Jumat, 11 Maret 2016

ANOTHER BRICK IN THE WALL part 2

A song by Pink Floyd yang direlease tahun 1979. I'm a teacher, and I really love this song, and feel guilty about it..
Itu adalah perasaan yang muncul saat pertama kali mendengar liriknya. Ditambah lagi lagu ini dipakai sebagai OST film The Faculty dibawakan oleh Class of 99. Film tentang invasi alien ke sebuah kota kecil, diawali dengan merasuki seorang guru olahraga. Dalam film itu digambarkan, anak-anak yang biasanya nakal dan tidak bisa diatur, menjadi sangat penurut dan berprestasi setelah dirasuki alien.
So, saat mendengar lirik, "Hey! Teachers! Leave them kids alone!", saya pikir lagu ini menceritakan tentang pemberontakan siswa pada guru. Yah, memang banyak lagu-lagu dengan arti yang agak nyleneh, mengajak pada hal-hal aneh dan tidak sewajarnya. Apalagi lagu rock. Jangankan lagu rock, lagu-lagu jaman sekarang juga aneh-aneh. Ada yang tentang stalking mantan, doain orang putus, ngajak joget, cara makan duren, suatu saat nanti mungkin akan ada lagu tentang obat nyamuk semprot. Dan akhirnya dengan excuse-excuse ini, saya menerima saja kalau lagu itu "mungkin" tentang pengalaman kurang menyenangkan dengan guru di masa sekolah sang penulis liriknya.
Tapiiii.. lagu itu lagu lama.. Bukan lagu jaman sekarang. Lagu-lagu di masa itu biasanya dibuat dengan arti yang lebih dalam. Dan setelah a little Googling, saya pun menemukan jawabannya di sebuah tulisan di:  http://composingwritingv2.weebly.com/project-text/the-real-meaning-of-another-brick-in-the-wall-by-pink-floyd
Ada 3 part lagu ini. Dan diberi judul Another Brick in The Wall part 1, part 2, part 3. Yang biasa saya dengar adalah part 2. Yang di liriknya ada kalimat, "We don't need no education. We don't need no thought control."
Dalam artikel itu dikatakan, part 1 menceritakan tentang kesedihan penulis lirik - Roger Waters menghadapi masa kecil tanpa kehadiran seorang ayah, karena ayahnya meninggal di perang dunia 2. Sedangkan part 2 - my favourite ternyata mengungkapkan tentang kekesalannya pada orang-orang sekitar yang selalu mengekangnya, sehingga tidak bisa menjadi diri sendiri. Orang-orang yang dimaksud adalah pemerintah, dan dalam lagu ini digambarkan sebagai "teachers". Mungkin karena guru selalu menyuruh siswanya untuk patuh. "kids" dalam lagu ini adalah masyarakat yang selalu dikekang oleh pemerintah, mulai dari kelakuan sampai pemikiran. Mungkin di masa itu, di daerah sana, sama juga dengan di Indonesia, dimana banyak terjadi pencekalan lagu, sehingga Roger Waters ini merasa terkekang. 
"Wall" adalah "tembok" yang membuat kita merasa terasing di suatu tempat atau keadaan, dan "brick in the wall" adalah orang-orang yang menjadi tembok itu - orang-orang yang membuat kita merasa terasing, membuat kita merasa tidak pantas ada di sana, orang-orang yang menghalangi kemampuan berekspresi dan berkarya.. 
Ternyata artinya memang dalam yah? Kalau kata artikel itu, arti lagu ini jadi terasa menyimpang karena sudah beberapa kali didaur ulang dan dimainkan di film-film atau dijadikan satu album dengan lagu tentang pemberontakan anak sekolah.
That's why I hate cover songs, guys! Sorry banget buat kalian yang suka bikin cover lagu. Tiap kali ada lagu baru, dan ada yang bikin covernya, dan di kolom komen ditulis, "This is better than the original..", saya jadi ikut sakit hati. Saya yang nggak ikut bikin lagu aja sakit hati, gimana perasaan penulis sebenernya coba?. Bayangkan, saya belajar main satu lagu aja susahnya minta ampuuuunnnn. Ini orang sudah bikin lagu, lirik dicari pake mata hati, musik diutak atik sampe gila. Tiba-tiba setelah keluar, dicover, dan dikomen, "This is better than the original.". Saya pasti bunuh diri kalo jadi artisnya. Personel McFly aja sampai harus nyepi ke pedalaman Inggris sono buat nyari inspirasi bikin album baru.
Dalam artikel itu juga disebutkan sebuah quote oleh filosofis Jerman bernama Walter Benjamin dalam essay berjudul The Work of Art in The World of Mechanical Reproduction yang ditulis tahun 1936, "when you reproduce an art then the original isn't as special and the meaning of the original is ruined which also ruins the arts aura. Music is an art because the musicians use their creativity and emotions just like an artist does when he makes a painting.
Well, the original is always the best. 

2 komentar:

  1. tapi sekolah emang ngekang anak kan ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya sekolah dan orang tua jaman sekarang sudah tidak seperti jaman saya dulu. Orang tua dan guru-guru di Indonesia sudah berpikiran terbuka untuk memberikan kebebasan anak berkembang sesuai bakat dan kemampuannya. Itu yang saya lihat dari orang-orang di sekitar saya sekarang.

      Hapus

MARATHON SABTU

Ya ampuunn.. udah menjelang 39 tahun bukannya buat sesuatu yang berguna, malah marathon drakor.. haha.. Emang lebih oke nonton review di You...