Senin, 20 Februari 2023

ARE YOU HAPPY WITH YOUR LIFE?

It was crazy when I told people around me that I would never want to have kids. They went mad and told me that it's impossible, that I'm selfish, out of my mind. Mostly they asked me, "Who's going to take care of you when you get old?". The question is, "will I get old?". I could've died anytime. Sooner or later. The Grim will come to me.

And suddenly, in this crazy world lately, "childfree" mindset started to become very popular. Finally, people are not afraid to tell the world what's inside their heads about not wanting any kids. Tentu saja pro dan kontra masih terjadi. Bahkan di tempat saya tinggal sekarang, banyak anak-anak muda yang tidak mau berumah tangga, sehingga jumlah anak usia sekolah menurun. Yang menyebabkan banyak sekolah tutup. I didn't make this up.. Hal ini ada di berita lokal dan email yang masuk di awal semester setelah penerimaan mahasiswa baru kemarin. 

Saya tidak pernah menentang orang-orang yang ingin punya anak. How could I against it? How to swallow back your kids? I'm not that crazy. However, are you "that" happy? Saya juga nggak bilang kalo gak punya anak juga bakal happy banget sih. How can we measure happiness? It's just.. personal life choice. We should know how to respect that, and not forcing someone to be in your life path. Whatever you choose.

Kenapa sih tiba-tiba nulis begini? 

There's a reason why I don't have any social media. A reason why I never post any daily activity on my whatsapp status update. I hope you accept my apology for being too excited about going around to see nice places. Beautiful places in my country or other countries, yang membuat saya tergoda untuk selalu update status sedang pergi main kemana di masa-masa itu. 

So, I got messages from people in my contact list, and some also talk to me directly. Mostly my female acquaintances. They said that they want my life. Alone, free, bebas kesana kemari tanpa ada beban, tidak ada ikatan pada apapun dan siapapun. Sedangkan mereka harus diam, bekerja dan tidak bisa meninggalkan anak, suami, atau siapa saja yang mereka sebutkan. Saya tidak tahu apakah mereka mengatakan itu hanya untuk membuat saya merasa tidak rendah diri, atau mereka memang lelah menghadapi kehidupan. Honestly, saya sama sekali tidak ada maksud untuk membuat your life feel miserable. Bahkan salah satu orang yang mengatakan itu, akhir-akhir ini benar-benar pergi meninggalkan anak dan suaminya untuk mengejar apa yang dia impikan dulu. Walaupun mungkin juga itu bukan karena melihat saya, but I felt a bit guilty. Am I a bad influence? That's why I stop posting. Saya masih kesana kemari, hanya saja saya tidak posting kemana saya pergi, but keep posting silly things, memes, or BTS updates only to show people that I'm still alive.

Dan beberapa hari lalu.. Saya menulis ini hanya untuk mengingatkan saya sendiri bahwa the grass is always greener on the other side. Di negara tempat saya tinggal sekarang ini adalah sebuah negara yang sangat makmur. Mereka bahkan bisa memberi subsidi tiap bulan pada orang tua dan orang miskin, dimana populasi orang berusia sangat tua (menurut saya) juga tinggi. Punya usaha warung kecil yang jual cemilan saja bisa menghidupi anak sampai kuliah di kampus swasta mahal. Sekolah di US dengan biaya sendiri bukanlah hal luar biasa di sini. Kamu gak perlu berkompetisi dapat beasiswa negara, pake tes seleksi berlapis-lapis. Asalkan cukup kemampuan akademik atau bidang apapun, kesempatan sekolah ke luar negeri terbuka lebar. Anyway, suatu hari saya dan teman-teman sedang dari perjalanan dan harus mampir ke masjid. Ada sebuah warung halal di dekat masjid. Warung langganan kami, milik sepasang suami istri yang masih muda. Sebagian besar rumah di sini berbentuk ruko dengan lantai bawah jadi tempat usaha. So, tempat makan itu sebenarnya adalah bagian dari rumah, sehingga seringkali kami bertemu dengan anak-anak yang punya rumah makan. Yang paling besar sepertinya masih berumur sekitar 10 atau 12 tahun, empat bersaudara dengan paras secantik ibunya. Warung ini di pinggir jalan dan tidak pernah sepi, belum lagi yang pesan lewat UBER atau Food Panda, so, sudah jelas seberapa sejahtera keluarga ini. Tapi siang itu, kebetulan hanya ada kami, dan karena hari kerja, sepertinya empat anaknya pergi sekolah. Ibu muda itu nampak sangat ceria, sangat berbeda dengan hari-hari sebelumnya, dimana dia selalu kelihatan lelah. Dia adalah satu-satunya di rumah makan itu yang lancar berbahasa Inggris, sehingga dia yang selalu melayani kami. Satu hal lagi yang nampak berbeda. Siang itu, musik memenuhi rumah makan, Westlife. Berkali-kali saya kesana selama 3 tahun terakhir, tidak sedikitpun suara musik di rumah itu. Hanya kadang suara lagu anak-anak  atau game dari hp anak-anak mereka. 

Apa kalian sudah streaming lagu Flowers milik Miley Cyrus? That independent woman's anthem. Siang itu, Westlife tiba-tiba dihentikan dan Flowers mengumandang tidak hentinya, dengan ibu muda itu slightly bergoyang menikmati irama Flowers yang memang upbeat. Sekali lagi, belum pernah selama ini saya melihat ibu muda ini begitu menikmati waktunya. Dan, di rumah itu, dia satu-satunya yang paham arti lirik Flowers. "Talk to myself for hours, say things you don't understand"? Oh God.. what kind of supressed feelings she's been through all these years? 

Saat saya melihat betapa bahagianya mungkin keluarga ini, dengan bisnis bagus dan anak-anak yang cantik, ternyata dia memendam kelelahan, kebosanan dan mungkin kekesalan pada banyak hal. Well, who doesn't? Baguslah ibu muda ini punya sedikit waktu melepas penatnya. So, saat kalian merasa berat dan melihat hidup orang lain mungkin lebih menyenangkan, just look in the mirror and reassure yourself that all of them also feel the same way as you..        

MARATHON SABTU

Ya ampuunn.. udah menjelang 39 tahun bukannya buat sesuatu yang berguna, malah marathon drakor.. haha.. Emang lebih oke nonton review di You...