Minggu, 21 April 2024

MARATHON SABTU

Ya ampuunn.. udah menjelang 39 tahun bukannya buat sesuatu yang berguna, malah marathon drakor.. haha.. Emang lebih oke nonton review di Youtube sih, sekalian ada potongan-potongan scenes kan? Tapi ya udah lah, saya terlalu malas untuk potong-potong scene, bikin narasi, dll. Gak tau juga gimana urusan copyright untuk potong scene gitu. Soo.. yaa... dinarasikan di sini saja ya..

Berawal dari tidak sengaja nonton short di Youtube tentang film "Brave Citizen" dengan pemeran utama Shin Hae-sun, Karena penasaran film bully-bully, akhirnya nonton juga.

pic from: https://asianwiki.com/Brave_Citizen

Menceritakan tentang So Shi-min seorang mantan atlet juara bermacam-macam olahraga beladiri yang alih profesi jadi guru etika di salah satu SMA di Seoul, jadi ingat Gentleman's Dignity gak sih? Emang guru etika mesti cantik-cantik gitu ya? hehe.. Dulu saya pikir guru etika itu sama dengan guru BK, tapi ternyata beda. Well, saya gak tau apa bedanya, tapi di film ini disebutkan kalau ada guru BK juga. However, seketika bu Shi-min menemukan keanehan di sekolah itu. Walaupun tertulis di depan sekolah bahwa sekolah tersebut mendapat penghargaan sebagai sekolah bebas bully, ternyata ada siswa tukang bully yang dibiarkan merajalela, bahkan kepala sekolah pun tidak bisa menegur. Han Su-kang (Lee Jun-young) dan kawan-kawannya secara sadis dan terang-terangan membully Go Jin-hyung (Park Jung-woo), anak kurang mampu di sekolah itu. Bu guru cantik ini sudah diwanti-wanti oleh teman-temannya agar tutup mata dan telinga saja kalau melihat pembullyan itu. Tapi tentu saja dia tidak tahan, dan menyamar menjadi laki-laki dengan topeng kucing untuk membantu Jin-hyung saat di luar sekolah.

Yang parah dari film ini adalah, sosok Han Su-kang yang dibikin benar-benar seperti iblis. Dia memandang semua orang lebih rendah, baik itu teman, guru, bahkan kepala sekolah. Dia bertindak semaunya, dan semakin menggila setelah dikalahkan sekali oleh si topeng kucing. Dan anehnya, I found the one who played this character, interesting. Lee Jun-young membawakan karakter iblis tukang bully ini dengan sangat baik. Who is he? Kenapa mukanya seperti familiar? Yah, ternyata memang dia pernah ikut main di D.P. sebagai deserter ganteng yang dicari divisinya untuk keperluan suting. Di sana dia juga berperan sebagai bully. Karena penasaran, akhirnya saya buka Asianwiki.

Mulailah marathon dari "Mask Girl (2023)", serial Netflix viral saat itu, karena posternya yang menarik. Dari trailernya, saya pikir ini hanya film kisah hidup cewek onlyfans yang jadi pembunuh, ternyata saya salah. Serial ini gila banget, jauh beda dengan trailernya yang blink-blink, film ini sangat gelap. Dan karena sudah sangat viral dan populer di tahun lalu, jadi sepertinya percuma kalau saya review. 

pic from: https://asianwiki.com/Mask_Girl_(Netflix)

Walaupun Jun-young hanya muncul di satu episode, yang sekali lagi dia jadi bully (ep. 4), karena ceritanya menarik, maka saya tonton semua episode. haha.. Emang cocok muka lu jadi bully ya..
The thing is, saat saya search "Brave Citizen promo" di youtube, ini anak tuh tingkahnya manis bangeett.. Mirip ini loo.. Yoo In-soo yang jadi Gwi-nam di "All of Us Are Dead". Senyum mereka pas jadi bully dan senyumnya di interview itu bisa bikin kesan beda banget. 
Tapi akhirnya saya nemu film yang sesuai genre saya, dimana Jun-young gak jadi bully. 
"Badland Hunters (2024)", bareng om Don Lee
pic from: https://asianwiki.com/Badland_Hunters

Ini film katanya sequel dari "Concrete Utopia" yang saya sebenernya sudah lama pengen nonton, tapi gak jadi terus.. hehe.. Memang sulit dipercaya, karena secara genre sangat jauh berbeda. Concrete Utopia yang super serius, dengan film ini yang jadi action comedy. Ceritanya sih sederhana saja, setelah gempa itu, ada dokter gila yang suka pakai remaja untuk percobaan membuat serum manusia abadi. Sayangnya serum ini tidak segera berhasil, sehingga butuh lebih banyak remaja. Salah satu remaja yang diculik sebagai kelinci percobaan adalah Han Su-na, anak yang dulu pernah diselamatkan oleh Don Lee. Jadilah dia harus mengejar dokter itu untuk menyelamatkan Su-na. Di film ini Jun-young berperan mendampingi om Don lee, dia naksir berat pada Su-na dan terus merengek minta pergi mengunjunginya.
Masih banyak lagi film Jun-young, tapi saya tidak terlalu suka genre-nya. "May I Help You" sepertinya ada hantu-hantunya, tapi terlalu so sweet. Apalagi "Love and Leashes", takut gila saya. Hahah.. Ada juga "The Impossible Heir", aduh film politik-politik males banget. Yang paling ditunggu sih "Weak Hero Class 2", karena udah nonton yang season 1. Tapi kalo yang ini lebih penasaran apa Si-eun akhirnya beneran masuk SNU atau mesti hadepin gangster lagi. 

Rabu, 27 Maret 2024

LITTLE WOMEN (HOW'S LIFE GOING?)

Akhir-akhir ini saya baca Little Women karya Louisa May Alcott. Bukan karena apa, tapi karena serial favorit saya, Friends menyebutkan buku ini dalam salah satu episodenya. Selain itu, di IMDB entah sudah berapa kali cerita ini diangkat jadi film dan di-remake setiap tahun, dan semuanya ber-rating tinggi. Belum sampai pertengahan cerita sih, tadinya seperti baca novel-novel karya Enid Blyton jaman SD, cerita tentang kehidupan sehari-hari. Kehidupan sehari-hari empat gadis remaja dari keluarga pas-pasan dengan sifat berbeda-beda. 

Walaupun dari keluarga yang tidak berlimpah harta, mereka hidup bahagia, tidak pernah lupa berbagi dengan orang-orang yang lebih tidak beruntung, dan rajin bekerja. Ayah mereka ditugaskan berperang, sehingga ibunya harus mengurus rumah tangga dan memenuhi kebutuhan ekonomi mereka sendiri. Tidak sendiri sebenarnya. Anak-anak gadis ini punya pekerjaan-pekerjaan paruh waktu yang membantu sedikit perekonomian. Selain itu mereka punya tetangga kaya yang super baik, yang tidak pernah berpikir dua kali untuk membantu saat keluarga besar itu.

Karakter center-nya adalah Jo atau Josephine March, anak kedua dari 4 bersaudara. Si paling aktif, paling bubbly, paling tomboy, dan merasa paling dewasa. Walopun sebenernya ada Meg, kakak tertua yang cantik. However, karena ini novel klasik, untuk saya milenial yang sudah terbiasa dengan kisah-kisah 90an, mungkin memang banyak kisah 90an yang terinspirasi novel ini. 

However, saya menemukan novel ini di salah satu container yang sudah 4 tahun saya taruh di gudang karena harus pergi ke Taiwan. Untungnya barang-barang di dalam container itu masih utuh. Dan di tengah titik terendah dalam hidup saya, selain Youtube Uztad Adi Hidayat, Little Women berhasil menemani saya. So, how's life going? Terakhir curhat bulan Desember 2023, itu juga terpaksa karena sudah lama gak nulis. 

Kadang iseng saya buka archive tulisan di blog ini. Dan menemukan sesuatu di tahun 2020. Ternyata saya pernah menulis masih ingin mendaftar jadi CPNS walaupun umur sudah tua dan sudah hampir batas akhir untuk daftar cpns. Alhamdulillah doa itu dikabulkan Allah. Dengan perjuangan yang sebenernya mungkin biasa saja untuk beberapa orang, tapi luar biasa untuk saya. Karena di usia 38 tahun dan harus baca-baca lagi tentang sejarah Indonesia, butir Pancasila, UUD 45, belum lagi info-info politik terkini. Itu menurut saya berat sekali. Karena tidak ada waktu untuk ikut intensif CPNS, maka saya harus intensif sendiri di sela-sela bekerja, dengan follow channel-channel Youtube yang membahas soal-soal CPNS, follow channel Spotify yang mem-podcast-kan ilmu Pancasila, sejarah, dll., beli ebook soal-soal CPNS. Sepertinya tiada hari tanpa mendengar atau melihat soal CPNS. Terutama TWK. Itupun pada akhirnya saya hanya mendapat 17 soal benar. Hahah.. parah sih.. Kalau orang lain suka bilang, "Saya iseng aja ikut CPNS..", well, that's not me.. Alhamdulillah didukung nilai TIU dan TKP yang lumayan, sehingga akhirnya bisa lulus SKD. Untuk SKB, karena interviewnya mempresentasikan publikasi yang pernah dibuat, so, alhamdulillah..

Well, here's the thing.. Kadang Tuhan membuat kita melakukan sesuatu yang berat tanpa kita tahu apa manfaatnya saat itu juga. Seperti misalnya dulu saya yang tiba-tiba mendaftar di kampus baru di Sumbawa, jauh dari keluarga dan teman. Jauh dari alfamart dan indomaret (saat itu). Yang kampusnya juga jauh di bawah gunung, mesti motoran kurang lebih 9 km pulang pergi tiap hari, dengan fasilitas kampus seadanya (karena masih sangat baru). Untuk apa? Pembuktian pada siapa? Mau membuktikan ke orang-orang kalau Dinar yang anak mama ini bisa mandiri? Bukan. Ternyata bukan itu. Tuhan mengirim saya ke sana karena Dia tahu saya hobi banget nonton film horor Thailand dan sangat ingin menginjakkan kaki di Thailand. Dia juga tahu saya dulu tergila-gila serial Meteor Garden, dan ingin main di kampus San Cai. heheh..

Begitu juga dengan yang terjadi sekarang. Empat tahun di Taiwan kami diteror dengan permintaan publikasi tiap semester. Di negara orang dengan uang pas-pasan, mesti sekolah sambil kerja, dan lembur untuk membuat publikasi. Mengumpulkan poin publikasi untuk syarat lulus dan syarat kelanjutan beasiswa. Belum lagi diejek-ejek posdoc yang bilang tulisan saya tidak layak masuk jurnal. Untuk apa? Untuk lulus S3? Bukan, ternyata bukan itu saja. Turns out, SKB CPNS yang saya lamar ini mewajibkan kami memiliki pengalaman pendanaan penelitian, pengalaman konferensi internasional, punya prosiding internasional, dan publikasi internasional bereputasi. Dan itu saya dapatkan semua selama bersekolah di Taiwan. Rencana Tuhan memang misterius kan?   

Alhamdulillah di usia 39 tahun ini saya masih diberi kesempatan menjadi CPNS. Walaupun mungkin usia saya tidak akan lama lagi, Saya akan berusaha keras untuk berkontribusi. 

MARATHON SABTU

Ya ampuunn.. udah menjelang 39 tahun bukannya buat sesuatu yang berguna, malah marathon drakor.. haha.. Emang lebih oke nonton review di You...