Minggu, 16 Oktober 2011

ANOTHER STORY OF MY LIFE

Setelah beberapa bulan g nulis.. Akirnya hari ini ada sesuatu yang ingin saya bagi..

Sebenernya sudah pingin nulis lagi, tapi g sempat-sempat.Nah, sekarang disempat-sempatin, mumpung rasanya masih di ujung sini.. belum ilang..hehe..rasa apaan sih?
Pertanyaannya, memangnya saya punya perasaan? hahaha!!
Jawabnya, tentu aja punya..emang saya setan mpe g punya perasaan? Beberapa orang mungkin nyaris menganggap begitu karena saya selalu lempeng saja menghadapi masalah atau orang, nyaris tanpa ekspresi.. atau tanpa perasaan.
Untuk cerita kali ini, terserah orang yang membacanya menganggap saya memakai perasaan atau tidak. Bagi yang menganggap saya memakai perasaan, mungkin ada benarnya, bagi yang menganggap saya tidak pake perasaan, itu juga yang saya coba yakini. Bahwa kali ini pun saya tidak pake perasaan
Selama ini, hati saya hanya saya berikan pada keluarga, sahabat dan hewan-hewan yang sudah saya anggap anak sendiri.. Bagi yang meminta lebih dari sahabat, terutama cowok, maaf saja, saya masih kurang tertarik. Saya pernah baca kalau "Kita dilahirkan untuk suatu tujuan". Untuk saya, tujuan itu adalah membahagiakan keluarga, terutama orang tua dan menyenangkan sahabat-sahabat. Bukan menjadi budak laki-laki.. Maaf kalo kata-kata saya kasar tentang ini.

(Kalo ada yg g sengaja baca blog ini dan menganggap saya murtad ato apa karena g mau menjalankan sunnah Rasul yang satu itu.. tidak apa..terserah. Saya juga masih sadar kalo dulu saya dilahirkan karena hasil dari sunnah Rasul yang dijalani kedua orang tua)

Setiap orang punya tujuan hidup. Tujuan hidup saya hanya ingin bahagia. Dan bahagia tidak hanya didapat dari seorang pria - atau dalam bahasa lain, "Menikah".. Saya tidak perlu menikah untuk menjadi bahagia.

So, kembali ke another story of my life..
Suatu hari di sebuah daerah terpencil di kota kecil saya..
Saya, seorang fresh graduate yang g laku-laku di dunia kerja kecuali di sekitar lab kampus akhirnya mendapat kesempatan interview. Entah kenapa mereka akhirnya menerima saya. Dan di hari pertama masuk kerja.. Kami bertemu, perkenalan pertama. Sosok keren yang berbeda dari yang lain. Ganteng sih jauh.. Tapi Berkharisma.. dan menurut saya, playboy..
Memang tepat pendapat saya. Dia adalah sosok berkharisma, gak sedikit cewek yang tergila-gila, mulai dari yang biasa aja mpe yang superb KW 1. Padahal, seperti yang saya bilang tadi, ganteng sih jauh.. hehe..
Seperti yang saya selalu lakukan selama ini, bahwa saya adalah tipe pengamat, bukan pelaku. Saya tidak pernah ingin terlibat dalam suatu cerita. Hanya senang melihat, mengamati, dan memahami karakter orang. Dan haha.. ya.. playboy itu ternyata sudah berhasil melebarkan sayap ke seluruh perusahaan. Setiap bertemu pegawai cewek dan berkenalan, mereka selalu tanya, "Ooo.. sekantor sama mas "H" dong?" (mulai saat ini, saya akan menyebutnya mas "H")
ckckck.. segitu hebatnya orang ini.. Kata beberapa orang, belum ada cewek yang menolak jadi pacarnya.

Tapi saya tahu kelemahan dari ke"playboy"annya.. Yaitu sang mantan, mbak "G". Entah kenapa si mas "H" ini g bisa berkutik kalo ada mbak "G"- yang mana ini tidak berlaku pada mantan-mantan yang lain.
Dan kalian tahu? Ini juga yang akhirnya menyiksa cewek-cewek korbannya. Mereka dipaksa untuk ikut menjaga hati sang mantan.. Sudah gila dunia ini. emangnya cowok cuma tinggal segelintir yah? mpe segitunya..

Akhirnya, hari itu, saya memutuskan untuk menjadi "PELAKU", bukan "PENGAMAT" lagi. Selain karena prinsip saya yang nyleneh tentang menjadi budak lelaki, saya juga tidak suka pendzaliman perasaan wanita seperti itu..
Saya akan menjadi pelaku.. Saya akan membuat playboy ini tergila-gila dan meminta saya menikah dengannya, supaya dia tidak lagi menghiraukan perasaan mbak "G". Dan bila itu sudah terjadi, saya akan pergi..

Ada sebuah pertanyaan besar sebelum akhirnya benar-benar terjun menjadi "PELAKU".. "Bagaimana kalau saya nanti benar-benar jatuh cinta pada sang playboy??". Tapi berbekal keyakinan pada prinsip, saya pun melangkah.

sampai sini terlihat saya orang kepedean, sok kecakepan banggeeettt..hahaha!! G ko, sumpah, saya g merencanakan ini. Hanya tiba-tiba saja saya kepikiran, "Tuhan, saya mau buat dia tergila-gila, abiz itu, saya tinggal", setelah menyadari apa yang dilakukan sang playboy pada cewek-ceweknya.. Pendzaliman perasaan..

saya juga g ngapa-ngapain dan g berusaha apa-apa untuk bikin dia melirik saya. Karena mungkin emang dasar playboy.. akhirnya dia melirik saya dan benar-benar tergila-gila. Meminta saya bersedia menikah dengannya.. Dan yang lebih gila lagi, dia bener-bener g peduli dengan perasaan mbak "G". Saya berhasil.. Tuhan Maha Adil.. hehe..

Tapi tentu saja.. kembali pada prinsip, dan pada keisengan tadi.. Saya g ingin jadi budak lelaki, dan ini hanya untuk pembuktian pada orang-orang bahwa "Pada akhir penjelajahan cinta sang playboy, ada orang yang menolak jadi pacarnya, bahkan menolak jadi istrinya"..

YAng g sengaja baca ini, kalian boleh pikir saya jahat, sok cantik, sok jual mahal, sok laku..

Setelah beberapa kali penolakan tak langsung. Yang mana kalau dia bertanya hal-hal seputar pernikahan, selalu hanya saya balas dengan cengiran..hehe..
Akhirnya sang playboy kembali pada mbak "G".. dan memang itu yang seharusnya terjadi. Kembali pada mbak "G", karena kalau tidak, maka siapapun wanita yang menjadi pendampingnya nanti, juga pasti akan merasa terdzalimi, walaupun mbak "G" tidak bermaksud demikian.
Yang saya tahu, sang playboy sebenarnya tipe orang bertanggung jawab. Mungkin dia merasa bertanggung jawab atas perasaan mbak "G" yang pernah dikencaninya bertahun-tahun.

Dan saya akan kembali menjadi "PENGAMAT"... =)

(diiringi The Last Song by McFly)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

39

Kalau kata film Tusuk Jelangkung, hari lahir dan weton orang itu akan terulang tiap 39 tahun. Jadi misalnya lahir tanggal 9 Maret 1993, Sela...