Sabtu, 28 April 2012

KITA KAN TERUS MELANGKAH

Hujan.. Harusnya sejak tadi saja aku beranjak dari depan laptop ini. Kampus sudah ditutup jam 4 sore, mereka yang bekerja sejak tadi pagi sudah waktunya pulang, menemui keluarga, tugas lain, disamping menjadi abdi negara - mencerdaskan anak bangsa. Mana tega saya menghambat mereka hanya untuk meneruskan browsing. Sayangnya..ternyata di luar hujan deras..
Dan di sinilah saya, di bawah lampu merah bersama motor-motor lain yang juga terburu karena tiba-tiba hujan. Pertanyaannya, kenapa terburu saat hujan? Seharusnya terburu sebelum hujan..hehe..
Suara rantai motor yang sudah lama tidak diberi pelumas dan kena hujan hampir setiap hari berdecit-decit saat lampu berubah jadi kuning. Tidak sempat.. Timer lampu sudah kembali ke angka 0, dan kami berhenti lagi, motor menderum-derum, takut kalau tiba-tiba mati karena mesin kedinginan. tiba-tiba teringat iklan oli yang untuk membuktian ketahanan titik bekunya sampai menempuh perjalanan ke Eropa pas musim dingin - oli-nya emang gak beku, yang beku orangnya.. =D
Motor sebelah saya, seorang ibu, entah darimana, kaki kecil menyembul dari balik jas hujan kelelawar yang dipakainya. Menjemput anak pulang les? Maen ke rumah nenek? Di depan saya, sepasang muda mudi, si cewek memeluk erat cowok yang memboncengnya. Kedinginan sudah pasti, mereka tidak pakai jas hujan. Darimana hendak kemana? Pulang kuliah? Atau memang ingin menikmati romantisnya hujan dengan bonceng berpelukan? Agak jauh di depan saya, cowok, sendiri, seperti Hunchback of Notredame karena tas punggung di balik jas hujan 2 piece-nya. Akan pergi kemana orang itu? Pulang menemui anak istri? Atau ke tempat kos, istirahat menaruh otaknya di atas bantal dingin, otak yang akan meletus karena bos di kantor tidak berhenti ngomel tentang grafik ini itu. Seorang bapak bahkan terburu-buru, sampai harus menerobos lampu merah lewat trotoar - sepertinya Afriani masih tidak dijadikan contoh tragedi mengerikan oleh beberapa orang. Kenapa terburu? Apakah istrinya di rumah hendak melahirkan? Atau dia memang sedang sakit perut? Beberapa orang merasa aman di dalam mobil atau angkot, tapi tetap saja kesal kalau lampu merah terlalu lama.
Who knows?
Hanya Tuhan yang tahu akan kemana dan apa yang orang pikirkan. Saya hanya bisa melihat dan membayangkan. Mungkin orang lain juga melakukan hal yang sama pada saya. Cewek, naik motor sendiri, nopol asing, apa yang dilakukannya di kota orang sendirian? Apa yang dicari? Hanya Tuhan yang tahu..
Yang pasti, selama kita masih hidup, kita akan terus melangkah. Hambatan mungkin akan selalu datang. Lampu merah.. Hujan.. Bus pariwisata yang hendak masuk ke parkiran hotel di seberang jalan.. Atau kecelakaan..
Kita akan berhenti sejenak, menikmati hambatan itu, membiarkannya berlalu begitu saja, atau mungkin berusaha keras menyingkirkannya dari lembar kehidupan. Hambatan itu tidak akan pernah menghambat langkah kita. Roda kan terus berputar. Jangan berhenti, dan saat berpikir akan berhenti, pastikan ada orang-orang di sekitar yang tidak sungkan-sungkan mengklakson, supaya kita terus bergerak maju, mencapai tempat tujuan. Dimanapun dan apapun.
Rantai motor mungkin harus segera diberi pelumas. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

39

Kalau kata film Tusuk Jelangkung, hari lahir dan weton orang itu akan terulang tiap 39 tahun. Jadi misalnya lahir tanggal 9 Maret 1993, Sela...