Minggu, 31 Mei 2020

TAKUT MAU BAHAS INI

Ini memang blog ndak penting di the amazing World Wide Web. Yang cuma dibaca beberapa orang kesasar saja. Orang-orang yang pengen baca review film-film kurang populer, yang gak tersedia reviewnya di youtube. Hehe.. karena saya lihat di statistik, kebanyakan pembaca saya di post-post film-film seperti itu. 
So, sebenernya saya takut mau bahas ini. Karena sepertinya setelah saya lihat-lihat di dunia per-reviewan film, tidak ada yang membahas film satu ini sebagai film yang "biasa saja". Semua bahas luar biasa, karena berbeda dari film-film horor lain. Semacam penyegar di dunia per-horor-an. Bagaimana tidak, dibuat oleh Joko Anwar yang sudah tidak diragukan lagi, dengan aktor dan aktris yang juga tidak main-main. 
Adalah film yang sudah saya tunggu-tunggu sepanjang 2018 sampai akhir 2019 karena promonya yang luar biasa. Anyway, saya sama sekali tidak ada maksud apa-apa, ini hanya yang saya rasakan saat nonton film ini. Saya fans berat film-film Joko Anwar. Karena horornya memang selalu out of the box. Maka mana mungkin saya menantangnya. Kalo setelah postingan ini terus saya ditantang bikin film horor, maka mungkin saat itu saya sudah ke Korea ganti muka dan identitas. Bye.. hehe.. Sungguh, karena tidak ada ulasan jelek tentang film ini, maka saya takut posting. Tapi yah, saya tidak tahan untuk tidak bahas film yang baru ditonton, soo..


Setelah akhirnya mendapat kesempatan untuk nonton film ini, saya pribadi menyatakan, bahwa menurut saya, film ini biasa saja. Saya tidak ada background sekolah film. Hanya orang yang suka nonton film horor sejak kecil. So, bahasa yang saya pakai di sini memang sangat awam, tidak profesional sehingga tidak usah didengarkan pendapat saya ini. Hahah... Secara kenampakan, sebagai film horor, semua scene-nya sangat menarik. Setting dan tempat ambil gambar, efek, segala macam, luar biasa. Akting pemain-pemainnya, luar biasa. Bahkan akting orang-orang yang tidak pernah saya lihat di layar pun, bagus sekali. Semua luar biasa, hanya saja, entah kenapa perasaan saya biasa-biasa saja. Bahkan adegan gore-nya pun biasa saja. Btw, akting Asmara Abigail bagus banget di sini. Keren, dia makin bagus di tiap film (kalau yang ini saya yakin semua orang setuju).
Mungkinkah karena kurang twist ala Joko Anwar yang saya nikmati di film-filmnya dulu? Macam Pintu Terlarang, Kala atau Modus Anomali. Twist Modus Anomali was the best. Butuh beberapa menit setelah film berakhir baru saya sadar apa yang terjadi. You know, Joko Anwar juga jadi penulis di Ratu Ilmu Hitam (2019). Sekali lagi, "menurut saya", twist di Ratu Ilmu Hitam lebih terasa "Joko Anwar"nya daripada Perempuan Tanah Jahanam.
Mungkin kalian sudah banyak yang nonton, dimana twist Perempuan Tanah Jahanam adalah bahwa Maya adalah anak.., dan Nyi Misni adalah... hehe.. gak jadi, takut ada yang belum nonton. 
But who?? Who in the world?? walaupun tahu itu rumah peninggalan keluarganya, dengan keadaan rumah sudah seperti itu, akan tinggal dan tidur di sana? Siapa? 
Maaf kalau ada yang tidak setuju, yang mana saya yakin banyak sekali. Mungkin 99,9% penikmat horor tidak setuju dengan pendapat saya. Ini hanyalah pendapat tidak penting dari satu orang tidak penting di dunia. hehe.. piisss..

Minggu, 24 Mei 2020

LEBARAN 2020

Sebenarnya bukan pertama kali merasakan puasa di tempat asing. Sejak tahun 2011, tiap tahun juga di tempat asing. Sholat tarawih di masid Malang, Kendari, Surabaya, Sumbawa. Sekarang? Taiwan.. g ada.. haha.. Ya, karena belajar dari negara lain dimana beberapa outbreak corona parah di tempat ibadah, maka beribadah rame-rame tidak disarankan. Karena saya juga tidak terlalu idealis dalam menjalankan sunnah, maka ya sudahlah. Lagian ini di negara orang, kalau sampai dengan idealisme atau kecerobohan kita terus terjadi apa-apa sampai mengorbankan manusia di negara lain, kan ya bagaimana.. Tarawih di kamar saja, seperti biasa. Sebelum ada corona juga saya gak pernah safari tarawih seperti orang lain kok.  Palingan nyari masjid paling dekat yang suratnya paling pendek.  Hehe..
Sudah telponan dengan keluarga tadi pagi. Ibu nangis ingat dulu shalat ied di masjid jami', saya belum bisa baca. Tahu-tahu sekarang, 32 tahun kemudian udah gede-gede kesana kemari gak jelas. 
Sebelum berangkat ke sini. Ini adalah hal yang sangat saya takutkan. Bagaimana kalau tiba-tiba ada sesuatu sehingga kami sekeluarga terpisah begitu jauh dan tidak bisa bertemu? Bahkan di tahun pertama ini, saat suami telpon dan dia bilang akan pulang kampung bulan Mei, I was like, so jealous. Kenapa? Kenapa orang lain punya libur di saat idul fitri? Kenapa di tempat ini tidak ada libur idul fitri sehingga kami juga bisa pulang? Kenapa?
And there comes the corona rising. Tidak ada orang boleh mudik kesana kemari. Kalaupun pergi, harus karantina pulang pergiYou know what? If I'm going down, i'm taking everybody with me! Haha.. g deng.. bercanda..  
Anyway, maaf lahir batin semua.. 

Sabtu, 09 Mei 2020

ONE OF THE OUTLAWS

So, setelah pergantian umur, saya kembali lagi pada film. Haha.. Padahal sumber penghasilan saya gak ada sama sekali dari film. Entah kenapa suka banget bahas film.
Anyway.. Suami saya suka sekali nonton film mafia Korea. Yang mana, film-film mafia pasti dipenuhi adegan sadis. Macam potong tangan orang, cabut gigi, congkel mata. Udah dekat dokter bedah mafia-mafia ini. Itulah kenapa saya dan suami jarang nonton bareng di rumah. Karena saya suka hantu, dia suka mafia. Cuma zombie yang menyatukan kami. Hahah..
So, one day, dia nonton film Ma Dong-Seok, judulya The Outlaws. Saya taunya Ma Dong Seok cuma dari Train to Busan dan Along With The God 2. Si bapak yang gemuknya jadi otot semua. Kali kalo ditampar orang itu, kepala bisa muter. Hehe.. kok jadi body shaming? Bukan body shaming lah ya? Tapi ketakjuban dalam kalimat yang kurang tepat. Nanti saya cari kalimat yang lebih bagus.

  (pic from wikipedia)

Baru berapa menit film, tau-tau ada adegan bos mafia dan dua anak buahnya yang gila, tagih hutang sambil potong-potong jari orang pake palu godam. Kan edun.. Langsung saja saya lari ke alam mimpi. hahah.. 

When will I ever stop fangirling? Ternyata fangirling ke Ju Ji Hoon gak bertahan terlalu lama. Gak jadi masalah buat dia juga sih. Namanya aja hati manusia bisa berubah dalam satu detik. Apalagi cuma sama orang yang dilihat di layar. Misal besok saya fangirling ke John Lennon lagi kan siapa yang mempermasalahkan. Haha.. Sudah berapa kali ke-fangirling-an saya bahas di blog ini. Mulai Jeremy Renner, Sebastian Stan, Phillip Phillips, Kantapat Permpoonpatcharasuk, Masahiro Higashide, Ju Ji Hoon.. But I still adore them anyway, kecuali dua orang. Masih suka nonton film-film mereka. Because I adore their acting, not just their beautiful faces. Hehe.. pret lah..
Apa sih hubungannya The Outlaws, sama gak suka film mafia, sama fangirling? Karena ternyata, aktor yang sedang saya fangirling-i adalah salah satu dari mafia gila di The Outlaws..
Si scene stealer. The annoying (at first) tiger hunter yang kasih sup mayat bekas digigit zombie ke orang sakit. Kim Seong Kyu alias Yeong Shin di Kingdom 1 dan 2. Yang lincahnya kaya tupai dikasih kopi. Seong Kyu sepertinya baru debut di layar lebar tahun 2017. Sebelumnya dia maen teater. Kalo gak salah sii.. Bisa lihat aktingnya di "The Outlaws", "The Gangster, The Cop and The Devil", "Kingdom" dan yang baru-baru saja tamat, "A Piece of Your Mind". Ada lagi film yang lain, cuma malas saya sebutkan, dia cuma lewat-lewat aja.


Hebatnya, The Gangster, The Cop and The Devil membawanya mencicip Cannes bareng Parasite. 
Resting face-nya annoying, bahkan kaya psikopat.. haha.. sorry.. Mungkin karena itu dia dijadikan psikopat di dua film awal.  Dan lincahnya di film-film action itu ternyata tidak menutup pintu Seong Kyu untuk menjajal drama sedrama dramanya di Piece of Your Mind jadi pianis galau.
Dua kali dihajar habis sama Ma Dong-Seok, di Outlaws dan The Devil, sekarang mukanya jadi begini, hehe..

Fighting, Kim Seong Kyu! Hope your career keep growing up and up.. You know what? Don't ever change anything. You are naturally precious.. =)

Sabtu, 02 Mei 2020

35

Alhamdulillah sudah sampai juga di tanggal ini jam 12 siang, yang berarti umur saya pas 35 tahun. Tidak pernah terbayang akan hidup selama ini. Kalau mimpinya sih dulu pengen jadi orang pinter, kerja di laboratorium, temuin sesuatu yang baru. Taunya masih belajar cara cuci tangan dan salaman syar'i. Alhamdulillah masih diberi kesempatan belajar beginian. Kalo nggak, bakal makin parah kebiasaan saya makan gak pake cuci tangan.
Tidak berhenti saya bersyukur diungsikan oleh Tuhan ke negara yang katanya aman ini. Tapi siapa yang tahu? Dalam hitungan detik, menit, jam, segala sesuatu bisa terjadi. Virus corona model termutakhir yang sedang mengancam hidup semua manusia itu bisa saja terbang, nempel, pindah atau bagaimana cara yang Tuhan mau untuk menghabiskan manusia. 
So yah.. ini adalah catatan tahun 2020 saya. Seandainya tiba-tiba saya mati atau umat manusia habis dan kumpulan data blogger ini suatu saat nanti ditemukan oleh generasi makhluk hidup baru. Pada akhir tahun 2019, sebuah virus memakan sebagian besar Cina, dan mulai menyebar ke seluruh dunia. Dengan ciri awal seperti flu biasa, tetapi kelamaan ditambah dengan sesak nafas. New corona virus 2019 atau biasa disebut covid 19, menyebar melalui droplets atau muncratan cairan dari mulut. Bisa jadi saat orang bersin, batuk, atau karena bicara terlalu bersemangat. This is not airborne, tetapi terbukti dia menyebar begitu cepat. Membuat kita sadar bahwa selama ini kita sembrono, pegang sana sini tanpa peduli siapa yang memegang barang itu sebelumnya. Atau apakah ada jejak droplets orang lain di tempat atau barang itu, sehingga kita jadi jarang cuci tangan, pegang-pegang muka dan akhirnya ketularan. Dan inilah, tahun dimana semua umat manusia akhirnya belajar cuci tangan..
Tidak pernah mengira bahwa dalam hidup ini akan benar-benar mengalami masa wabah seperti yang diceritakan dalam kitab suci dan sejarah masa lalu, atau seperti dalam film-film. Kalau dalam algoritma Zola.. saya sudah pasti selamat. Karena algoritma itu hanya menghabisi orang-orang pintar, penting dan potensial memimpin masa depan. And i'm not in any of those category.

So, empat hari setelah ulang tahun saya ini.. hahahh, gara-gara kebanyakan acara yang kurang jelas awal dan ujungnya, nulis satu post aja gak jadi-jadi. Sekarang malah bingung mau nulis apa. Bersyukur sekali karena diberikan kecukupan hidup, ketenangan hati, dan dikelilingi keluarga serta teman yang selalu mendukung segala sesuatu. Selain sudah menikah, sebenarnya saya masih ingin jadi PNS, supaya orang tua senang dan tenang hatinya. Semoga saya bisa lulus kuliah lebih cepat dan segera daftar PNS lagi sebelum umur 40 tahun. hehe.. Entah kalo sudah umur segitu, masih bisakah kerjakan soal TIU? Haha.. diamini saja..

Yang jelas, doa saya untuk waktu dekat adalah agar wabah ini segera berlalu. Saya suka bermimpi bangun pagi dan tidak takut pergi keluar, tidak takut mengkhayal-khayal pulang ke Indonesia atau pesan tiket pesawat. Semoga kita semua dilindungi Allah SWT. 

MARATHON SABTU

Ya ampuunn.. udah menjelang 39 tahun bukannya buat sesuatu yang berguna, malah marathon drakor.. haha.. Emang lebih oke nonton review di You...