Jumat, 15 Juli 2022

PEOPLE JUDGE

Seorang anak berusia 19 tahun bercerita pada saya bahwa di sekolah, dia sering mendapat pelecehan verbal dari teman-temannya yang kebanyakan cowok. Anak ini nampak lugu dengan dandanan yang biasa saja. Lugu, tshirt, celana, no make up. Mungkin sekolah yang kebanyakan berisi cowok itu yang haus melihat gender lain, sehingga anak selugu ini pun jadi objek mereka. Dan saat saya mendengar podcast Deddy dan Cinta yang menyebutkan kalau pelecehan itu bukan disebabkan karena baju, dimana orang berjilbab pun bisa mendapat pelecehan seksual. Jangan menyalahkan cewek, cowok juga harus menjaga nafsunya supaya tidak melakukan hal inappropriate saat melihat cewek berbaju seksi. Cewek itu walaupun dia pake baju minim, dia gak lagi mengundang kamu untuk pegang dia. Saya belum bisa mengerti logika ini. Memang orang seharusnya menahan keinginan dirinya untuk melecehkan orang lain baik itu cewek atau cowok. Tapi, saat ada sesuatu di hadapannya yang memakai outfit "agak" di luar kenormalan lah ya.. Bukankah itu akan menjadi salah satu faktor? Misalnya, mungkin ada yang pernah melihat video ini di Youtube, dimana Jeremy Renner dipasangkan dengan Jennifer Lopez dalam acara Golden Globe. Baju Jennifer saat itu cukup terbuka untuk membuat orang fokus ke bagian tertentu, dan Renner dengan entengnya, akhirnya menyebutkan bagian tersebut. Kelakuan ajaib Renner disorot sebagian orang sebagai pelecehan secara verbal, tetapi tidak sedikit juga yang membela Renner dengan mengatakan, "Is she wearing that outfit so people didn't notice? How?" 
Begitu juga dengan my fave talk show host, Conan O'brien yang dianggap tidak sopan karena ketahuan menatap dada Nicole Schrezinger agak lama. Untuk saya, kalau kamu gak mau orang memperhatikan bagian itu, jangan pakai baju yang menonjolkan bagian itu. 
But then, tadi malam mbak Zoya Amirin menjelaskan sekilas tentang psychology of rape dan jalan pikiran molester yang tidak bisa disamakan dengan orang normal. Dan di situ saya baru mengerti, oh, ini dia logika secara scientific-nya. 

But you know what happen? Anak yang tadi bercerita pada saya, turns out tidak selugu itu. Dia ternyata suka baju-baju yang agak terbuka yang bahkan saya pun akan menengok kalau ada orang pakai baju seperti itu. 

I judge..
Walaupun dibilang dalam agama saya, hanya Tuhan hakim tertinggi, tapi saat melihat sesuatu yang tidak sesuai dengan kebiasaan saya, I will judge, and sometimes, most of the times, the worst judge.

Beberapa minggu lalu, vokalis band 2000an, Widy Vierra, jadi tamu di podcast Deddy Corbuzier, bersama Cinta Laura, dengan judul yang agak mencengangkan. Saya sebagai orang yang sangat kurang mengikuti perkembangan musik, dan dunia selebritas Indonesia, merasa aneh melihat Cinta tampil bersama Widy. Widy dalam judgement saya adalah "the cool girl", cuek, sporty, tomboy, keren, cantik tapi tidak mau memanfaatkan kecantikannya untuk karier. Band itu yang membuatnya nampak girly dan sweet, and it wasn't a bad thing. Di podcast itu dia menceritakan kejadian bertahun-tahun lalu dimana dia pernah diculik sekelompok orang dari pinggir jalan di tengah malam, dibawa dalam mobil dan dilecehkan. Untungnya dia selamat karena ada diantara orang-orang itu yang mengenali Widy sebagai vokalis band terkenal, sehingga dia tidak jadi dilecehkan lebih lanjut, dan diturunkan di pinggir jalan.
Di saat berita itu tersebar di masa itu, menurut saya, itu adalah kasus yang mengerikan. Saya pikir kejadian seperti itu hanya ada dalam film horor. Dan saya pikir berita itu akan menjadi besar dan pelakunya bisa ditangkap karena kemungkinan orang-orang itu akan melakukan hal yang sama pada wanita lain. Tapi ternyata berita itu hanya bertahan beberapa minggu, dan sampai sekarang tidak ada orang yang ditangkap karena kasus itu. Saat kasus itu keluar, saya bilang, "cewek ngapain tengah malam jalan sendiri? Di jakarta pula, gak pernah nonton film kali ni orang.. Pasti habis dugem atau bertengkar sama pacarnya.." -- see? I was being judgemental. Tidak pernah saya bayangkan bagaimana horor yang dihadapi Widy di malam itu. Seandainya Widy memang dari dugem, pergi maen atau melakukan hal hedon lain yang membuatnya harus jalan sendiri tengah malam, apakah lantas akan menjadi kesalahannya apabila dia mendapat perlakuan mengerikan seperti itu? NO. Tidak ada orang di dunia ini yang pantas mendapatkan perlakuan demikian.
Tapi bukan itu, orang menyalahkan Widy karena jalan sendiri tengah malam, sedangkan pelaku penculikan sampai saat ini masih menjadi "orang misterius".
Begitu juga dengan beberapa cewek dari sekolah gratis di Batu, Malang yang diperkosa berkali-kali oleh pendiri sekolahnya. Orang menyalahkan mereka, kenapa tidak memberontak, kenapa tidak lari, kenapa tidak lapor, kenapa bisa sampai 15 kali? Doyan ya? You out of your mind? You have never been in her shoes! Kalian tidak tahu perasaannya. 
Kenapa korban selalu disalahkan kalau tidak melawan?
That's just crazy
We watched too much action movies
Tidak semua orang seperti Jenifer Lopez dalam Enough
Atau seperti Jennifer Hills dalam I Spit on Your Grave
Kebanyakan korban adalah seperti anak-anak tidak berdaya dalam Sleepers atau Silenced, Kyung Min dalam King of Pigs, dan bukan Kim Cheol
So, don't judge.. Kalian tidak tahu horor seperti apa yang mereka hadapi dan bagaimana ketakutan mereka menghadapi masa depan.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

39

Kalau kata film Tusuk Jelangkung, hari lahir dan weton orang itu akan terulang tiap 39 tahun. Jadi misalnya lahir tanggal 9 Maret 1993, Sela...