Jumat, 30 Desember 2016

HOW ARE YOU?

Mungkin ini tulisan berjudul "how are you?" yang kesekian kalinya. Karena kehidupan dan tingkah laku manusia never cease to amaze me..
So, how are you?
Tadi pagi gempa berkekuatan 6,6 SR berpusat di NTT cukup mengguncang tempat tinggal saya. Kalau saat itu Tuhan menuliskan tsunami, maka mungkin saya sudah tidak bisa menulis di sini. Dan baru saya dengar kalau nanti jam 3 pagi akan ada gempa susulan. Seandainya saat itu memang waktu telah berakhir untuk saya, maka ini adalah tulisan terakhir dan saya tidak akan menginjak tahun 2017. Maka saya harap kalian, siapapun yang pernah saya sakiti, I know it's hard to ask for forgiveness, i hope at least you forget everything I said. Whatever, saya akan sangat mudah dilupakan.
2016 mengajari saya beberapa hal. 
Pertama, agar tidak terlalu berharap pada sesuatu yang belum pasti. Ini mungkin terdengar terlalu pesimis, karena segala sesuatu bisa terjadi. Baik atau buruk. Tapi, saat kalian sudah mengenali keadaannya, maka segera putuskan. Kita punya logika, kita punya memori, saat sesuatu yang akan terjadi memiliki pola yang sama, kalian akan tahu. Hati manusia bisa berubah setiap saat, hanya saja, ini kehidupan, bukan film. Perubahan membutuhkan waktu, materi dan usaha yang besar dan lama.
Kedua, ambil kesempatan yang ada, karena mungkin tidak akan terulang. Terkadang saya menyesali jalur yang saya pilih dan karena tidak memiliki keberanian untuk memperjuangkan mimpi. Tapi Tuhan sudah berkali-kali menunjukkan bahwa ini adalah jalan saya. Beberapa kesempatan merubah sudah terlewat di depan mata. Karena saya tidak berusaha menggapainya.
Ketiga, Indonesia itu indah.. Sayang masih banyak orang yang tidak sadar pentingnya membuang sampah di tempatnya. Bahkan sering saya lihat orang bermobil di tengah jalan melempar botol plastik ke luar jendela. Maka saat terjadi banjir di kotamu, jangan salahkan Jokowi.
Keempat, tidak semua perbuatan baik diterima dengan baik. Akan ada orang-orang yang merasa bahwa perbuatan baikmu adalah suatu cara pencitraan. Saat terjadi bencana, dan ada pejabat atau calon pejabat datang untuk memberi bantuan dengan minta foto-foto, bukan berarti orang itu berdoa ada daerah terkena bencana supaya mereka bisa pencitraan. Kepentingan orang berbeda-beda, maka biarlah mereka berfoto-foto.
Kelima, jangan mudah mengeluh. Selama ini saya pergi ke tempat kerja melalui perjalanan panjang, mendaki bukit melewati lembah dan hutan belantara berkelok-kelok dengan resiko dicegat begal, ban bocor di tengah hutan, hewan liar, anjing gila, dan gaji yang tidak seberapa. Beberapa waktu lalu saat saya pergi berburu madu bersama beberapa teman ke daerah dataran tinggi, kami melewati jalanan yang lebih ekstrim. Berkelok-kelok tajam, licin karena hujan, hutan belantara, dan karena dataran tinggi, jalan dibangun di sebelah tebing-tebing yang belum dipasang penyangga sehingga pasti rawan longsor. Tapi di tengah perjalanan itu kami bertemu Umar Bakri, seorang guru tua pelan menaiki motor butut, menerjang hujan yang semakin deras. Perjalanan beliau setiap hari, untuk mengajar di sebuah sekolah dasar kecil di ujung gunung. Entah berapa gajinya. Dan saya masih berani mengeluh. 
Keenam, hati-hati dengan doamu.. Karena Tuhan yang lebih mengerti mana yang lebih baik untukmu
Ketujuh, I should stop snacking
Kedelapan, pendidikan itu penting, tapi mungkin lebih kepada inisiatif pelakunya.. Saat anak sudah tidak mau belajar, bukan berarti dia bodoh atau malas, tapi mungkin itu bukan bidang yang dia inginkan. Karena mereka tidak akan membuka hati untuk masuknya ilmu apapun. Kalau sekolah hanya untuk copy paste dari Google, saya harap suatu saat Google mengeluarkan ijazah untuk anak-anak ini.
Kesembilan, saya bukan pengajar yang baik. Mengajar seharusnya juga mendidik siswa menjadi pribadi yang lebih baik. But I don't care. Saya nggak peduli siswa mendengarkan atau tidak, saya juga tidak bisa memberi contoh yang baik. Hanya membagi ilmu, tidak lebih. Saya bahkan mulai tidak yakin kalau ilmu itu akan berguna suatu saat.
Kesepuluh, ada seorang aktor Jepang bernama Masahiro Higashide yang posturnya sangat tinggi, nggak sipit, ekspresinya aneh dan bermuka komik. Ada dia di beberapa film horor Jepang yang saya tonton akhir-akhir ini. Melihat orang itu seperti melihat sosok-sosok cool dalam manga Jepang. Salah satu karya Tuhan yang patut dikagumi. Anyway, seiring bertambahnya usia, saya tidak lagi tertarik mencari info aktor. Tanggal lahir, tinggi badan, berat badan, hobi, asal, dll. Sudah melewati masa itu. 
Sebenarnya masih ada beberapa hal yang saya pelajari di tahun 2016, mungkin akan saya lanjutkan if I survive the night..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

39

Kalau kata film Tusuk Jelangkung, hari lahir dan weton orang itu akan terulang tiap 39 tahun. Jadi misalnya lahir tanggal 9 Maret 1993, Sela...