge seperti dalam film Grown Ups 2? Dimana sekelompok orang dewasa melempar anak panah ke langit dan melihat kemana jatuhnya. Biasanya di kolom komentar ada yang sudah menanyakan judul lagu yang dipakai, tapi di setiap video TikTok dengan lagu ini, seolah seluruh dunia sudah tahu ini lagu siapa. Hanya saya yang tidak tahu.

So, dengan keraguan itu, saya masukkan sepotong lirik itu ke Google, dan muncullah nama BTS. Whaatt?? No way.. this nice, catchy song couldn't be theirs.. I don't like that boyband. They're too popular. I hate something that's too popular In denial, I tried to find any evidence that this is a remake or a cover song. But I couldn't find any proof. Lagu itu memang lagu BTS, berjudul Life Goes On. And suddenly, setelah itu, rekomendasi video di Youtube saya berisi lagu-lagu BTS. Why Youtube? Why? I don't even like Kpop things. Well, I kinda like that song that I don't understand the meaning. It's a catchy song. And so does Dynamite, and Idol, and Fire, and ya.. Boy With Luv. And other songs.. Yah.. thank you for introducing me to BTS. I've heard about this boyband before, like, so many times. Hahah.. Tapi ketidaktertarikan saya pada dunia Kpop membuatnya lewat begitu saja. Bahkan saat orang Indo ribut dengan artis TikTok Philippines, yang melibatkan nama BTS atau fanbasenya - ARMY. Oh God, that was hilarious.. I was like, what the hell.. Lucu aja, gara--gara artis TikTok disuka cowok-cowok dan diserang cewek-cewek, beritanya sampe masuk TV. Seolah tidak ada yang lebih penting di dunia ini untuk dibahas. One day, perang dunia ke-lima bisa jadi dipicu postingan sosial media. Tapi perangnya online.. hehe.. 

Bukannya tidak tertarik dengan Kpop, tapi seperti bukan selera saya. But hey, I know Blackpink, saya bahkan nonton filmnya di Netflix. Hehe.. saya juga tahu beberapa lagu mereka yang booming. Their life story fascinate me. Dulu saya juga pernah suka dengar lagu 2PM dan BigBang, tapi tidak sampai cari nama satu-satu personelnya. 

Bicara soal Kpop sedikit.. Admit it, Asia tidak terlalu diperhatikan di dunia hiburan. Sejak saya masih anak-anak, barat mendominasi dunia hiburan. Anak yang lahir dengan wajah bule akan lebih cepat terkenal daripada wajah lokal. Yah, walopun terkenalnya sesaat lalu hilang. Beberapa film Asia diremake Hollywood, tetap saja yang muncul pada akhirnya nama Hollywood. Beberapa penyanyi Indonesia juga pernah menjuarai kontes internasional, tapi lantas hilang begitu saja dari dunia internasional, dan kembali ke lokal. Bukan berarti musik Asia jelek. Orang Indo suka lagu-lagu band Slam, Iklim, Exist, Eraserhead, Slot Machine, Bedroom audio dan masih banyak lagi. They are good, tapi ya udah, muter-muter Asia - Asia Tenggara saja. Kenapa? Kenapa orang se dunia bisa suka lagu Hey Jude-nya The Beatles atau I want it that way-nya BSB? Karena pake bahasa internasional? Nggak juga. Pakai bahasa internasional kalo kita gak ngerti kan percuma juga. Apakah euforianya? Apakah musiknya? Apakah mukanya? Entahlah, saya bukan pengamat dunia musik.

Usaha dan bakat harus sekeras Agnes Monica supaya bisa diperhatikan dan masuk ke dunia hiburan barat. Dunia Kpop sebenarnya menggambarkan kerja keras ini. Entah sejak kapan, dunia tiba-tiba tertarik dengan segala sesuatu dari Korea. Produser entertainment Korea membuat anak-anak muda berusaha sangat keras, supaya bisa tampil dengan sangat baik bukan hanya untuk penonton Korea, tetapi juga di hadapan dunia. Mereka ingin menciptakan standar baru di luar standar barat. Yang berakhir dengan crazy beauty standards. Muka tirus, double eyelid, thigh gap, nice teeth lining, kulit putih mulus, bentuk bibir, dan lain-lain. Ditambah lagi dengan kemampuan vokal dan dancing yang tidak main-main. Saat SNSD muncul pertama di layar Indonesia, WOOOWW.. Mungkinkah orang secantik-cantik itu bisa menyanyi? Lalu muncullah Super Junior dengan personel yang sangat banyak.. Kaum sinis macam saya langsung mengeluarkan berbagai teori. Mulai dari lipsync sampai kualitas suara yang pasti tenggelam di dalam orang sebanyak itu. Mungkin dari mereka ada yang memang bersuara bagus, tapi ada juga yang sebenarnya hanya meramaikan saja. 

Dan muncullah juga isu operasi plastik di masyarakat Korea. Dibilang bahwa orang Korea hobi oplas karena tidak puas dengan kenampakannya. Oplas di Korea sangat murah dan hasilnya bagus, sampai-sampai anak kecil pun bisa ikutan oplas. Pemutihan kulit, nambah eyelid, rhinoplasty, melebarkan mata, bentuk bibir, tiruskan rahang, macam-macam lah. Ada  artis yang mengakui dan ada juga yang tidak. Ada sebuah video Asian Boss yang menceritakan controversial Miss Korea. Kontroversial karena memiliki berat 58kg dan tinggi 173cm. 58 kg is too fat for Korean beauty. They have to be under 50kg untuk masuk dalam kategori cantik. Tidak melihat berapapun tingginya. Ini juga yang bikin saya heran kenapa Song Ji Hyo suka emosi saat dibilang berat badannya di atas 50 kg. Im Yoon-Ah SNSD adalah salah satu yang dianggap memiliki kecantikan sempurna. She's skinny, tinggi, kaki jenjang, muka tirus, gigi rapi, bibir tipis. Semua orang ingin nampak seperti Yoona. That's crazy.. Tetapi sepertinya standar kecantikan gila itu sekarang sudah agak dilawan oleh beberapa artis seperti Jessi dan Hwasa yang menurut saya sebenarnya proporsional, tapi dianggap montok oleh orang Korea. Kulit mereka juga lebih gelap daripada yang lain dan dengan bangga mereka memamerkannya. Standar kulit putih mulus juga sudah dilawan oleh Jeon Jung Kook dengan tato-tato.          

But after all of that.. semua isu dan teori-teori jahat itu. Apapun tuduhan orang pada artis Korea, it never stops them. Orang masih suka pantengin lagu baru Blackpink. Reality show artis Korea dengan game-game sederhana atau yang hanya menggambarkan kehidupan rumahan, laris bukan main sampai beratus-ratus episode. Why? Kenapa? Kenapa tiba-tiba dunia menggandrungi Korea? Mungkin karena lagu-lagunya yang catchy? Mungkin karena kenampakan mereka yang menarik? Dilengkapi power dance yang susah diikuti. Mungkin konsep yang mereka tampilkan? You don't understand them, so what? I enjoy listening to Eraserhead (Philippines) dan lagu-lagu Thailand. I love 5ive, saat SMP, saat bahasa Inggris saya masih tingkat yes no.  

Judul postingan ini bukan saya menuduh mereka semua oplas. Karena ini yang dituduhkan oleh kebanyakan sinister Kpop. Mereka tidak patut dicontoh, semua yang ditampilkan palsu, tidak bersyukur pada pemberian Tuhan. Maka jangan dicontoh.. Tidak ada yang meminta kalian untuk mencontoh mereka. Mereka adalah orang-orang "entertain"ment, kerjaan mereka meng"entertain" kalian. Seandainya pun mereka oplas, terus kenapa? Muka mereka, hak asasi mereka. Kalau orang meneriakkan hak asasi memilih gender dan orientasi seksual, kenapa yang lain tidak bisa memilih bentuk hidung? If you don't enjoy watching them, then don't! Seperti kata Ricky Gervais, "People take everything personally, as if the world revolves around them. Fine, it's not for you, then.. Just walk away..". Nggak perlu pake posting ujaran kebencian juga. Kalo girlband disebut oplas, kalo cowok dibilang kemayu karena pake make up. Kalian pikir artis-artis cowok Indo yang muncul di TV itu gak pake make up?

And they have to be flawless dalam bertingkah laku. Track record kehidupan mereka harus mulus. Boleh mabok alkohol asal tetap baik hati. Saya ingat pertama kali lihat Sulli di Running Man episode 100an, cantik, cute, fun.. Siapa sangka beberapa tahun kemudian dia bunuh diri karena dibully, dibilang jelek, tidak berbakat dan pernah tidak pakai bra di balik bajunya. WTF??! Tidak pakai bra bisa jadi skandal di sana. Pernah juga dengar isu pembully-an rasis anggota boy/girl band non-Korea, terutama personel dari Asia Tenggara, macam Lisa BP atau Nickhun 2PM. Tapi isu ini hilang dengan sendirinya. Kalau di masa sekolah mereka nakal atau tukang bully, maka tunggu saja saat jadi idol, orang yang dibully keluar melapor, habislah karirnya di dunia hiburan. Belum lagi kalau terlibat skandal, bisa langsung disuruh menghilang. Beda ya dengan di negara kita tercinta? Justru yang skandal-skandal begitu makin terkenal.. hehe..  

Anyway, setelah panjang lebar, balik ke BTS.. hehe.. saya bukan ARMY dan mungkin tidak akan pernah jadi ARMY. Saya hanya tahu beberapa lagu mereka dan ikutan nonton acara mereka di Youtube. They're awesome and you have to admit it. Tidak mudah terkenal di dunia dengan bahasa yang bukan bahasa internasional. Saya pikir mereka boyband baru, tidak menyangka kalau mereka dibentuk tahun 2010 dan debut sejak 2013. 8 tahun bukan sebentar. Sekarang siapa yang tidak tahu BTS? Bahkan katanya mereka menyumbang 0,3% pendapatan negara Korea Selatan. Whaaattt??? Tidak ada yang berani berkomentar jelek di postingan tentang mereka..  Maka kenapa tidak dicontoh yang baik? Contohlah kegigihan dan kerja kerasnya. Keinginan untuk belajar hal-hal baru untuk pengembangan diri. Tidak usah lah dicontoh mabok-maboknya atau tatonya. Dan gak usah ribut juga kalau idolanya disebut plastik atau lipsync atau kemayu. Be a smart fans. 

I'm not going to say that I also enjoy watching these cute boys, because I believe people will call me creepy woman. hahah.. Karena beberapa hari lalu ada postingan di Youtube berjudul "Why do middle aged Japanese men fangirl over teenage pop singers" dengan thumbnail "Creepiest club in Japan". Isi video ini sebenarnya hanya acara idol Jepang yang banyak ditonton lelaki paruh baya. So, I know now, it's weird to the people if we, almost middle aged people to enjoy today's music. 

MARATHON SABTU

Ya ampuunn.. udah menjelang 39 tahun bukannya buat sesuatu yang berguna, malah marathon drakor.. haha.. Emang lebih oke nonton review di You...