Minggu, 27 Maret 2022

SHIPPING dan FLEXING

Ini adalah istilah-istilah baru untuk saya. Karena kemarin baru bahas Girl From Nowhere, ada episode berjudul "Social Love" dan my most favourite, "Hi-So". Social love menceritakan tentang trend masa kini dimana muncul komunitas yang menjodohkan orang sesuai keinginan mereka. Orang yang dijodohkan bisa jadi memang saling kenal, atau bahkan tidak kenal sama sekali, hanya tidak sengaja berada dalam satu frame foto bersama dan tidak sengaja nampak so sweet dilihat. "Because they look cute together". Bukan hanya untuk lucu-lucuan seperti jaman saya sekolah dulu, buat bahan olok-olok, cyecye-in, LOL.. Komunitas ini bahkan bisa menuntut lebih, membuat konten tentang orang yang dijodohkan, membuat groupies, bahkan membuat merchandise dengan tema mereka. 

There's nothing wrong with that. Hanya saja dalam Girl From Nowhere diperlihatkan sisi lain dari social love ini. Karena orang yang dijodohkan belum tentu saling suka, they just love the popularity, and on the other side, ada pihak yang tersakiti, dan groupies ini bisa menggila dengan tidak menyetujui orang lain yang dekat dengan orang yang mereka jodohkan. Mungkin itu agak berlebihan, tapi bisa saja terjadi di kehidupan nyata kan? Sekarang cyber bully gampang banget, tinggal bikin akun palsu, serang online. Walaupun tombol "dislike" sudah dinonaktifkan dari Youtube, tetap saja kolom komen bisa menjadi sarana. Oh ya, sekarang ada kata-kata yang mendapat peringatan saat akan diposting di kolom komentar. Kata-kata yang menjurus pada shaming dan offensive akan diperingatkan oleh admin. 

My fave ship these days is Tae-Kook, hahah.. no..no.. i don't ship them as a couple. I know, kadang konten kedekatan mereka agak mengada-ada, bahkan kadang dipaksakan. Karena ada juga istilah "fans service" dimana katanya idol jaman sekarang diharapkan untuk lebih touchy antar member untuk memperlihatkan kalau hubungan mereka sangat baik, seperti keluarga. Seperti yang dibilang Jin di konser PTD Seoul beberapa hari lalu saat dia mengambil kotoran di muka Jimin, dan Jimin bilang kalau dia tidak suka fans service seperti itu, yang akhirnya ditanggapi boldly oleh Jin, "Saya tahu kita idol, tapi memang ada kotoran di mukamu..". Which means, fans service memang ada, tetapi bukan berarti semua yang ditampilkan di layar adalah bentuk fans service. Komunitas shipping ini akan memotong video dimana ada interaksi mereka berdua dan membuat kompilasinya. Kenapa saya bilang kadang terlalu memaksakan, karena saat kita tonton video full-nya, interaksi mereka sebenarnya biasa saja. But I love it how people are creatively making music videos with that "cute-interaction" crumbs. It's just simply because they look cute together. 

Yang kedua adalah flexing yang juga dijadikan tema dalam "Hi So". Tentang bagaimana komunitas orang kaya sekarang semakin menjadi-jadi, sehingga orang yang terbawa arus ini akan menginginkan untuk ikutan flexing. It's no longer just OOTD picture, but "Berapa harga outfitmu hari ini?". Kaos, celana, sepatu, kaos kaki, kaca mata, anting, kalung, scarf, jam tangan, semua harus disebutkan merk dan harganya. Beli mobil ke showroom, rumah baru, beli HP keluaran terbaru, semua bisa jadi konten flexing. Kalau jaman dulu itu istilahnya "PAMER", susah amat.. heran.. hahah..

The problem is, sama seperti dalam episode "Hi So", itu tidak nyata. Kadang orang hanya butuh pengakuan kalau dia mampu memiliki semua itu. Konten hanya konten, seperti dibilang Rudy Salim di podcast Deddy Corbuzier beberapa saat lalu, dimana ada selebgram atau youtuber datang ke showroom-nya untuk bikin konten beli mobil harga miliaran, habis tanda tangan berkas, bawa mobil pulang, aaand CUT! Saat pertama nonton video viral seseorang beli Tesla lewat Tokopedia, I was like, biasa aja. Oh, keren sekali orang ini bisa beli Tesla. Ya udah, tidak lantas saya cari tahu siapa orang yang iseng beli Tesla tengah malam. Baru saya cari tahu tentang orang itu setelah kasusnya dan beberapa orang lain yang hobi flexing online mulai ditangani kepolisian. Why tho? I can't say saya tidak tertarik pada kebebasan finansial but I know it will cost an extreme hard works. Seperti Raffi Ahmad misalnya. Kita tahu dia memang berasal dari keluarga yang tidak biasa, tapi kita juga tahu dia bekerja sangat keras untuk mempertahankan itu semua. It wouldn't be a big surprise if one day he build a tower with his name on it, seperti Stark Tower. 

Money don't grow on trees, even if it grows on trees, then we have to plant and taking care of the trees so they keep producing good currency money.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

39

Kalau kata film Tusuk Jelangkung, hari lahir dan weton orang itu akan terulang tiap 39 tahun. Jadi misalnya lahir tanggal 9 Maret 1993, Sela...