Minggu, 12 Juli 2020

A MUSE - EUNGYO (2012)

Mana fans Kim Go Eun?? Ini adalah film debut Kim Go Eun tahun 2012. Jujur, saya kaget berat setelah nonton film ini, apalagi dengan muka Kim Go Eun yang super innocent. Walaupun saat itu dia sudah berusia sekitar 21 tahun, tetapi mukanya super cute. Kalau di Indonesia, satu peran seperti itu bakal diingat seumur hidup jadi bom sex macam aktris-aktris tahun 80an. Tapi beda juga konteks filmnya sih.. Film ini memang indah, bukan film erotis yang terfokus pada adegan-adegan 18++. Mendapat rating 6.7/10 di IMDB, yang berarti yaa.. lumayan lah, hampir 7.
Mohon maaf karena saya jadi sering bahas film yang ada adegan nudity dan sex scenes. Setelah Daniel isn't Real, Madeo, lalu The Treacherous dan sekarang ini. Pertama, karena saya suka pemainnya, kedua, direkomendasikan teman dan kalau ditanya kenapa gak berhenti nonton padahal tahu ada adegan "porno"nya? Saya dengan yakin akan menjawab, karena ceritanya sangat bagus.

Pic from: https://www.imdb.com/title/tt2390253/

Menceritakan tentang seorang penulis senior Lee Juk Yo (diperankan Park Hae Il) yang sudah mulai kehilangan semangat hidup. Bergelimang ketenaran dan harta sebagai penulis legendaris membuatnya semakin jauh dari dunia. Dia suka menyendiri di rumah, diurus oleh muridnya - Seo Ji Woo (diperankan Kim Moo Yeol) yang baru memulai debut sebagai penulis. Entah bagaimana, suatu hari, sepulang dari jalan-jalan, ada seorang remaja cantik tertidur di kursi teras rumahnya. Dialah Eun Gyo (Kim Go Eun). Lucu juga sih bertemunya orang-orang ini. Eun Gyo ini jadi seperti kucing nyasar tidur di rumah orang. Kucing cantik yang bikin empunya rumah jatuh cinta. Lee Juk Yo kaget melihat ada orang asing tiba-tiba tidur di terasnya. Lebih kaget lagi karena orang itu berwujud gadis muda dengan kulit putih mulus cantik.
Eun Gyo melamar kerja part time di rumah itu, selain Seo Ji Woo sudah mulai sibuk tour buku, Eun Gyo juga suka pada puisi. Dan Juk Yo lebih percaya bahwa Eun Gyo lebih mengerti karyanya daripada muridnya sendiri.
Dengan sikapnya yang terbuka, lugu dan semangat menggebu, Eun Gyo berhasil membangkitkan semangat hidup Juk Yo. Hal ini bahkan sampai membuat Seo Ji Woo cemburu. Karena selama ini, setelah Ji Woo "mbabu" di rumah itu pun. Juk Yo tidak pernah sedekat dan seterbuka itu dengannya.
Seo Ji Woo adalah lulusan Fakultas Teknik yang berguru pada Juk Yo. Dia tidak terlalu berbakat menjadi penulis dan melihat dunia hanya sebagai hitam dan putih, tidak ada sisi sentimentil atau simpati berlebih dalam dirinya. Tapi demi nama baik Juk Yo, Seo Ji Woo diizinkan menerbitkan karya Juk Yo sebagai buku pertamanya. Buku itu laris sampai berkali-kali cetak ulang. Walaupun Ji Woo sendiri menganggap buku itu tidak lebih dari novel komersil erotis.
Saya sebenarnya bingung dengan tujuan Eun Gyo. Dengan sengaja dia datang ke rumah itu malam-malam dalam keadaan berseragam putih basah kuyup yang semakin menunjukkan lekuk indah tubuhnya. Dengan sengaja dia ke penjahit untuk mengecilkan baju. Dengan sengaja dia masuk ke dalam selimut Juk Yo di tengah malam. Apakah dia memang menyukai Pak Lee Juk Yo atau itu hanya bagian dari keluguan anak 17 tahun? Entahlah.. Yang jelas, karena sikapnya itu, Juk Yo semakin menggila, perasaannya berbunga bunga, jiwa mudanya seolah merayap kembali muncul ke permukaan. Sehingga dia menulis sebuah cerita pendek yang sangat indah tentang Eun Gyo, berjudul "Eun Gyo". Naskah cerpen itu disembunyikannya dalam laci meja tua yang sudah tidak pernah dibuka. Mungkin karena dia malu kalau sampai Ji Woo membacanya.
SPOILER ALERT!!
Karena ini film juga sudah 8 tahun lalu, sepertinya tidak apa kalau diceritakan semua. Tapi stoplah membaca kalau mau tonton sendiri.
Secara tidak sengaja, Ji Woo menemukan naskah cerpen itu. Dan karena sudah terlalu lama tidak menerbitkan karya baru setelah debutnya, dia memutuskan untuk mencuri naskah itu dan mengirimnya ke sebuah majalah sastra atas namanya, bukan atas nama Lee Juk Yo. Tidak disangka, cerpen itu membawa Ji Woo memenangkan penghargaan sastra tahunan. Juk Yo marah besar, tapi dengan entengnya Ji Woo mengatakan, tidak mungkin cerpen itu diterbitkan atas nama Juk Yo karena akan menjadi skandal yang mungkin menghancurkan namanya sebagai penulis legendaris. Ji Woo tidak paham kalau cerpen itu bernilai lebih dari sekedar penghargaan.
Eungyo membaca cerpen itu, dia tidak menyangka kalau orang sedingin Ji Woo memandangnya sebagai makhluk yang begitu indah. Karena itu, dengan lugunya dia menyerahkan diri pada Ji Woo, dan kejadian ini dilihat langsung oleh Lee Juk Yo. Bayangkan hancurnya perasaan Lee Juk Yo.. Tulisannya dicuri begitu juga dengan subjek karyanya. Dia sangat marah dan berniat mencelakai Seo Ji Woo. Hanya saja, niatnya itu tidak berjalan mulus, tetapi Ji Woo celaka oleh kecerobohannya sendiri. Lee Juk Yo tetap merasa itu adalah ulahnya sehingga dia merasa bersalah dan mengurung diri setelah mengirim pesan pada Eun Gyo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

39

Kalau kata film Tusuk Jelangkung, hari lahir dan weton orang itu akan terulang tiap 39 tahun. Jadi misalnya lahir tanggal 9 Maret 1993, Sela...