Senin, 21 September 2015

ONE WISH, GRANTED.. (9)

30 Mei 2015
Hari terakhir di Thailand.. Huhu..sedih sih, tapi kalau dirasa-rasa, memang lebih enak di negara sendiri.. =)
Pagi itu mbak Wawat mengajak saya nyari sarapan beneran. Maklumlah, beberapa hari di sana, kami tidak pernah sarapan makanan sebenarnya. Di depan hotel ada 7-11 yang jual nasi instan, roti bakar dan lain-lain. Mungkin karena hari terakhir, mbak Wawat pingin menunjukkan tempat makan makanan sebenarnya. 
Tidak jauh dari penginapan, ada warung muslim. Hari pertama kami datang, warung itu sudah tutup karena kemalaman, alhamdulillah pagi itu kami berkesempatan mencicipi masakannya. 
Warung tersebut terletak di sebuah gang senggol. Kalo di Jember, sama seperti di warung pecel Walisongo. Menu yang ditawarkan adalah nasi ayam (kata penjualnya). Tadinya saya membayangkan nasi lalapan, karena yang dipajang di sekitarnya adalah ayam crispy, sayur-sayur mentah, sambel dan ada sepanci gede sop (menurut saya). Ternyata setelah disajikan, adalah nasi, ayam crispy, semangkuk sop, dan sambel encer yang rasanya supeeeerrrr sekali..sip jooss..sulit dilupakan. Cocok sekali untuk lidah saya yang tidak terlalu suka pedas. Pedas, asam, manis, dipake cocolan ayam crispy. Tidak kalah rasa sopnya. Gurihnya pas!
 Setelah makan enak, hehe.. kami kembali ke penginapan, menunggu mobil jemputan. Karena hari terakhir, maka diputuskan, ini adalah saat berbelanja oleh-oleh. Tujuan utama adalah Jatujak Market, pasar seni istilahnya kalau di Indonesia. Tempat bermacam oleh-oleh. Mulai dari suvenir, kaos, jajanan, patung-patung sampai hewan peliharaan. Tapi, karena letaknya dekat dengan bandara, sebelum kesana kami diajak sekali lagi mengunjungi beberapa tempat wisata. Salah satunya adalah Golden Palace, alias istana raja. Nggak sampe masuk sih, cuma poto-poto di depannya aja. haha! Yang kedua adalah Wat Pho, tempat patung raksasa Budha tidur. Maksudnya bukan Budha itu adalah raksasa, saya tidak tahu seberapa besar Budha, tapi patung Budha tidur di Wat Pho dibuat dalam ukuran sangat besar. Kalau tidak salah baca di keterangannya, panjangnya sekitar 46 m.

Haha! ini fotonya yang kebalik ato tukang fotonya yang nggak bener??
Setelah dari Wat Pho kami diajak mengunjungi galeri perhiasan. Saya lupa apa nama tempatnya, dan tidak ada bukti foto. Tapi ini bukan hoax. Tempat itu sungguh ada. Awal masuk, kami disambut resepsionis menawarkan minuman dingin. Setelah itu kami dibawa ke ruangan selanjutnya yang ternyata berisi pengrajin perhiasan. Mulai dari sini, pengambilan gambar dilarang. Baru saya sadar, pemandangan seperti ini sebenarnya pemandangan biasa di Indonesia- pengrajin batu akik di pinggir jalan. HAnya saja, disini dikumpulkan di satu tempat sehingga tampak sangat elegan. 
Dari kumpulan pengrajin, kami diajak memasuki galeri. Sungguh.. Sumpah.. Saya yang tidak pernah tertarik pada perhiasan saja, terpukau memasuki galeri itu. Galeri dibagi menjadi beberapa cluster, tergantung jenis batunya. Segala jenis batu dan mutiara ada di sana, dengan design unik dan menarik. Etalase dan pencahayaan yang tepat membuat perhiasan-perhiasan itu tampak mahal. I feel so underdressed. Hebatnya, mereka memperlakukan semua customer dengan baik. Kami yang memasuki galeri itu dengan model gembel ini, tetap dilayani saat bertanya. Bahkan kami diperbolehkan menyentuh dan mencoba perhiasan tersebut. Harganya tidak main-main, kalau dirupiahkan, ada yang mencapai puluhan juta. Mereka melayani dengan senyum ikhlas. Hebat sekali. Kalau di kota saya, jangankan toko perhiasan, toko jilbab bermerk aja pelayannya sudah sok banget. Kita yang bertampang gembel ini tidak segera dilayani, beda dengan cara melayani hijaber-hijaber trendy yang mungkin malah nggak beli.
Dari galeri itu, barulah kami menuju Jatujak Market, dan langsung menyebar ke segala arah untuk mencari oleh-oleh. Kalau nyari oleh-oleh sih biasa, sama seperti ke Pasar Sukawati di Bali. yang luar biasa itu jajannya. Sebenernya jajanan-jajanan ini ada dan tersedia di Indonesia. Macam gorengan, juice, es yogurt, es kelapa. Yang berbeda adalah kemasan dan penyajiannya.
Es kelapa muda, bisa pilih es kelapa muda aja, atau plus es krim. Udah cuaca panas, abis jalan-jalan di pasar, minum es kelapa muda, pake es krim pula..Heemmmm...sluurrpp..
Ada juga gorengan udang, kentang, telur puyuh. Gambar buah-buahan dalam gelas itu maksudnya, kalo ada yang beli, langsung deh buah satu gelas itu di-juice. Heeemmmm..=) Foto yang terakhir adalah es yogurt. Selain itu ada juga makanan-makanan dari babi. Alhamdulillah mereka menghargai kami. Melihat kami tertarik dengan barang dagangan mereka, langsung penjualnya memberi peringatan, "Pork bun.. Pork bun..", sambil senyum ramah. Ada cluster makanan halal, dekat pintu keluar. Yang jual semua pake jilbab, dan rata-rata jual ayam goreng.
Waktu untuk pulang pun tiba. Setelah dari pasar seni, kami kembali menaiki mobil sewaan untuk perjalanan terakhir di Thailand. Perjalanan menuju bandara Don Mueang.

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

39

Kalau kata film Tusuk Jelangkung, hari lahir dan weton orang itu akan terulang tiap 39 tahun. Jadi misalnya lahir tanggal 9 Maret 1993, Sela...