Rabu, 21 Juli 2021

A LITTLE MIRACLE IN MY LIFE

Dodo datang di keluarga kami sekitar tahun 2007 atau 2008. Baru 3 tahun kami menempati rumah di pinggir sawah itu. Dia ditinggalkan oleh seorang penjual sayur dengan segenggam kepala ikan di depan rumah kami. Kebingungan, Dodo kecil pun masuk ke dalam kehidupan kami. We didn't realize that we let a little miracle enter our life.. 

Dodo bukan kucing biasa, dia tidak ramai, tidak pernah memaksa untuk diberi makan, tidak pernah mencuri dan tidak pernah buang air sembarangan. Rumah kami hanyalah sebuah rumah kecil tanpa halaman terbuka. Akan susah kalau punya kucing. Saat Dodo datang, cukup sekali saya memberi tahu agar dia tidak buang air di dalam rumah, atau kalau buang air di dalam rumah, tolong ke toilet. Guess what? She did it right away.. Tengah malam dia akan keluar untuk buang air atau ke toilet saat semua pintu terkunci rapat. Dia selalu langsung mengerti apa yang kami bicarakan. Dodo selalu menemani saat saya tidak enak hati atau tidak enak badan. Dia adalah indikator sifat manusia saya. Kalau ingin tahu siapa orang yang tidak saya suka, maka perhatikan saja sikap Dodo. Dia adalah pencerminan diri saya. Kalau Dodo merasa nyaman di sekitar kalian, maka berarti saya nyaman bersama kalian. Dodo selalu tidur di sebelah kepala saya saat saya baru pulang dari luar kota. She's the love of my life.  

Suatu hari dia hilang begitu saja. Orang bilang, saat kucing menghilang, berarti dia mencari tempat untuk mati. Karena memang saat itu Dodo sedang sakit dan kami belum tahu kalau ada dokter hewan di Jember. Selama dua bulan saya berdoa di setiap selesai sholat pada Tuhan untuk mengembalikan Dodo, karena saya sangat menyayanginya. Saya menangis hampir tiap hari. Dan Tuhan mendengar doa saya. Dodo kembali setelah menghilang dua bulan. A miracle came and give me another chance..

Saya bahkan meminta pada Tuhan agar tidak mengambilnya sebelum mengambil saya. Which is totally impossible, karena usia kucing lebih cepat daripada manusia. Setiap saya hendak pergi, saya selalu membisikkan di telinganya, "Tunggu saya, saya akan pulang dan kita akan hidup bersama selamanya. Saya janji.."


But I never kept my promise. Saya bahkan pergi meninggalkannya untuk menikah di pulau lain. Tapi setiap saya pulang, saya masih terus menjanjikan hal yang sama. I will come back and we will live together forever. Please God, please take care of her while I'm away..  Dan Allah mendengarkan doa saya. Allah menjaga Dodo sampai saya sadar bahwa doa saya salah. Di usia kucing, dia sudah 72 tahun. Dodo menderita. Saya tidak ada di sisinya. Dia menua dan sakit-sakitan. Dodo kehilangan satu matanya dan mulai muncul tumor di tubuhnya. Dodo sangat menderita, tapi dia tidak segera mati. Allah menunjukkan bahwa kemauan kita bisa jadi berakibat buruk. Bahwa Allah lebih tahu mana yang baik, mana yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan.

Maka, saat melihat Dodo operasi kanker, melihatnya tergeletak lemas dengan jahitan sepanjang dadanya, saya berdoa, "Allah, saya tidak mau Dodo menderita lagi. Ambil saja Dodo dan jagalah dia di sana.."  

Hari ini Allah mengambil Dodo. The love of my life.. Semoga kami bisa bertemu lagi di alam sana, we will live happily, together, forever..  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

39

Kalau kata film Tusuk Jelangkung, hari lahir dan weton orang itu akan terulang tiap 39 tahun. Jadi misalnya lahir tanggal 9 Maret 1993, Sela...