Selasa, 03 Mei 2022

ANOTHER DREAM (this one is nomu yeppo)

Selamat hari raya idul fitri, mohon maaf lahir batin, semoga amal ibadah kita selama bulan puasa diterima Allah SWT. Yesterday was the worst lebaran, like.. ever! Just fyi, ini adalah lebaran pertama saya di sini. Dan fyi lagi, ini sebenarnya adalah idul fitri ke-3 sejak saya di sini, hanya saja setiap akan pergi shalat ied, saya selalu berhalangan. So, ini adalah shalat ied pertama saya. Jumlah muslim di kampus saya bisa dihitung dengan jari, karena itu kami tidak bisa melakukan shalat ied sendiri. Jumlah muslim di kampus lain sangat banyak, dan mereka bisa melaksanakan shalat ied di halaman kampus mereka. Dan karena ini masih dianggap pandemi, maka peserta shalat harus pakai KTM, sehingga kami tidak bisa gabung.

Maka kami harus pergi ke masjid yang jaraknya agak jauh, dimana kalau naik bis dan naik turun, bisa 1 - 1.5 jam perjalanan. Sebenarnya agak takut pergi sih, di Taipei acara shalat ied sudah dicancel karena tingginya penularan, sepertinya di kota saya tidak terlalu tinggi, tapi gak tahu juga. Tapi yah, bismillah aja.. Ternyata cara mereka shalat ied berbeda dengan yang selama ini saya lakukan di Indonesia. Tiga takbir awal di rakaat pertama dan 3 takbir sebelum ruku' di rakaat kedua. Ini sudah dijelaskan sebelum shalat dimulai. Hanya saja karena banyak orang yang sibuk bikin IG/FB/WA story, bahkan tidak sedikit yang live, mereka tidak mendengar penjelasan sebelum shalat. Dan jadilah kehebohan saat rakaat kedua, dimana semua lanjut sujud sebelum waktunya. That was chaos, and hilarious tbh..

Bukan acara shalat ied-nya yang bikin saya sebel. Acara setelah itu, dimana kami harus membantu seorang pengusaha warung indo yang ingin berbagi. Ada kejadian-kejadian menyebalkan di sana yang sampai bikin saya muak. Tidak ingin saya tulis di sini karena takut dianggap menyebar aib orang. Saat itu sudah jam 10 siang, saya belum makan apa-apa sejak pagi. lupa bawa air, belum menghubungi orang tua dan mertua dan teman-teman. So, my rage was out of control. Sampai asrama sudah sangat sore dan bad mood, saya sebar saja makanan yang dibagi oleh ibu pemilik warung ke orang-orang yang bahkan tidak berterima kasih setelah saya bawakan makanan gratis. It's not that i'm craving for a gratitude, it's just, was it that hard to do something so easy?

Anyway, akhirnya saya tidur dalam keadaan sebel, marah, bahkan belum menelepon siapapun.

Sepertinya Tuhan ingin menenangkan hati saya dan membawa saya ke dunia yang indah di alam mimpi. In my dream, kami juga baru selesai dari warung, dan entah bagaimana, ada orang baik yang tiba-tiba mengajak kami pergi ke suatu negara. I don't think that country exists in this real world. Kami naik bus dengan atap terbuka, seperti bus James Corden, sehingga kami bisa melihat sekitar. Kami melewati jalan di tengah hutan-hutan, masuk sebuah desa, dan orang yang mengajak kami mengatakan kalau sebentar lagi kita akan sampai di pantai. Padahal saya tidak melihat tanda-tanda akan ada pantai. Tahu kan bagaimana tanda ada pantai? Bau air laut, tanah yang berbeda, hembusan angin yang lebih kuat, tanda-tanda semacam itu. Benar saja, beberapa meter dari desa, kami melihat sebuah sungai air payau, dan di ujungnya, nampaklah laut dan pantai yang indah. Ombaknya tinggi, bahkan kami bisa merasakan cipratan air lautnya saat melewati pantai itu. Dan di tengah laut, bukannya batu-batu besar seperti di Raja Ampat, melainkan patung-patung raksasa. Mungkin patung dewa, atau apa dan entah apa atau siapa yang bisa memahat patung di tengah sana. That statues were majestic, just like the pillars of the Argonath on the river Anduin, berdiri kokoh seperti tidak bisa digoyahkan apapun. Kami diajak ke sebuah vila dimana dari lantai paling atas vila itu, katanya kami bisa melihat pemandangan yang lebih indah lagi.

pic from: https://www.quora.com/Do-the-huge-statues-at-the-end-of-The-Fellowship-of-the-Ring-come-to-life-Like-the-Statue-of-Liberty-inGhostbusters-2-I-noticed-the-stairs-next-to-them-are-for-their-size-and-not-for-people

Sampai di vila, kami berlomba menuju lantai paling atas. Dan benar saja, matahari sudah akan tenggelam, memberikan efek yang luar biasa pada pemandangan laut. Patung di tengah laut tadi nampak lebih majestic dengan background sunset. Dan di dekat vila itu juga ada pemecah ombak yang disusun rapi artistic dengan warna-warna menarik..

Pic from: https://www.google.com/travel/entity/key/ChkIuuST-br74fdzGg0vZy8xMWZ4dm1uZjBjEAQ?ei=dYW3YZTBE8qwlQbbt6jQBA&sa=X&ved=0CAAQ5JsGahcKEwiA3-O-zcL3AhUAAAAAHQAAAAAQBA&ts=CAESABoECgIaACoECgAaAA

Malam pun tiba, dan saya terbangun..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

39

Kalau kata film Tusuk Jelangkung, hari lahir dan weton orang itu akan terulang tiap 39 tahun. Jadi misalnya lahir tanggal 9 Maret 1993, Sela...