Jumat, 25 November 2022

HALU

Halu is when I met Jeremy Renner in a warteg near my house in Indonesia, while he's enjoying a cup of black coffee.

Halu is when Kim Sung-kyu sitting next to me in a movie theater, watching zombie movie, offering me caramel popcorn

Halu is when I give my "Paulo Coelho's The Alchemist" copy to Kim Namjoon when we accidentally met on a hiking at acha san

Halu was supposed to be something that is incredibly impossible to happen and we don't share it with others as if it really happen. Maksud saya, bagaimana mungkin kamu menceritakan sesuatu yang hanya terjadi dalam kepalamu kepada orang lain seolah-olah itu benar-benar terjadi?

My marriage life could be in danger because some people are so halu. But I won't try to fix anything and making it their fault when something actually happened.

I mean, my head is in the clouds, I know, that's me. Ever since I was a teenager. Like, if there was wattpad back then, I'd be the one, of all my friends and family, who would be so active on it. Writing fanfics about James McAvoy or Nick Stahl. I was the one who wanted to be a writer, a fiction novel writer. I love daydreaming and writing them. But I know, those were just fiction and I wouldn't tell everyone that it actually happen to me. But, why? Why are those people around me who are declared to be so conscious and logical, went over halu? Why? What the hell is wrong with you guys?  

I can't believe that I just yelled at my mom, "There's no such thing as love in a long lasting marriage! People are stay because they get used to be with each other. Ask them! Ask anyone! Ask them if they actually still love their spouse like they use to be! What is love anyway? True love is a made up story for young people, just like santa for kids."

If Jack was survived the sinking Titanic, do you believe that he would have a happy marriage life with Rose? This is real life, not a movie. This is why Shakespeare killed Romeo and Juliet the minute they fell in love.

Jumat, 04 November 2022

PENGABDI SETAN 2: COMMUNION

Saya sebenernya pengen protes karena gak bisa nonton film ini pas premiere release-nya. Tapi kalo protes di channel Youtube Rapi Films, ntar dikira saya banyak gaya karena sementara tinggal di luar negeri. Untungnya gak lama udah tayang di Disney+. Tapi mohon maaf ya Mas Joko Anwar, mungkin saya gak akan kehitung sebagai viewers-nya. 

Anywaaayyy.. kembali ke filmnya yang tadi malam, malam jum'at, saya baru tonton. Supaya lebih seru dan menghayati, saya tonton hampir tengah malam, dan matikan semua lampu. Dan saya memang saat ini juga tinggal di semacam rusunawa, jadi yahh.. mendukung sekali setting tempat tinggal saya sekarang dengan setting Pengabdi Setan 2.

Saya yakin semua horror dan non horror enthusiats sudah tamat film ini sejak beberapa bulan lalu. Dan ini adalah film super populer karena mengikuti jejak pendahulunya, Pengabdi Setan, ditulis, disutradarai oleh Joko Anwar yang yah.. you know lahh.. Untuk saya, Joko Anwar ini semacam Bong Joon-Ho atau Guillermo del Toro. Tekankan "untuk saya" ya.. Karena siapa tahu yang lain gak merasa demikian. Bukan tentang kemampuannya men-direct atau bikin cerita, tapi karena beliau semua membuat film-film dengan genre favorit saya, dan "tanpa sadar" saya menonton hampir semua filmnya. "Hampir semua" karena saya suka skip yang gak horror. Kenapa "tidak sengaja"? Karena saya bukan orang yang lebih tertarik dengan cerita dan orang di depan layar daripada orang-orang di belakang layarnya. Hahah.. Setelah Parasite, baru saya cek siapa Bong Joon-Ho, dan ternyata semua karya horror-nya sudah saya tonton. Setelah The Shape of Water, saya baru cek siapa itu Guillermo del Toro dan semua film produksinya yang juga sudah saya tonton, bahkan sampai film berbahasa Spanyol - Julia's Eyes. Sama dengan Joko Anwar, saat beliau akan me-remake Pengabdi Setan (1980), baru saya Google, siapa itu Joko Anwar. Ternyata dia orang di balik semua film Indonesia favorit saya, mulai Janji Joni, Pintu Terlarang, Kala, Modus Anomali.

https://www.youtube.com/watch?v=8LIHcd7WfWI

So, sepertinya tidak perlu saya tulis sinopsisnya. Saya cuma mau bilang kalau sequel ini super the best! Menurut saya, bahkan lebih bagus daripada Pengabdi Setan. Saya sering me-rewatch Pengabdi Setan di saat bosan dengan semua film horor. Tapi saya hanya bisa tonton ulang di satu jam pertama saja. Karena di akhir-akhirnya, dimana muncul serangan pocong itu, saya tidak bisa melepas memory dari film-film warkop. Tapi untuk Pengabdi Setan 2 ini, bisa jadi pelarian saya saat nanti stress dan butuh ketegangan. Dan film ini tuh lucu di waktu yang tepat, saya kebayang kalau nonton di bioskop, pasti kita bisa ngakak bareng. Mohon maaf "Pak Uztad", walaupun yang dia sampaikan benar, saya selalu menunggu punch line-nya dan tidak sabar melihat pak uztad ini diserang pocong. hahah..
Saya sangat suka setting rusunnya, dan membuat cult seperti itu di Bosscha, WOW! Bayangan romantisasi saya tentang Bosscha langsung wuusshhh.. lenyap.. 

Bagi yang belum nonton, segeralah, apalagi sudah ada di Disney+, super seru!  

MARATHON SABTU

Ya ampuunn.. udah menjelang 39 tahun bukannya buat sesuatu yang berguna, malah marathon drakor.. haha.. Emang lebih oke nonton review di You...