Sabtu, 21 November 2015

MEDIA MASA KINI

Pernah nonton film "Oculus"? Film ber-rating 6,5/10 di IMDB, diperankan oleh dua aktor saja, yang laen jadi hantu. Di blog ini juga pernah saya bahas, dimana dua orang kakak beradik ini diperdaya oleh hantu dalam cermin. Semua yang mereka rasakan dan alami, tidak sesuai dengan kenyataan. Sampai-sampai mereka tidak tahu mana yang nyata dan ilusi.
Menurut saya, itulah yang terjadi pada media masa kini.
Contohnya seperti hasil pemilihan presiden kemarin, dimana hasil di satu TV berbeda dengan TV lainnya. Atau blow up berita-berita skandal remeh tapi digemari orang, yang katanya digunakan sebagai penutup berita krisis yang lebih besar.
ISIS begitu heboh dibicarakan sebagai organisasi teroris, di lain pihak, ada yang menayangkan kalau mereka sebenarnya adalah organisasi biasa, hanya saja, ada kelompok lain yang menggunakan nama ISIS untuk melakukan perbuatan jahat. Mungkin sama juga dengan muslim. Kami muslim di Indonesia biasa-biasa saja menjalani hidup saling toleransi beragama, tapi di negara bagian lain di dunia, ada orang-orang yang mengatasnamakan muslim dalam kegiatan terorisme, membuat berita heboh sehingga muslim dibenci dan ditakuti dimana-mana.
Blow up satu serangan di suatu negara, melupakan serangan sehari-hari di negara lain. Yang lebih mengerikan lagi, adanya profesi yang disebut sebagai "crisis actor". Sandy Hook adalah yang sedang ramai dibicarakan di medsos. Dia adalah sosok wanita yang selalu tertangkap kamera berada di tempat kejadian terorisme. Apa ini? 
Ada unsur politik dalam tiap tayangan.. Itu kata seseorang yang saya kenal.
Sounds like the illuminati thing.. Hehe.. no..no.. Maksud saya adalah, orang-orang gencar membicarakan infiltrasi illuminati dalam dunia entertainment. Bagaimana kalau illuminati hanya cerita yang dibuat orang supaya masyarakat tidak sadar kalau orang terdekat yang mengacaukan tayangan di berbagai media untuk kepentingan politik tertentu. Saya tidak sedang membicarakan partai tertentu atau kubu tertentu di Indonesia. Tapi, melihat kompleksnya arus berita dunia akhir-akhir ini membuat saya bertanya-tanya, "Who's the Coriolanus Snow behind all these??"
Anyway..media masa kini..
Saya tidak pernah nonton channel TV luar negeri. Hanya FOX Movies, National Geographic Explorer dan SBS drama yang ada di TV saya. Dan mereka tidak menayangkan human reality show. So, saya hanya tahu reality show yang sedang booming di Indonesia. Entah saya yang semakin tua dan semakin apatis dengan artis-artis jaman sekarang, atau memang orang-orang yang muncul di infotainment dan reality show akhir-akhir ini bukan benar-benar public figure?
Kalau kata Dan Brown dalam buku Angels and Demons, "Nothing captures human interest, more than human tragedy."
Masyarakat menyukai konflik yang diderita orang lain, dengan begitu mereka akan merasa bahwa kehidupan mereka tidak terlalu buruk. Dan ada pihak-pihak yang bisa memanfaatkan keadaan ini untuk membuat suatu reality show. Drama.. drama dimana-mana.. Drama kehidupan orang yang kita tidak pernah lihat di film atau di panggung seni manapun. Bagaimana kabar Maudy Ayunda? Sherina sekarang sudah secantik apa? Agnes Mo udah duet bareng siapa lagi? TV dipenuhi konflik-konflik kurang penting sampai kita lupa kalau ada orang-orang berprestasi yang bisa menjadi teladan lebih baik. Bisa jadi suatu saat tetangga kita masuk TV, tampar-tampar wajah orang.. hehe..
There's a meme that said,
pict from: redbubble.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

39

Kalau kata film Tusuk Jelangkung, hari lahir dan weton orang itu akan terulang tiap 39 tahun. Jadi misalnya lahir tanggal 9 Maret 1993, Sela...