Rabu, 02 April 2014

WINDOW SEAT

Pesawat belum berangkat. Awak masih menunggu beberapa orang yang telat datang.
Saya mendapat window seat. I look outside. Ada seseorang berdiri di ujung sayap. Seperti ibu saya. Wanita kecil berjilbab, membawa map plastik di tangan. Sepertinya ada barang saya yang tertinggal di rumah. Tapi tidak.. Ibu itu menghilang dari pandangan. Lalu ada sesorang lagi, sepertinya bapak saya. Membawa jaket coklat. Apakah jaket saya tertinggal di rumah? Tapi tidak.. Bapak itu tidak lagi berdiri di sana.
Seorang laki-laki agak gendut dan wanita berpawakan serupa, membawa seorang anak kecil berdiri di sana.
"Hei, jangan bawa anakmu ke sana! Berbahaya!"  Sepertinya kakak saya dan istrinya, dan anak itu pastilah keponakan saya.
Lalu mereka juga menghilang. Digantikan seorang nenek agak bungkuk, membawa setoples kue kering. Itu nenek saya. "Kuenya sudah saya bawa, Ti..". Nenek itu pun menghilang, digantikan sesosok cewek kecil berjilbab, lalu datang satu lagi bertubuh tambun, satu lagi berambut cepak membawa dua balita, seorang lagi kurus tinggi membawa satu balita cewek dan satu lagi dengan anak cewek semata wayangnya. Sepertinya mereka teman-teman Kliwon..
"Aku pergi dulu, teman-teman.. Terima kasih.."
Mereka pun menghilang. Digantikan sesosok makhluk kecil berkaki 4 berbulu 3 warna, berlari menuju jendelaku, merengek minta makan. "Maaf, Dodo..", tidak terasa sesuatu yang hangat mengalir di pipi.
Saya membuka mata. Hamparan awan putih di bawah sayap kapal.
Pesawat rupanya sudah berangkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

39

Kalau kata film Tusuk Jelangkung, hari lahir dan weton orang itu akan terulang tiap 39 tahun. Jadi misalnya lahir tanggal 9 Maret 1993, Sela...