Senin, 25 November 2013

PULAU GILI, LAND OF ILLUSION

Or, Land of Thousand Goats..
Menghindari kekecewaan seperti di Sendang Biru, saya langsung browsing setelah mendengar info tentang sebuah tempat di Probolinggo-Jawa Timur bernama Pulau Gili. Ini gambar yang kami temukan:


Gambar dari probolinggokab.go.id dan travel.detik.com
Whaaattt!! This is like the best place ever! Look at the white sand! It's magical.. Saya harus ke sana.
And so we go.. Kami ber-enam, empat cowok dan dua cewek, lagi-lagi naik motor menuju Probolinggo. Diselingi dengan kejadian ban bocor di tengah jalan, kami pun terus melaju.
Tidak terlalu jauh dari terminal, kami memasuki pelabuhan dan naik salah satu kapal yang ongkosnya cuma 5 ribu per orang. Berlayar melewati lautan lepas. Beberapa kilo sebelum menepi, keindahan pulau Gili benar-benar memukau. Sama seperti di foto-foto itu. Pasir putih, air laut biru jernih dan kapal-kapal nelayan di pinggir dermaga. It looks like heaven..
And then we realize that heaven isn't here on earth. We will be able to see heaven if we were nice person..
And we're not one.. Or at least I think I'm not a very nice person..
Well, it was a nice place at the end of the day.
Kami turun dari perahu dan mendapati ribuan kambing! Tidak dikandangkan, tapi dibiarkan berkeliaran memakan sampah. Sampah di pantai.. Dimana pasir putihnya?? Saat dilihat dari jauh tadi, pasir sangat putih bersih. Tapi setelah menginjakkan kaki di sana, kami harus menahan jijik karena kotoran kambing dimana-mana dan tidak bisa dihindari. So, sepanjang kami berjalan, pantai dipenuhi sampah, kotoran kambing, dan kambing. Dan jangan lupa, ada bangkai kambing. Mungkin dia mati tercekik setelah makan sampah plastik.
Pemandangan indah yang kami lihat saat pertama kali datang tadi, mungkin hanya ilusi.
Tapi kami tidak ingin menyia-nyiakan perjalanan jauh ini, maka kami terus berjalan, mencari ujung pantai seperti yang ada di gambar tadi. Berjalan dan berjalan, dan berjalan.. Kambing dan kambing, dan kambing.. Kotoran dan kotoran dan kotoran.. Anyway, orang-orangnya baik-baik. Semua ramah, dan nggak ada yang kurang ajar atau berniat jahat. Warga menyapa ramah saat kami berjalan di tengah perkampungan. Ini adalah tempat wisata yang aman. Tanpa pengamen yang memaksa minta recehan atau mengumpat saat benar-benar diberi recehan. Tidak ada penduduk yang mengistimewakan turis asing daripada turis domestik, tidak ada anak-anak yang tiba-tiba memaksa mengambil sepatumu untuk dibersihkan. Aman sekali. Orang-orang di sana tidak akan menyakiti kalian secara fisik maupun psikologis.
Akhirnya, di penghujung hari, kami menemukan ujung pantai itu. Memang indah.. Kalau dilihat dari jauh.. Setelah didekati, ternyata juga penuh sampah. Saya tidak mengambil gambar-gambar sampah atau kotoran kambing, karena saya ingin menghapus kekecewaan itu dari otak selamanya. Maka ini foto-foto yang agak menarik..




Sekitar jam 4 sore, kami sudah sampai di dermaga lagi. Saya tidak ingin menceritakan perjalanan menuju dermaga. Karena hanya ada sedikit penumpang, maka kami harus membayar dua kali lipat. Off course we will pay! Dan inilah penghujung hari yang indah. 
Kapal oleng karena hari sudah menjelang petang dan air laut sudah pasang. Tapi, matahari tenggelam di ujung sana, di atas lautan lepas.. Subhanallah..

Saya berbaring di perahu tanpa penutup itu. Sempat tertidur dan terbangun oleh percikan air laut. Saya membuka mata dan tampak langit biru cerah. Sungguh indah.. Ini bumi tempatku tinggal.. I wouldn't ask for more. Terima kasih Tuhan, sudah memberikan ini semua pada kami. Ingatkan kami untuk selalu menjaganya..

*Maaf kalau tulisan ini terbaca warga Probolinggo dan merasa tersinggung seperti saat ada turis asing menulis buruk tentang Pantai Kuta. Tapi ini fakta. Kalau ingin menjadikan pulau indah ini objek wisata, maka harus ada gerakan pembersihan. Karena sumpah, kalau bersih, tempat ini pasti indah sekali dan wisatawan pasti datang berduyun-duyun. Kami kecewa karena semua keindahan itu hanya ilusi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

39

Kalau kata film Tusuk Jelangkung, hari lahir dan weton orang itu akan terulang tiap 39 tahun. Jadi misalnya lahir tanggal 9 Maret 1993, Sela...