Jumat, 30 Juli 2021

KINGDOM: ASHIN OF THE NORTH (2021)

Akhirnyaaaa.. datang juga..

Setelah dinanti sekian lama, tidak bisa disubstitusi dengan kemunculan film zombie lain, zombie Hollywood atau Korea. Udah kecewa sama Peninsula, belum lagi Alive, yang (maaf) B aja, walaupun udah bawa Park Shin Hye. Lanjut lagi Army of the Dead yang digadang-gadang keren, tapi menurut saya terlalu lambat alurnya. Macam Suicide Squad yang kebanyakan perkenalan. Dan akhirnya, yang sudah diiklankan sejak awal tahun 2021, datang juga. Kingdom: Ashin of the North.

Bagi yang belum paham. Ashin ini muncul di scene akhir season 2 Kingdom. So, 7 tahun Prince Chang, tabib Seo-bi, tiger hunter Yeong-shin dan beberapa orang kepercayaannya pergi mencari sumber penyakit ini, selain untuk menemani Seo-bi menemukan obatnya. Dalam perjalanan panjang itu mereka menemukan sebuah kampung dimana zombie-zombie dirantai dan diberi makan. Dan Ashin diperlihatkan beberapa detik terakhir. Film Kingdom: Ashin of the North ini menceritakan siapa Ashin.

Setelah nonton Kingdom, saya jadi tergila-gila pada sosok Prince Chang alias Ju Ji Hoon. Otak mainstream saya mengingat FTV-FTV atau drakor dulu-dulu, dimana yang tadinya musuhan jadi jatuh cinta. LOL.. Di akhir Kingdom S2 saat muncul sosok Ashin yang tinggi, cantik dan nampak tangguh, saya jadi tidak ingin season 3, karena secara mainstream, pasti Lee Chang akan jatuh cinta pada Ashin, and I don't want that to happen. LOLs.. Tapi setelah film Ashin ini muncul dan menjelaskan siapa sosok Ashin, kisah cinta antara dua orang ini nampaknya tidak mungkin terjadi.

pic from: https://www.imdb.com/title/tt13412252/

Daerah perbatasan Joseon dan Jurchen dihuni oleh sebuah suku bernama "Seongjeoyain" yang tidak diakui oleh kedua daerah tersebut dan dianggap sebagai orang hina, najis. Orang Joseon digambarkan sebagai orang-orang beradab yang lebih intelektual dibanding orang-orang Jurchen. Itu sepenangkapan saya. Karena orang Jurchen seolah tersirat di suku Pajeowi yang barbar. Bahkan disebutkan anak-anak Pajeowi belajar bela diri sambil belajar berjalan. Ashin kecil adalah anak dari seorang mata-mata Joseon dari suku Seongjeoyain. Ayahnya, Ta Hab setia pada kerajaan Joseon dan sudah lama menjadi mata-mata bagi mereka. Ibu Ashin sedang sekarat. Ashin sering pergi ke hutan Pyesa-Gun, sebuah hutan perbatasan yang berbahaya untuk tempat anak seusianya pergi bermain. Ketahuan oleh tentara Jurchen maupun tentara Joseon akan membahayakan nyawanya.

Di hutan itu Ashin menemukan bunga ungu kecil yang bisa menghidupkan orang mati. Dia mendapat informasi itu dari sebuah batu prasasti. Ashin ingin membawa bunga itu untuk mengobati ibunya. tetapi Ta Hab melarangnya pergi ke sana lagi karena terlalu berbahaya.

Di sisi lain, Joseon dan Jurchen sedang bersitegang karena ditemukan beberapa tentara Jurchen Pajeowi mati di hutan itu. Komandan Min-Chi Rok tahu siapa yang membunuh mereka, tetapi demi kedamaian negara, dia meminta Ta Hab membawa cerita bahwa orang-orang Pajeowi itu dibunuh oleh harimau. Dan untuk membuktikan itu pada Jurchen, Min-Chi Rok membawa pasukannya dan warga untuk memburu harimau ini. Sementara dia tahu kalau harimau ini sebenarnya hanya cerita buatannya sendiri. Beberapa tentara Pajeowi menyusup di barisan warga yang memburu harimau. Tidak disangka, harimau itu benar-benar ada, dan ternyata sudah berwujud zombie karena telah memakan rusa yang memakan tanaman berbunga ungu itu. 

Di tengah kehebohan itu, sakit ibu Ashin semakin parah. Ayahnya belum kembali dari Jurchen, sebagai anak tertua dia merasa bertanggung jawab untuk menjaga keluarganya. Maka Ashin pergi ke hutan itu untuk mengambil bunga. Dan saat dia kembali, desanya sudah habis dibantai oleh tentara Jurchen. Ashin sebatang kara, dia bingung kenapa Jurchen tiba-tiba menghabisi orang sedesanya. Terlunta-lunta dia menemui Min-Chi Rok yang memang sering dilihatnya berkomunikasi dengan Ta Hab. Ashin ingin membalas dendam pada Jurchen dengan mengikuti jejak ayahnya menjadi mata-mata. Karena dianggap kaum hina, Ashin kecil ditampung di kandang babi. Pekerjaannya memberi makan babi, mencuci pakaian kotor tentara Joseon dan menjadi mata-mata di malam harinya. Di sela-sela waktunya, dia belajar memanah dan bela diri sendiri. 

Tidak ada fairy god mother di film ini. Tidak ada pangeran tampan yang menemukan Ashin dewasa yang tumbuh cantik di kandang babi lalu jatuh cinta padanya. No one.. literally no one, bahkan Min-Chi Rok yang tega-teganya mempertaruhkan nyawa anak sekecil Ashin untuk menjadi mata-mata tidak sudi memandang matanya saat bertemu di jalan. Ashin menderita sendiri.

Menonton film ini seperti menonton Joker. Orang yang tersakiti terus menerus. Dikhianati orang-orang yang dia percaya. Tidak bisa berbuat apa-apa walaupun mampu. Terus menunggu. Menunggu waktu yang tepat, menahan diri terus disakiti, karena ingin balas dendam untuk orang sedesanya. Karena itu mungkin kisah cinta antara Prince Lee Chang dan Ashin akan sangat tidak mungkin terjadi. Ini film sepertinya perlu digolongkan 18+ atau 21+ ya? Karena menurut saya film ini gore, sadis secara fisik dan batin, dan walaupun tidak ada adegan seks yang eksplisit banget, ada scene menuju ke sana dan cenderung pada pemerkosaan. Entah kenapa, walaupun sudah nonton Parasite, The Wailing, The Outlaws, Asura, Sweet Home dan film-film Korea lain yang disturbing sadis, saya masih suka kaget orang Korea bisa bikin adegan dan cerita seperti itu. Saat Ashin dewasa didatangi tentara Joseon di kandangnya, I was like, "Gasp!! NOOOOO!!! Kurang ajar Min-Chi Rok! Kurang ajar dia masih hidup sampe season 2!"

Anyway, sebenarnya Gianna Jun hanya muncul di setengah film saja, dengan dialog sangat minim Sosok Ashin di setengah film awal dimainkan dengan sangat bagus oleh artis cilik, Kim Shi-A. Dan walaupun serangan zombie manusia hanya muncul di akhir film, alur cerita yang bikin hati tersayat-sayat, bakal bikin kalian melek, mewek.. Sebenarnya masih belum jelas bagaimana penyakit itu bisa bermutasi menular lewat gigitan, karena tidak diperlihatkan dalam film ini. Yang awalnya menular dari rantai makanan, bahkan tentara Pajeowi yang tergigit harimau juga tidak berubah jadi zombie, tiba-tiba saat menyebar di manusia jadi menular lewat gigitan. 

So, intinya, walaupun setelah nonton jadi ada semacam mental breakdown gara-gara Ashin yang teraniaya, tapi this movie is worth the wait.

Senin, 26 Juli 2021

Dear BTS...

Imagine, how many "dear BTS" that these boys get everyday. No, every hour, because their fans are all over the world, which means, different active time. So, writing another "dear BTS.." might just be like throwing salt to the sea.. lol.. Anyway, the good thing of being a fan of people who are adored by many is that, so many times, something inside your mind is already said by others.. Know what I mean? 

For example, I'm also a huge McFly and Busted fan. When McFly suddenly made a come back with pop-rock-techno songs in "Above the Noise" album which was like.. totally new genre for them. Belum ada di album-album sebelumnya lagu ber-genre itu, except for "i need a woman" and "this song". I didn't like it, and I wanted them to stay on the easy-britpop-rock genre like usual, because that's what made me love them at the first place. I wanted to said it on their twitter or Instagram account. But the introverted me told me to back it up. Keep it for yourself. It's totally up to them. They're growing up, maybe they want to try something new. And that's how those words never came out from my head. Until now, 11 years after the album was out.. LOL. And I never heard anyone said the same things, so I guess that the other Galaxy Defenders were alright with that genre. 

But it's different with BTS. I'm a new fan here, and I guess some new fans have mentioned it on weverse, and Suga made a welcome statement to new ARMYs at BTS Festa 2021. When I want to say something about being a useless broke fans, someone also said it already, and Jimin made an awesome statement that made us all melt even more by these boys. And the last thing is, when Permission to Dance was out. I love it! It's a very nice and catchy song that I can sing along with you guys.. And you also put some dance move with sign language which is also super endearing. I also don't mind when the rap line didn't rap, because their singing voice are unique and awesome. And another number 1 on Billboard chart?! Guys, being your fan is one of the best thing ever happen to me. But guys, I don't know, sometimes I'm afraid that I will lose the feeling that made me love you before. I totally aware and agree that it means nothing to lose one useless fan like me. But I feel the need to say it, because it was "Telepathy", "Do You?", "Fire", "Mikrokosmos", "Life Goes On", "Euphoria", "People", "Magic Shop", "Ugh", "Spine breaker", "Look here", "2!3!", "zero o'clock" kind of songs that made me fell in love with you guys at the first place. The rebel yet cheer up words that finally came out from popular people, to make me feel that I'm not the only one who felt that way.  

And guess what, someone think the same. He is Jung Min Jae, who dare to wrote it on BTS twitter account. Thank you Jung Ssi.. The introverted me owe you one..  

Anyway, I still love you guys, you are now the pride of your nation and us ARMY. Your music is your choice, and I know that you did your very best for us.. ❤❤        

Rabu, 21 Juli 2021

A LITTLE MIRACLE IN MY LIFE

Dodo datang di keluarga kami sekitar tahun 2007 atau 2008. Baru 3 tahun kami menempati rumah di pinggir sawah itu. Dia ditinggalkan oleh seorang penjual sayur dengan segenggam kepala ikan di depan rumah kami. Kebingungan, Dodo kecil pun masuk ke dalam kehidupan kami. We didn't realize that we let a little miracle enter our life.. 

Dodo bukan kucing biasa, dia tidak ramai, tidak pernah memaksa untuk diberi makan, tidak pernah mencuri dan tidak pernah buang air sembarangan. Rumah kami hanyalah sebuah rumah kecil tanpa halaman terbuka. Akan susah kalau punya kucing. Saat Dodo datang, cukup sekali saya memberi tahu agar dia tidak buang air di dalam rumah, atau kalau buang air di dalam rumah, tolong ke toilet. Guess what? She did it right away.. Tengah malam dia akan keluar untuk buang air atau ke toilet saat semua pintu terkunci rapat. Dia selalu langsung mengerti apa yang kami bicarakan. Dodo selalu menemani saat saya tidak enak hati atau tidak enak badan. Dia adalah indikator sifat manusia saya. Kalau ingin tahu siapa orang yang tidak saya suka, maka perhatikan saja sikap Dodo. Dia adalah pencerminan diri saya. Kalau Dodo merasa nyaman di sekitar kalian, maka berarti saya nyaman bersama kalian. Dodo selalu tidur di sebelah kepala saya saat saya baru pulang dari luar kota. She's the love of my life.  

Suatu hari dia hilang begitu saja. Orang bilang, saat kucing menghilang, berarti dia mencari tempat untuk mati. Karena memang saat itu Dodo sedang sakit dan kami belum tahu kalau ada dokter hewan di Jember. Selama dua bulan saya berdoa di setiap selesai sholat pada Tuhan untuk mengembalikan Dodo, karena saya sangat menyayanginya. Saya menangis hampir tiap hari. Dan Tuhan mendengar doa saya. Dodo kembali setelah menghilang dua bulan. A miracle came and give me another chance..

Saya bahkan meminta pada Tuhan agar tidak mengambilnya sebelum mengambil saya. Which is totally impossible, karena usia kucing lebih cepat daripada manusia. Setiap saya hendak pergi, saya selalu membisikkan di telinganya, "Tunggu saya, saya akan pulang dan kita akan hidup bersama selamanya. Saya janji.."


But I never kept my promise. Saya bahkan pergi meninggalkannya untuk menikah di pulau lain. Tapi setiap saya pulang, saya masih terus menjanjikan hal yang sama. I will come back and we will live together forever. Please God, please take care of her while I'm away..  Dan Allah mendengarkan doa saya. Allah menjaga Dodo sampai saya sadar bahwa doa saya salah. Di usia kucing, dia sudah 72 tahun. Dodo menderita. Saya tidak ada di sisinya. Dia menua dan sakit-sakitan. Dodo kehilangan satu matanya dan mulai muncul tumor di tubuhnya. Dodo sangat menderita, tapi dia tidak segera mati. Allah menunjukkan bahwa kemauan kita bisa jadi berakibat buruk. Bahwa Allah lebih tahu mana yang baik, mana yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan.

Maka, saat melihat Dodo operasi kanker, melihatnya tergeletak lemas dengan jahitan sepanjang dadanya, saya berdoa, "Allah, saya tidak mau Dodo menderita lagi. Ambil saja Dodo dan jagalah dia di sana.."  

Hari ini Allah mengambil Dodo. The love of my life.. Semoga kami bisa bertemu lagi di alam sana, we will live happily, together, forever..  

Sabtu, 17 Juli 2021

OVERLORD (2018)

Padahal tahun lalu saya sudah baca satu postingan yang menyatakan kalau ini adalah salah satu film zombie terbaik of the 21st century. Tapi ternyata baru sempat nonton kemaren, dan emang kereeenn lah. Walaupun tidak menampilkan ribuan orang menjadi zombie seperti dalam World War Z atau Train to Busan.  Buat kalian yang udah nonton, pasti paham kalau film ini lebih seperti Captain America goes wrong.. Diproduseri J.J. Abrams yang kita kenal dari Armageddon, Super 8, Cloverfield dan film-film sci-fi besar lain. Kenapa sepertinya iklan film ini waktu itu kurang seru ya?  Gak seseru iklan World War Z yang menonjolkan muka Brad Pitt maen film zombie. Hehe.. untung filmnya beneran bagus.   

Overlord bersetting lagi-lagi di masa PD 2, dimana tentara US dikirim ke Jerman untuk menyerang sebuah markas komunikasi Jerman di Gereja tua. Ternyata kedatangan mereka sudah diketahui Jerman dan pesawat-pesawat mereka ditembak jatuh. Diantara mereka, hanya lima orang yang berhasil selamat, corporal Ford, Pfc. Boyce, Pfc. Tibbet, Chase dan Rosenfeld yang selamat tapi tertangkap Jerman dan sempat dijadikan kelinci percobaan. 

https://www.imdb.com/title/tt4530422/

Ford adalah prajurit tipe keras kepala, disiplin, determined pada tugas utama, apapun yang terjadi, tugas utama itu yang harus diselesaikan. Dan tugas mereka adalah menyerang menara komunikasi Jerman di Gereja tua. Di sisi lain, Boyce adalah tipe yang mudah bersimpati, sehingga masalah yang dihadapinya semakin banyak karena sering bersimpati pada orang yang ditemuinya. Sedangkan Tibbet dan Chase tipe followers, mereka hanya mengikuti apa kata pimpinan. Dan saat ini, saat pimpinan mereka Sgt. Rensin meninggal ditembak Jerman, pimpinan tertinggi adalah Ford. Pesawat mereka tertembak dan jatuh di tengah hutan, Boyce, Ford, Chase dan Tibbet bertemu dengan Chloe, seorang gadis cantik dari desa di dekat hutan itu. Ternyata Chloe dan warga desa juga membenci kekuasaan Jerman, sehingga dia memperbolehkan Boyce dan yang lain sembunyi di rumahnya. Chloe tinggal bersama Paul - adiknya dan bibinya yang sedang sakit.

Rencananya, jam 3 pagi mereka pergi menyerang Gereja. Chase dan Tibbet ditugaskan untuk memeriksa tempat nanti mereka akan dijemput setelah misi selesai. Tiba-tiba sekelompok tentara patroli datang ke rumah Chloe. Pimpinannya - Wafner masuk ke rumah itu sendiri dan memaksa Chloe untuk melayaninya. Boyce dan Ford yang sembunyi di atap dilema dengan keadaan itu. Boyce, off course.. tidak bisa membiarkan ini terjadi, sementara Ford menyuruhnya untuk diam, karena apabila mereka ketahuan, misi utama bisa gagal. Tapi yah, semakin Wafner agresif, semakin Boyce tidak bisa tinggal diam. Mereka berdua pun akhirnya turun, menolong Chloe dan menahan Wafner untuk diinterogasi.

Ford meminta Boyce untuk pergi mencari Chase dan Tibbet, bukannya menemukan mereka, Boyce malah menyaksikan hal yang mengerikan. Tentara Jerman membakar orang-orang yang bentuknya mengerikan. Kenapa mereka berbentuk seperti itu? Boyce nyaris ketahuan, dia lari dan malah menumpang ke truk pembawa jenazah, masuk ke dalam Gereja yang sebenarnya adalah tujuan misi utama mereka. Di dalam Gereja itu Boyce menemukan fakta baru. Jerman melakukan percobaan mengerikan pada manusia. Mereka berusaha menghidupkan kembali orang yang sudah mati dan menjadikan mayat hidup itu lebih kuat. Tidak sengaja, Boyce menemukan Rosenfeld yang hampir diberi obat seperti mayat-mayat itu. Mereka berdua berhasil keluar dari Gereja itu dan Boyce membawa satu contoh obat pembangkit mayat.

Rupanya Jerman berusaha membuat tentara-tentara super yang tidak bisa mati. Sayangnya riset itu belum sukses sehingga banyak manusia yang menjadi kelinci percobaan menjadi lebih agresif dan berwujud mengerikan. Chase yang tidak sengaja tertembak oleh Wafner berusaha dibangkitkan oleh Boyce. Ini bagian yang agak lucu menurut saya. Karena Boyce tahu bagaimana efek obat itu pada manusia, yet dia masih saja berani mencoba menyuntikkan obat itu pada temannya. Chase yang biasanya tenang jadi sangat agresif dan sangat kuat. Di tengah kehebohan menghadapi Chase, Wafner berhasil melarikan diri kembali ke markasnya dengan menyandera si kecil Paul. Walaupun hanya ber-empat, Ford, Boyce, Tibbet dan Rosenfeld harus menyelesaikan misi utama mereka. You wouldn't want to miss the end. 

Ini memang film zombie, tetapi orang yang tergigit tidak tertular. Kengerian terbangun dari perang melawan tentara Jerman dan juga tentara mayat hidup super. Drama yang terbentuk di tengah horor zombie perang ini bisa jadi salah satu alasan kenapa Overlord berating tinggi. Bromance love--hate relationship antara Ford dan Boyce, sedikit cute love sparks antara Boyce dan Chloe, atau si lugu Paul yang berhasil meluluhkan keras hati Tibbet. Adegan-adegan gore memang tidak sebanyak film zombie lain, tetapi cukup meninggalkan kesan. Wyatt Russel adalah satu-satunya wajah yang saya kenal di film ini.          

Minggu, 11 Juli 2021

FEAR STREET MOVIES (i prefer Goosebumps, tho..)

Ya.. saya paham, dua jenis buku itu memang beda rentang usia pembacanya. Goosebumps lebih pada usia anak-anak menjelang remaja. Sekitar usia elementary sampai awal SMP lah.. Sedangkan Fear Street lebih ke teenage readers, usia akhir SMP sampai high school. Sepertnya saya sudah pernah posting tentang how I love R.L. Stine's books, got super excited and thrilled when it comes to a live action movies. Film Goosebumps sama sekali tidak mengecewakan. Dan setelah 6 tahun, muncullah juga film adaptasi novel Fear Street. Once again, I was super excited. Bahkan sudah digadang-gadang akan keluar 3 seri. Fear Street Part 1: 1994, Part 2: 1978, Part 3: 1666. Maya Hawke dan Sadie Sink dari Stranger Things adalah dua nama yang familiar di telinga saya. 

https://www.popsugar.com/entertainment/photo-gallery/48331008/image/48331103/Fear-Street-Trilogy-Teaser-Poster

Dan release lah Part One: 1994, rating di IMDB saat itu sekitar 6.9/10. Wow.. Itu adalah score film amat layak tonton. Tapi saat saya cek lagi kemarin, agak turun jadi 6.2. Yah, masih lumayan lah, di atas 6. Maka nontonlah saya, dan.. mm.. agak kecewa sih.. Maaf, setelah Freedomland, sepertinya kali ini saya kurang setuju dengan rating IMDB. Sebagai fans berat R.L. Stine, mungkin hanya saya yang tidak suka dengan adaptasi ini. And I will tell you later, di akhir posting ini, tentang "kemungkinan" kenapa rating IMDB untuk film ini sangat tinggi. 

Feels yang saya rasakan saat baca novelnya bener-bener gak ada. Setting tahun 90an, film diawali dengan adegan pembunuhan di Shadyside mall dengan scenes sangat mirip dengan Scream (1996). As a 90s kids, ingat kan bagaimana film Scream memasang muka Drew Barrymore di poster? Saat itu nama Drew sudah lebih tenar daripada aktor dan aktris lain di film tersebut. Tapi karakter yang diperankan Drew terbunuh di awal film. Sama dengan film ini, Maya Hawke yang menurut saya namanya lebih dikenal daripada yang lain, terbunuh di awal film setelah menerima telepon gelap. Just like Scream. Hanya saja Ryan Torres - pembunuhnya langsung ditembak mati saat itu juga. Saya tidak tahu kenapa mereka memakai adegan yang mirip. Apakah karena ingin membangkitkan keadaan di tahun 90an? Atau untuk fun? Atau kejadian horor di 90an selalu ditandai dengan telepon gelap? Atau untuk mocking? I absolutely have no idea. 

Deena, the main character di film ini, diceritakan sedang patah hati dan ingin melupakan mantan pacarnya -- Sam yang pindah ke Sunnyvale, tetangga dekat Shadyside. Ayah Deena adalah pemabuk dan ibunya entah dimana. Dia sering hanya tinggal berdua di rumah dengan adiknya - Josh. Deena is a hot headed girl. If you watched "She's All That" dan "10 Things I hate about You" (1999), dimana karakter kakak memang dibuat tidak sabaran pada adiknya, but totally affectionate. Cold but care. Tapi tidak untuk karakter Deena. She doesn't give a shit about his brother. Dia hanya peduli pada mantannya - Sam. Kepedulian yang berlebihan menurut saya. I mean, you supposed to write a love letter, not a hate letter after you break up. And to return some nostalgic love stuffs long after you broke up? WOW.. She's totally crave for Sam's attention, which is pathetic. 

Ternyata warga Shadyside dan Sunnyvale tidak akur. Pada suatu acara berkabung dengan meninggalnya dua remaja di Shadyside - Heather yang dibunuh oleh Ryan Torres, para remaja dari dua desa itu saling mencurigai. What the hell? Ini pembunuhan ya? You don't point finger to random people, kecuali kalian sesama orang bar bar. I don't know.. mungkin hanya perasaan saya saja. Anak-anak dalam film ini nampak anarkis. Is that how you guys picture us the 90s generation? Well, kalian akan banyak membaca komplain saya tentang film ini.. Anyway, setelah keributan di acara itu, anak-anak Shadyside pulang ke desa mereka dengan bus sekolah. Ternyata anak-anak Sunnyvale mengikuti di belakang dengan kecepatan tinggi, seolah akan menabrak bus mereka dari belakang. Deena melihat Sam di dalam mobil itu bersama pacar barunya. FYI, Sam ini bernama lengkap Samantha yang ternyata juga seorang cewek.

Melihat Sam, Deena kembali emosi. Dia mengajak teman-temannya mencelakai anak Sunnyvale itu dengan melempar termos es besar ke depan mobil mereka. See? Anarkis sekali kan? They were not possessed by anything! Just plain crazy. In 90s teen slasher movies, patah hati bukanlah alasan yang cukup kuat untuk membunuh orang. Contohnya Scream, dimana pembunuhnya mengejar Sidney untuk membalas dendam karena keharmonisan ayah ibunya dihancurkan oleh ibu Sidney. I know what you did last summer, pembunuhnya balas dendam pada sekelompok remaja yang menabrak dan membuangnya ke laut begitu saja. The Faculty, orang-orang jadi aneh setelah dirasuki alien. Disturbing Behavior, anak-anak menjadi anarkis setelah dicuci otaknya. Valentine, korban bully balas dendam pada teman-teman yang mempermalukannya saat masih SMP dulu. 

Pffhh.. haruskah saya lanjutkan ini? Hhh.. so, pacar Sam tidak bisa mengendalikan mobilnya sehingga keluar jalur dan jatuh ke jurang yang landai. Mereka tidak mati, hanya saja, Sam keluar dari mobil itu dengan berdarah-darah dan entah bagaimana dia bisa melihat penampakan sosok Sarah Fier, penyihir yang dibantai di masa lalu. Deena merasa bersalah telah menyebabkan Sam celaka, dan pergi menolongnya. Setelah kecelakaan itu, Deena dan dua sahabatnya - Simon dan Kate sering didatangi pembunuh-pembunuh dari masa lalu. Mereka hidup lagi mengejar mereka. Sudah lah, saya sudah malas lanjutin.

Sampai di sini saya bertanya-tanya, ini sebenernya adaptasi dari buku yang manaaaa??? Dan setelah saya cari online, di web https://www.denofgeek.com/movies/is-netflixs-fear-street-trilogy-based-on-a-specific-book/ dikatakan bahwa film ini tidak spesifik dari novel Fear Street. Sutradara hanya mengambil konteks novel-novel itu yang menurutnya, 

"There’s violence, there’s blood, there’s hints of sex. And then for me, just a lot of fun. They’re really, really fun to read"

Okaayy.. Jadi karena itu ceritanya tidak terlalu "RL Stine". One thing yang sejak awal membuat saya merasa bahwa ini kurang "RL Stine" adalah, saya langsung tahu siapa orang di balik topeng tengkorak itu. RL Stine was always full of plot twists. 

Saya rasa saya bukan satu-satunya yang banyak komplain tentang film ini. Kalau kalian buka trailer Part One, di sana banyak sekali komen komplain, entah dari segi cerita sampai penggambaran karakternya. So? Kenapa ratingnya tinggi? Menurut saya.. ini menurut saya ya? Kalian paham kan dunia saat ini lagi getol menyuarakan "LGBTQ Pride", all gender dan antiracism? Karena saya belum nonton Part Two dan Three, saya hanya bisa bilang, kalau Part One ini dipenuhi dua hal itu, dan mungkin itu yang menaikkan ratingnya. Kalau biasanya orang Afro-American dalam film kebanyakan digambarkan hanya menikmati music hip hop dan hanya berpasangan dengan sesama Afro-American. Di film ini Josh yang notabene seorang Afro-American, suka mendengarkan lagu punk rock dan make out dengan cewek non Afro-American. Dan yang paling kuat adalah bagaimana Deena memperjuangkan cintanya bersama Sam, sampai-sampai mengorbankan kedua sahabatnya dibunuh zombie-zombie pembunuh dari masa lalu. 

Whatever lah, mungkin saya akan nonton Part Two dan Three karena ada Sadie Sink.

Sepertinya posting ini akan berkembang dengan saya tonton dua parts selanjutnya. Anyway, karena penasaran dengan karakter dalam film 1994 yang katanya diambil dari buku Fear Street "Wrong Number", saya membaca ulang novel itu. Dapat dari mana? Yah, you know lah.. Turns out, karakter Deena dalam buku itu 180 derajat berkebalikan dengan Deena di film. I knew it! R.L. Stine selalu menaruh karakter-karakter cupu sebagai hero dalam ceritanya.

Part 2: 1978

Menceritakan C. Berman atau Ziggy, gadis yang selamat dari pembantaian di Camp Nightwing. Dimana saat itu satu temannya yang anak baik-baik tiba-tiba berubah jadi pembunuh gila, sama seperti yang menimpa Deena di tahun 1994. I was excited because of Sadie Sink. Dan, part 2 ini better lah. Walaupun saya masih tidak mendapat feel R.L. Stine-nya. So, Ziggy remaja di summer camp populer sebagai anak yang suka cari masalah. Hot headed, seperti Deena. Sehingga sering dibully sebagai turunan penyihir Sarah Fier. Kakaknya, Cindy Berman adalah pengurus summer camp bersama senior lain. Salah satunya Tommy Slater - pacarnya, dan Nick Goode - yang di 1994 sudah menjadi kepala polisi. Ziggy dekat dengan nurse Mary Lane. Anak Mary, Ruby Lane meninggal setelah membunuh teman-temannya dengan sadis. Setiap mengingat Ruby, Mary jadi aneh. Ziggy berusaha menceritakan ini pada kakaknya, tetapi kakaknya yang mudah stress tidak percaya, menyebutnya hanya membual dan  mencari perhatian. Sampai akhirnya Mary menyerang Tommy dan Cindy, mengatakan bahwa Tommy akan mati. 

Tommy yang lugu tidak bisa menghilangkan kata-kata Mary dari kepalanya. Untuk menenangkan Tommy, Cindy dan teman-temannya berusaha mencari tahu narkoba apa yang dipakai Mary sampai membuatnya teler seperti itu. Alih-alih menemukan narkoba, mereka malah menemukan diary aneh Mary yang berisi simbol-simbol, kalimat-kalimat mengerikan dan peta menuju suatu tempat. Alice- teman Cindy yang juga senior di camp itu, di bawah pengaruh narkoba, mengajak mereka mencari tempat dalam peta itu. Di sisi lain, Tommy mulai aneh. Dan setelah menemukan tempat dalam peta itu, yang ternyata seperti tempat pemujaan setan, Tommy menggila. Dia tiba-tiba mengambil kapak dan menyerang teman-temannya. Bahkan menyerang Cindy. 

Drama dalam sequel ini lebih mengena daripada 1994. Bukannya saya tidak suka drama queer, but when the love is too much, even if it's heterosexual relationship, I'll hate it. Drama di 1978 antara Cindy dan Alice, sahabat dekat yang menjauh dan didekatkan lagi oleh kejadian mengerikan ini. Drama antara Ziggy dan Nick, gadis aneh dan cowok populer. This kind of R.L. Stine drama that I love.

Di tengah keraguan saya akan ke"RL Stine"an film ini. Netflix memposting sebuah thread berjudul "A closer look at the fear street trilogy horror movie references" yang menjelaskan film-film yang dijadikan referensi di tiga seri Fear Street ini. Nah! I knew it! So, instead of referring to the books, they took classic movies as references. This is why I don't feel the "RL Stine" vibes in these movies..

I haven't told you about the sex scenes huh? OK, there were a lot.. so, watch your kids..

PART 3: 1666

Akhirnyaa.. bagus juga. haha.. Harus diakui bahwa film part terakhir ini jauh lebih bagus daripada film pertama. Dan paling bagus dalam trilogi ini. Dalam trilogi ini lo yaa.. Mungkin karena yang pertama menurut saya sangat gak jelas, yang kedua lumayan lah, maka yang ketiga ini memang jauh lebih menarik. Walaupun twistnya sudah nampak sejak film pertama, it's ok lah.. 

Di scene terakhir 1978, Deena terlempar masuk ke memory Sarah Fier di tahun 1666. Sarah Fier adalah seorang gadis biasa yang tinggal bersama adik lelaki dan ayahnya, sama seperti Deena. Desa tempatnya tinggal adalah Shadyside di masa lampau. Sebuah desa kecil yang penduduknya masih ratusan. Sarah dijodohkan dengan Solomon Goode, seorang pemuda baik yang juga sepertinya kepercayaan warga. Dilihat dari namanya, kita tahu bahwa Solomon adalah kakek moyang kepala polisi Shadyside - Nick Goode. Sayangnya, sama seperti Deena, Sarah juga seorang lesbian, dia tertarik pada Hannah Miller, anak pastur di desa itu. 

Dan sama seperti anak muda pada umumnya, mereka juga suka party. Teman Sarah - Lizzie dan Isaac, sama seperti Kate dan Simon di tahun 1995, mereka berdua juga suka mabok. Karena narkoba bentuk pil belum ditemukan di masa itu, maka mereka nyimeng dengan kearifan lokal, yaitu buah berry beracun yang bisa bikin teler. Buah berry ini hanya ditanam oleh the widow yang tinggal sendiri di tengah hutan. The widow ini adalah seorang wanita klenik, dukun desa. Saat menyelinap di rumah widow, Sarah menemukan sebuah buku ilmu hitam, dan membacanya sampai the widow datang mengusir mereka. Widow diperankan oleh nurse Mary Lane, yang ternyata memang dari generasi ke generasi agak terganggu jiwanya. 

Di 1666, menjadi lesbian bukanlah hal yang mudah. Bukan hanya di 1666, sampai sekarang juga bukan hal yang mudah. Hanya saja, di masa itu, hubungan sesama jenis bisa langsung dihujat sebagai penyihir. Itu yang terjadi saat mereka party di hutan, Sarah dan Hannah melakukan hubungan terlarang dan tidak sengaja disaksikan oleh seorang lelaki yang menyukai Hannah. Hannah merasa bersalah dengan perbuatan mereka, terutama karena ayahnya adalah seorang pastur dan ibunya sangat tidak menyukai Sarah. Sarah dan Hannah sadar kalau ada orang yang melihat perbuatan mereka, tetapi mereka tidak tahu siapa.

Keesokannya, Hannah diam-diam mendatangi Sarah lagi, ayah Hannah, Pastur Miller tiba-tiba berubah aneh. Dia meracau sendiri di kamar. Kejadian aneh lain mulai terjadi di desa itu. Induk babi milik keluarga Sarah tiba-tiba memakan habis anak-anaknya. Bangkai anjing diitemukan di sumur utama desa, hasil kebun membusuk, seolah-olah desa itu dikutuk. Pemabuk di desa itu - Mad Thomas tiba-tiba menunjuk Sarah sebagai penyihir yang sudah menyerahkan diri pada setan, melakukan perbuatan terkutuk yang menyebabkan bencana-bencana di desa itu. Sepertinya dia yang melihat Sarah dan Hannah bercinta di hutan malam itu.

Keanehan semakin menjadi dengan pastur Miller mengunci diri di dalam Gereja dengan semua anak-anak. Masih meracau, dan anak-anak duduk diam tertunduk di bangkunya. Seriously, that was the best scene in the whole trilogy.. Pastor Miller membunuh semua anak kecil di desa, dan warga mengutuk Sarah dan Hannah atas kejadian itu. Memang tidak masuk akal. hehe..

Selanjutnya adalah kejar-kejaran Sarah dengan seluruh warga desa. Solomon berusaha membantu mereka berdua, tetapi kalah suara.  Plot twistnya adalah yang kalian pikirkan sejak akhir film pertama. Yah, itu penjahatnya, orang yang terlintas di pikiran kalian saat itu. Dan sama dengan Conjuring 3, ini bukan film pembunuhan atau film hantu. Ini film santet, pesugihan. But yah, this one is the best in the trilogy..

Selamat nonton..

Minggu, 04 Juli 2021

FREEDOMLAND (2006)

Film 15 tahun lalu ini ratingnya di IMDB cuma 5.1/10. Which means, ini film kurang layak tonton. "Poorly directed and overacted", menurut Rotten Tomatoes. Hehe.. Dan sepertinya saya kali ini kurang setuju dengan pendapat IMDB dan Rotten Tomatoes. Karena di IMDB, film-film favorit saya jaman remaja dulu juga mendapat rating yang sangat rendah. Diangkat dari novel karangan Richard Price tahun 1998 berjudul sama, yang sebenarnya rating bukunya juga tidak terlalu bagus, tapi sudah masuk list bacaan saya sekarang. Yah, karena saya juga baru tahu kalau ada novelnya.

Diperankan beberapa nama yang familiar, seperti Samuel L. jackson sebagai detektif Lorenzo, Julianne Moore sebagai Brenda Martin dan Anthony Mackie sebagai Billy. Bersetting di daerah konflik rasial, seorang wanita kaukasian berjalan sendiri menuju kantor polisi dengan telapak tangan berdarah-darah. Wanita ini - Brenda, nampak sangat shaky, shock, trauma dengan apa yang baru saja menimpanya. Brenda menceritakan perampokan mobil yang baru dialaminya. Mungkin jiwanya agak terganggu, atau mungkin memang benar kata Rotten Tomatoes, "overacted", sehingga kita melihat Brenda ini ada sedikit gangguan jiwa. Nanti kalau sudah saya baca novelnya, saya akan update lagi bagaimana sebenarnya karakter Brenda. Brenda menceritakan bagaimana lelaki itu menariknya dari dalam mobil,  mendorongnya sampai tersungkur di tanah yang membuat tangannya berdarah-darah karena terkena beling, lalu perampok itu membawa mobilnya pergi. Brenda juga menyebutkan ciri-ciri perampok ini, tinggi dan berkulit hitam. Dan entah kenapa, di akhir semua cerita itu, dia baru menyebutkan kalau anaknya duduk bangku belakang mobil. Detective Lorenzo kaget bukan kepalang, karena entah sudah berapa jam sejak perampokan itu terjadi, dan Brenda baru menyebutkan hal ini.

Lorenzo mengerahkan bantuan untuk mencari perampok, mobil, dan Cody - anak Brenda yang mungkin tidak diinginkan oleh si perampok dan ditinggal hidup atau mati di pinggir jalan. Brenda juga mempunyai seorang kakak di kepolisian - Danny. Di daerah yang sangat sensitif terhadap kasus rasial itu, kasus seperti ini langsung membuat kepolisian me-lockdown satu daerah yang ditinggali mayoritas Afro-American. Dan ini menciptakan keributan. Lorenzo yang juga merupakan Afro-American adalah polisi yang bertugas di daerah itu dan sudah dipercaya oleh warga akan menjaga mereka dari tindak semena-mena polisi-polisi kotor. Walaupun banyak tokoh negara sudah menyuarakan antirasisme, tetapi sampai di zaman modern pun, isu rasial memang tidak bisa lepas dari kehidupan kita. Kekerasan terhadap warga kulit berwarna lebih sering terjadi daripada terhadap kaukasian. Ditambah lagi dengan seorang wanita kaukasian yang mengaku dirampok dan anaknya diculik oleh pria kulit hitam.

Pic from: https://en.wikipedia.org/wiki/Freedomland_(film)

Walaupun Brenda nampak fragile dan kurang waras, tetapi sebenarnya banyak yang menyayanginya. Dia bekerja di penitipan anak di daerah konflik itu. Semua orang disana mengenal Brenda, Lorenzo tahu tidak ada orang yang berani menyentuhnya. Dan melihat keadaan jiwa Brenda ini, Lorenzo yakin kalau sebenarnya perampokan dan penculikan Cody itu tidak pernah terjadi. Bisa jadi memori Brenda salah atau dia berbohong untuk menutupi kematian anaknya. Danny tidak terima dan tidak percaya apapun yang dikatakan Lorenzo dan masih memaksa kalau keponakannya mungkin masih dibawa lelaki asing berkulit hitam. Dan sebuah sketsa wajah pun akhirnya disebar, sketsa yang dibuat berdasarkan ciri umum orang Afro-American. Bahkan seorang remaja lelaki ditangkap karena kebetulan memiliki semua ciri dalam sketsa. Hal ini semakin memicu amarah warga daerah itu.

Lorenzo berusaha membuat Brenda mengakui apa yang sudah dilakukannya terhadap Cody, tetapi sulit sekali. Brenda akan menyakiti dirinya sendiri untuk membuat Lorenzo berhenti bertanya. Di tengah kebingungan ini, muncul sebuah organisasi volunteer yang bersedia membantu. Adalah Karen dan beberapa orang yang pernah kehilangan anak, membentuk organisasi ini untuk membantu orang-orang tua yang juga kehilangan anak. Mereka menerima konsultasi dan bersedia membantu mencari. Tetapi mereka semua sebenarnya sudah merasa bahwa Cody tidak hilang. Pengakuan Brenda adalah kunci dari kasus ini.           

SPOILER ALERT!! Tapi karena ini film sudah sejak 15 tahun lalu, sepertinya tidak masalah kalau saya tulis bagaimana endingnya. So, Karen dan teman-temannya membuat skenario yang bisa menggugah Brenda mengakui apa yang sudah dilakukannya. Brenda yang tidak berhenti berusaha meyakinkan orang bahwa anaknya diculik pria kulit hitam akhirnya "seolah" mendapat dukungan. Karen dan teman-temannya membantu mencari dimana anak ini mungkin ditinggalkan atau dibuang. Mereka menggiring Brenda menuju sebuah lokasi bernama "Freedomland". Entah Freedomland ini sebenarnya ada atau hanya sebuah lokasi dalam cerita ini saja. Di tempat itu, ada sebuah bangunan besar tua yang sudah lama ditinggalkan. Menurut cerita, itu adalah sebuah panti asuhan dimana anak-anak mendapat perlakuan kejam, bahkan ditelantarkan sampai mati. Sengaja mereka menceritakan ini pada Brenda, bahkan Karen juga menceritakan bagaimana dia kehilangan anaknya dan bagaimana dia dulu sangat ingin menemukan mayat anaknya untuk memberinya pemakaman yang layak. Mendengar penjelasan Karen, akhirnya Brenda mengaku. Perselingkuhannya dengan Billy - suami temannya, membuat Brenda seringkali memberikan obat batuk untuk membuat Cody tidur. Dan sepertinya dosis yang diberikan terlalu banyak sehingga Cody meninggal. Billy yang membantu Brenda menguburkan Cody.

Ceritanya sebenarnya tidak serumit Murder on The Orient Express atau Knives Out, tetapi ketegangan diciptakan dari konflik rasisme dan kejiwaan Brenda. Lorenzo dan temannya yang tidak terlalu didukung kepolisian dipaksa memecahkan kasus ini secepatnya karena bisa mengundang keributan rasial. Memang kadang nampak overacted, sampai-sampai Julianne Moore mendapat Best Actress di The Stinkers Bad Movie Awards. But I like it somehow.. hehe..

Kamis, 01 Juli 2021

42 LAGU

Pasti udah pada langsung paham sama judul postingan ini. Sebagai penikmat musik walaupun sebagian besar secara ilegal, haha.. gimana ya? Peraturan baru ini.. aneh? lucu? atauu.. Karena saya sendiri baru dengar. Kalo dari postingan di Youtube channel Tretan Muslim, isu ini sudah ada lebih dua hari lalu. Saya beru dengar karena tiba-tiba seorang Kliwon di grup chat kami menyebut bahwa ada teman kantornya yang mengatakan kalau lagu BTS ada yang bermakna porno. Whaaaaatttt??? NOOOOO!!! But sebelum marah-marah, saya mencoba mengulik bagaimana topik lagu BTS bertema porno tersebut muncul. Apakah karena mereka tidak menggunakan bahasa internasional, sehingga "takutnya" ternyata kita menikmati lagu yang maknanya tidak senonoh? Atau, memang dia sudah mencari bukti translate lirik lagu itu sehingga dia menyimpulkan bahwa lagu tersebut porno? Pertanyaan ini tidak terjawab, karena temannya sudah ganti topik. hahah.. Hanya saja, ada Kliwon lain yang tiba-tiba menanyakan, "Apakah lagu BTS ini masuk dalam 42 lagu yang dilarang diputar sebelum jam 10 malam?", that made me burst laughing.. What the hell was thaaattt?? Sounds like a meaningful movie title. Tau kan? Judul film bermakna mendalam yang biasanya masuk nominasi Academy Award. Macam "Three billboards outside Ebbing, Missouri" atau "The Assassination of Jesse James by the Coward Robert Ford". 

So, di balik rangkaian kata unik yang membentuk sebuah peraturan baru tadi, adalah sebuah lembaga independen di negara saya, dimana disebutkan ada 42 lagu di dunia ini yang mengandung unsur kekerasan, cabul, dan menjurus pada narkoba. Dan ke-42 lagu itu tidak boleh diputar di bawah jam 10 malam, dimana anak-anak di bawah umur masih aktif. Untuk mensukseskan program itu, maka saya tidak akan menyebutkan ke-42 lagu tersebut di sini. Karena kalau saya sebutkan dan akhirnya terbaca anak di bawah umur, maka pasti akan mereka cari satu-satu lirik lagu-lagu tersebut. 

That number 42 tho.. Berarti di dunia ini, hanya ada 42 lagu yang dianggap cabul. Tadinya, saya tebak lagu Maroon 5 macam Animal, This Love, atau One More Night pasti masuk list. Rihanna - Umbrella, Sahara - Hasrat, Boys II Men - i'll make love to you, Melinda - Cinta satu malam, dan lagu-lagu semacamnya akan ada di sana. Tapi ternyata tidak ada. Sepertinya kebanyakan lagu-lagu baru yang tidak terlalu saya kenal. Beberapa lagu Bruno Mars, Cardi B atau Ariana Grande. Yang mana memang sepemahaman saya mengandung unsur seksual. Yelah, dari judulnya aja "Versace on the floor", udah jelas lah. But the number 42.. Kenapa cuma 42? Apakah ini dari laporan para orang tua yang resah dengan lirik lagu? Entahlah. Tetapi, bagaimana caranya mengatur siapa yang tidak memutar lagu-lagu ini? Kalau jaman saya remaja dulu sih sumber dengar lagu cuma radio dan TV. Walaupun begitu, menurut saya juga tidak ada jaminan di masa itu pemutaran lagu tidak senonoh bisa diatur. Misal pemerintah menghimbau radio untuk tidak memutar, bagaimana kalau di rumah sudah punya kaset atau CDnya? Atau dicekal penjualan kaset dan CDnya kali ya? Kalau jaman sekarang? Bagaimana mengendalikan aliran lagu di internet? Bahkan setelah peraturan 42 ini, muncul playlist Spotify, "42 lagu barat dilarang". Dan sudah menjadi sifat alami manusia, saat mereka dilarang, mereka akan mencari cara untuk menuju kesana. Coba, saat dibilang video 19 detik artis indo di-banned, malah makin banyak yang nyari video itu.. hehe..

Balik ke 42, pertanyaannya? Kenapa hanya 42? Dan bagaimana seleksi lagu-lagu ini sehingga hanya didapat 42 lagu? Kemana lagu lainnya? Apakah orang-orang ini mencari lirik dari semua lagu barat yang beredar di Indonesia, and the winners are... ke-42 lagu ini. Hehe.. entahlah.. I guess that must've spent a whole lifetime. Misal bulan ini 10 lagu baru muncul, keluar aturan, bulan depan 20 lagu baru release, aturan harus diperbarui lagi dong? Karena siapa yang menjamin lagu yang lebih baru ini tidak secabul lagu bulan lalu? Maka peraturan ini akan menjadi peraturan paling dinamis dan fleksibel yang pernah ada. karena harus selalu diupdate. Macam billboard music chart.. 42 lagu paling tidak senonoh minggu ini, gitu kan? Suatu hari nanti direkapitulasi muncullah, "42 lagu paling tidak senonoh sepanjang masa", Haha..         

Anyway, diantara lagu-lagu yang dianggap mengandung unsur kekerasan dan cabul tersebut, ada lagu favorit saya dari Onerepublic - Good Life dan Eminem - Lose Yourself. Sepemahaman saya, Good Life ini liriknya cuma menggambarkan hidup tanpa beban, sedangkan Lose Yourself, yaelah.. anak jaman saya pasti tahu ini lagu motivasi, lagu perjuangan. Tapi bukan masalah sih buat saya, selama bukan lagunya yang dicekal seperti lagu Koes Plus, Iwan Fals atau Slank di masanya. 

pic from: screenshot MV at https://www.youtube.com/watch?v=jZhQOvvV45w

Oh ya, jadi balik ke lagu BTS porno, ternyata diantara 42 lagu tidak senonoh itu, ada lagu Max ft Suga berjudul "Blueberry Eyes". Dan setelah saya dengarkan, sepertinya ini tentang orang yang sangat ingin menikahi kekasihnya. Bahkan katanya, cewek di video clip Blueberry Eyes itu adalah istri Max. Lagu ini yang dianggap tidak senonoh? Entah lagi. Satu hal yang bikin saya agak tersinggung, karena teman dari teman saya itu saat menyebut ada lagu BTS bertema porno, dia juga mengatakan, "Dengerin lagu BTS biar kelihatan keren, padahal gak tahu artinya..". Hmmm.. Yah, sama seperti lembaga itu tadi yang akan sangat kesulitan mengatur bagaimana supaya orang tidak putar 42 lagu terlarang sebelum jam 10 malam, kita juga tidak bisa mengontrol judgement orang. Seandainya saya tanya, apa yang membuat orang berpikir, mendengarkan BTS membuat kami terlihat keren? Sementara orang bahkan mungkin tidak tahu lagu apa yang sedang kami putar. If only, seandainya kalian tahu bagaimana perasaan saya saat pertama kali jatuh cinta pada lagu-lagu mereka. I felt guilty as hell. Sebagus apapun bermaknanya lagu-lagu mereka, when it comes to a boyband, orang akan mengira saya lebih menyukai mukanya daripada lagunya. Dan mereka adalah anak-anak yang usianya 10-12 tahun di bawah saya. And that would be soooo weeiiirrddd.. I have to use my headset everytime. Selama ini saat capek pake headset, saya akan setel lagu-lagu 90s itu keras-keras tanpa pikir panjang. I just don't want people think that i'm some kind of pedophile who got whipped to some young boys. ughh..

MARATHON SABTU

Ya ampuunn.. udah menjelang 39 tahun bukannya buat sesuatu yang berguna, malah marathon drakor.. haha.. Emang lebih oke nonton review di You...