Jumat, 09 Oktober 2015

DENGAR ATAU JANGAN

Komentar.. komentar.. komentar
Di semua tempat sekarang selalu disediakan tempat untuk berkomentar. Kalau jaman saya remaja dulu sih namanya Kotak Saran. Hehe.. Kalau sekarang, di semua sosial media, berita, iklan atau pengumuman online, di bagian bawahnya selalu ada kolom komentar. Masalahnya adalah, mau didengar atau tidak, itu terserah yang empunya nama. Karena di dunia maya ini, semua orang bebas berkomentar, menggunakan nama dan foto orang lain. Atau bahkan tanpa nama dan tanpa foto. Saya juga bisa menulis keburukan orang-orang yang tidak saya suka di sini. Saya tidak pakai foto, nama Dinar di dunia bukan cuma saya, email juga punya banyak. Tinggal hapus akun kalau mau jelek-jelekin orang.
Tapi tentu saja semua itu pasti ada konsekuensinya. Di jaman berteknologi tinggi seperti ini, saya yang tidak mengerti apa-apa tentang IT, sudah mulai waspada dan hati-hati dalam berbicara atau berkomentar di media sosial. Apalagi mau upload foto-foto. Karena saya yakin, pasti semua yang sudah kita lakukan di dunia maya ini bisa dilacak oleh para ahli IT. 
Setelah menutup akun Facebook, Friendster, dan tidak lagi membuka Twitter, saya masih punya satu akun medsos. Instagram (@dinar_ss). Nggak usah difollow, karena saya juga nggak akan follow back kalau akun kalian isinya seputar selfie. Dari situ saya tahu kalau dunia perkomentaran ini semakin menggila. Orang bersedia membayar hanya untuk mendapat like di fotonya, atau mendapat banyak followers. Dan gilanya lagi, komentar-komentar udah nggak pake mikir.
Kalo di foto-foto saya sih, nggak pernah ada yang komen. Soalnya emang foto-foto geje. hehe.. Nah di foto-foto artis yang banyak haters ini loh. Ampuunnn dah bacanya. Ngeri. Saya yang bukan punya tampang di foto itu aja udah ngeri, apalagi yang punya akun.. Makanya tuh artis jadi ada yang stress. 
Pergaulan dengan teman dekat, olok-olokan seperti itu sih biasa, sudah nggak diambil hati lagi. Tapi kalau orang yang nggak kenal. Jangan doong.. pikir-pikir dulu lah kalau mau komen. Jangan asal nge-judge (nah, ini satu istilah yang ingin saya bahas juga di lain kesempatan).
But anyway, memang orang selalu bisa melihat keburukan orang lain. Keburukan atau cacat kecil bisa kelihatan besar kalau selalu diungkit-ungkit. Misalnya saya, seumur hidup dibilang orang "mata ngantuk", ya selamanya lah orang kalau ketemu, selalu melihat bagian itu.
Recently, I really love to watch this show : 2PM show. Menampilkan game aneh-aneh yang dimainkan oleh anggota 2PM - boyband Korea. These people are really pretty. Maksud saya, mereka adalah manusia-manusia yang diciptakan Tuhan dengan kenampakan lebih baik tanpa operasi plastik (katanya). Tapi massiiihh saja ada yang jadi olok-olokan. Olok-olok antar mereka sendiri sih.. Yang saya heran, kok bisanya orang-orang seperti ini diolok-olok.. =D

Yang ini The Simpsons..

Yang ini Firenose.. =D

Yang ini XL size teeth..
Lucu lagi kalau ada upload foto mereka bareng cewek. Aiihhhh.. komen di bawahnya.. ampuuunnnn dijeeee...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

39

Kalau kata film Tusuk Jelangkung, hari lahir dan weton orang itu akan terulang tiap 39 tahun. Jadi misalnya lahir tanggal 9 Maret 1993, Sela...