Sabtu, 29 April 2017

32

Masih ada sisa 1G kuota internet. So let's get started..
I turned 32 years old yesterday, and don't feel any difference. Older, wiser.. I wish. But I'm not. Beberapa orang di kantor mengucapkan selamat ulang tahun lewat grup whatsapp, sementara saya ada di sekitar mereka. What kind of life is that? Do they hate me that much? Maka saya memutuskan untuk tidak berkomentar. I'm an old school.
The worst thing about yesterday was, I decided to wore black from top to toe. And guess what, someone died. Orang tua salah satu siswa meninggal di hari ulang tahun saya, yang saya rayakan dengan menggunakan baju hitam hitam. Mulai saat ini, dia akan mengingat hari ulang tahun saya sebagai hari paling menyedihkan dalam hidupnya. Tadi pagi, bersama serombongan kelas, kami pergi melayat. Saya lebih memilih pergi ke pemakaman daripada ke pernikahan. Not that i'm jealous, but funeral is more certain, pasti terjadi. 
Ayahnya adalah seorang tentara Angkatan Darat, sehingga pemakaman dilakukan secara militer. Pertama kali dalam hidup saya melihat upacara pemakaman seperti itu. Biasanya saya hanya melihat di televisi dan dilakukan di makam pahlawan, bukan di pemakaman umum. Everything was fine, sampai saya pergi ke barisan belakang dan mendapati beberapa orang berfoto wefie sambil tertawa-tawa bahagia seolah mereka tidak akan pernah mati. Ibu-ibu dan bapak-bapak. Dari percakapan yang tidak sengaja saya dengar, mereka akan segera meng-upload foto itu ke grup, untuk memperlihatkan berapa orang yang datang ke pemakaman. Naudzubillah.. Orang yang meninggal bukanlah orang jahat, tukang mabuk atau rentenir seperti dalam film-film, tapi tetap saja ada hal-hal seperti ini.
It makes me sad.. Tapi ini memang terjadi mungkin di semua acara pemakaman, dimana orang yang datang, sebagian adalah orang yang tidak dikenal. Datang hanya untuk melihat, menuntaskan kewajiban. Bukan karena merasa kehilangan dan ingin mendoakan. Be wise..  
I wish that my friends wouldn't be too busy to come to my funeral..
Anyway, di hari yang sama, Ayah saya akhirnya mendapat acara perpisahan setelah beberapa bulan pensiun.  I was wondering what he said at the farewell party. Saat ditanya, "Apa kesibukannya sekarang?", biasanya para pensiunan akan menjawab, "Mengurus cucu..". Tapi tentu saja Ayah saya tidak bisa menjawab begitu. Saya membayangkan how empty their life without grand children setelah pensiun. Dan betapa mengecewakannya kehidupan sosial saya bagi mereka. For having a crazy daughter who don't want to get married. Saya membayangkan awkward moments yang dialami ayah dan ibu saya setiap berada di acara pernikahan anak teman-temannya. Because people will always ask..
At the age of 32, for the first time in my life, i feel really bad for not having any husband or boyfriend. Bukan karena saya merasa ada lubang di hati yang harus diisi seorang lelaki, tapi karena merasa bersalah pada orang tua, membuat mereka tidak bisa menjawab pertanyaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

39

Kalau kata film Tusuk Jelangkung, hari lahir dan weton orang itu akan terulang tiap 39 tahun. Jadi misalnya lahir tanggal 9 Maret 1993, Sela...