“Katakanlah kepada wanita yang
beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan
janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak
dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan
janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau
ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau
putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau
putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara
perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka
miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat
wanita…” (An-Nur:31).-
(copas dari: http://blog.sikathabis.com)
ada lagi..
Hai Nabi,katakanlah pada istri-istrimu,anak-anak perempuanmu dan istri-istri
orang mukmin:”Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.”Yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,karena itu mereka tidak di ganggu.Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS.33 al-Azhab:59).
(copas dari: http://fatimah-khalidah.blogspot.com)
Sudah jelas kalau berjilbab atau berhijab (istilah sekarang) adalah kewajiban. Bukan cuma untuk menarik hati anak ustad, keperluan sinetron, cari sensasi, gaya-gaya'an, atau bikin foto caleg. Saya bukan orang yang terlalu mengerti agama, so.. I'm not the right person to tell u girls about this.. Lagipula saya juga baru 2 bulan ini pake jilbab.
Tumbuh di era 90an, kami dijejali image wanita berjilbab adalah wanita kalem, sabar, cantik, jujur, dan sifat-sifat baik lain melalui film dan sinetron. Mungkin itu yang menyebabkan saya telat memutuskan untuk mulai berjilbab - karena saya belum kalem, belum penyabar, belum bisa jujur setiap saat, belum bisa baik. Dulu saat masih jaim kalau ditanya orang, "Kenapa nggak pake jilbab?", kadang saya jawab, "Mau menjilbabi hati dulu..".. haha! Klise.. bull shit..
Lama-lama,
kalau ditanya orang, saya jawab, "Nggak pengen..". Habis perkara..
Esensi dari
menggunakan jilbab adalah supaya tidak menarik perhatian lelaki, menghindarkan
dari gangguan lelaki bukan muhrim. Saya - tidak menarik.. Body cowok, tampang
datar.. So, berjilbab atau tidak, tidak akan ada pengaruhnya bagi saya.
Lagipula saya hidup di Indonesia, dimana sebagian besar penduduknya adalah
muslim, yang menurut pengamatan saya sendiri, laki-laki sekarang lebih memilih
cewek berjilbab. So, bukankah itu berarti di sini wanita akan terlihat lebih
menarik dengan jilbab? Lalu bagimana ceritanya "esensi berjilbab"
tadi?
Saat
mengetahui ayat tentang berjilbab tadi, saya jadi selalu berpikir kalau wanita
berjilbab adalah wanita yang tidak tertarik menjalin hubungan dengan laki-laki.
Karena mereka memutuskan untuk tidak menarik bagi kaum adam. Sampai muncullah
film-film romantika Islami.. My God, they have lust.. Gambaran di kepala saya
tentang wanita berjilbab jadi kacau. Apalagi dengan semakin bertebarannya
wanita berjilbab warna-warni dengan gaya aneh-aneh. Bukankah ini semakin
menarik perhatian?
Tapi setelah
saya baca lagi ayat itu, yang mengatakan, "supaya mudah dikenali.."
OK.. saya
biasa dipanggil, "Mas..", itu tidak akan terjadi kalau saya pake
jilbab. So, here I am.. with the hijab.. Kita tidak bisa men-generalisasi
keputusan manusia. Semua pribadi punya kepentingan sendiri. Kalau orang
berjilbab untuk persiapan nyaleg, maka menjadi caleg adalah hidayahnya. Kalau
beberapa ingin tampak menarik, elegan, dan glamour, maka itulah hidayahnya.
Kalo berjilbab karena ingin diambil mantu Kyai, maka anak Kyai itulah
hidayahnya. Yang penting kan menjalankan perintah agama dan menutupi aurat. Isi
hati hanya Allah yang tahu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar