Sabtu, 26 September 2015

IT BREAKS MY HEART, WATCHING THESE MOVIES

That Phraoh might have feelings too..
Seumur hidup mendengarkan cerita nabi Musa. Bagaimana kejamnya Fir'aun pada masa itu. Membunuh setiap anak laki-laki karena takut kehilangan tahta. Menganggap dirinya Tuhan, semena-mena dan membunuh siapapun penentangnya. Sungguh manusia biadab. 
Dan muncullah film Exodus Gods and Kings, dibintangi oleh Christian Bale, Joel Edgerton, Ben Kingsley, Sigourney Weaver dan nama-nama besar lain. Menceritakan perjalanan nabi Musa, setelah diusir dari kerajaan, karena ketahuan turunan Yahudi. Musa sempat menyangkal, tapi Ramses yang melihat potensi Musa untuk dicintai raja dan rakyat, merasa terancam kedudukannya, lalu segera mengusir Musa dari kerajaan. Bukan hanya itu, Ramses bahkan mengirim sejumlah orang untuk membunuh Musa. 
Musa terus berjalan sampai menemukan perkampungan, dan membangun keluarga di sana. Sampai suatu hari dia tertarik mendaki gunung yang dikeramatkan oleh masyarakat di sana. Musa selalu penasaran, dan memutuskan untuk mendaki. Ternyata di sana dia bertemu Tuhan, dan mendapat petunjuk dariNya. 
Nabi Musa mengartikan petunjuk itu sebagai sebuah gerakan meruntuhkan tahta Ramses yang semena-mena terhadap kaum Yahudi. Maka dia pergi meninggalkan keluarga barunya untuk menyelamatkan bangsa Israel (Yahudi) dari perbudakan Ramses. 
Dalam cerita-cerita lain, film-film tentang Nabi Musa selama ini, sisi yang akan saya bicarakan ini tidak pernah diperlihatkan. Sisi dimana Ramses (yang menurut saya diperankan dengan sangat baik oleh Joel Edgerton), ketakutan. Dalam tindakannya yang semena-mena dan ringan tangan dalam menghunuskan pedang, ada ekspresi cemas, resah, ketakutan. Dia takut karena tahu Musa lebih kuat, takut kalau Musa benar, tapi ego-nya terlalu tinggi untuk percaya pada Tuhan Musa dan mengalah begitu saja. Dia semakin ketakutan saat wabah dan bencana alam datang menyerang.
Dan bahwa Ramses juga punya rasa cinta. "You can sleep well because you know that you're loved. I've never sleep that well.". Tidak pernah terbayang dalam otak saya bahwa manusia yang sangat kejam dan menganggap dirinya Tuhan, memiliki rasa cinta yang amat sangat pada buah hatinya. And it breaks my heart, melihat Ramses menangisi kematian anaknya. (SPOILER ALERT!!). Satu alasan yang akhirnya membuat Ramses semakin membenci Musa dan kaumnya. Mengejar Musa, mengorbankan pasukannya habis ditelan Laut Merah. Tidak peduli lagi akan kelanjutan kerajaan kelak. 
Yang kedua adalah Chappie. Keberadaan Hugh Jackman dalam film ini membuat saya ragu untuk mulai menontonnya. Jangan-jangan ini mirip-mirip Real Steel? Karena di trailernya ada gambar Hugh Jackman mengendalikan robot besar dari jarak jauh. Turns out, it was a heartbreaking movie. In a good way. I mean, the movie was great. Great story, great actors. But when Chappie said, "Why did you build me to die, maker?". Tears.. That was like.. the very basic question from a living thing who just realized that they're going to die at anytime. Dan betapa lugunya robot ini, dalam melihat dunia dan mempercayai orang-orang di sekitarnya, yang tiada henti mengkhianatinya.

  
Believe me, this is not just a robot movie. (SPOILER ALERT!!) There will be no robot fight, robot who will turns to something, or save people by crushing their world. Film ini sangat manusia. Dipenuhi oleh nafsu busuk manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

39

Kalau kata film Tusuk Jelangkung, hari lahir dan weton orang itu akan terulang tiap 39 tahun. Jadi misalnya lahir tanggal 9 Maret 1993, Sela...