Senin, 29 Oktober 2018

KUNTILANAK (2018)

Pembaca post Look Away saya lebih banyak daripada Searching.. hehe.. Mungkin orang-orang takut buang waktu karena terjebak oleh poster yang lumayan menarik itu..
Anyway, saat saya balik Jember tahun lalu, kebetulan sedang release film Jailangkung, dengan sutradara yang sama dengan Jelangkung (2001), entah mereka merayakan 17 tahun film itu atau bagaimana.. Jelangkung (2001) was the best, the made up horror characters was great. I mean that evil boy, suster ngesot dan boneka jelangkungnya. Dan nama-nama tempatnya.. So great, setelah itu film-film lain ikutan pake creature berwujud anak kecil atau suster ngesot sebagai pendongkrak kelarisan film mereka. But Jailangkung (2017) menurut saya gagal, gagal ngeri untuk kita yang pernah nonton Jelangkung (2001). Aktor aktris berwajah bule tidak bisa menutupi kekecewaan saya terhadap film ini. Bahkan hantunya yang dalam film itu diceritakan bisa dipanggil dengan Primbon Adammakna (just FYI, ini adalah kitab untuk pedoman hidup orang Jawa dulu, bukan untuk panggil jailangkung), hantunya muka BULE! Panggilnya pake kitab Jawa, yg keluar bule..
So, setelah kekecewaan itu, ternyata mereka membuat Jailangkung 2 (2018), bersama dengan Kuntilanak (2018). Kuntilanak juga sudah perrnah dibuat tahun 2006, bahkan sampai 3 film dengan pemain yang sama - si cantik Julie Estelle. Kuntilanak (2006) sebenarnya biasa saja, tentang folklore makhluk mistis Indonesia yang bernama Kuntilanak yang bisa dipelihara orang untuk membantu menyelesaikan masalah, menghilangkan musuh dengan gampang. Film baru inipun diproduksi oleh Rizal Mantovani.
pic from: IMDB
 
Karena film ini gratis sudah dibajak online, maka, jelekpun saya hanya akan rugi waktu dan kuota. But believe me, this one is good. Even better than the first Kuntilanak. Tapi tergantung kalian sih.. This movie gave me chill.. Ya.. setelah sekian lama nonton film hantu, film ini bikin saya merinding, bukan karena udara dingin. Saya tinggal di Sumbawa yang suhunya lebih ekstrem daripada Jawa. Entah kenapa, saya merinding. Mungkin karena ini film mengingatkan saya pada cerita-cerita masa kecil, dimana dulu orang-orang tua tidak memperbolehkan anaknya main malam-malam karena nanti diculik kuntilanak, disembunyikan di atas pohon..
Menceritakan tentang sekelompok anak yatim piatu berwajah bule (what is it with Rizal dan orang-orang indo bermuka bule?). Ibu asuh anak-anak ini orang kejawen (walopun mukanya bule juga) yang punya cermin kuntilanak seperti yang ada di Kuntilanak (2006). Hanya saja cermin ini sudah retak-retak. Si keponakan ibu ini lantas meminta pacarnya mencarikan cermin pengganti. Kebetulan, si cowok ini baru ambil gambar di sebuah rumah hantu dan menemukan sebuah cermin antik yang persis dengan cermin tantenya. WTF man.. you shouldn't take anything from a haunted house.
Dan tentu saja akhirnya cermin ini membawa kuntilanak di dalamnya yang akhirnya menghantui anak-anak itu, berusaha membawa mereka masuk ke dalam dunianya. Itulah yang menarik dari film ini. Pemain utamanya anak-anak, mereka diteror kuntilanak, tetapi tidak gentar, malah berusaha melawan. Dan salah satu dari mereka ternyata memiliki wangsit untuk mengendalikan kuntilanak.
It's good.. percayalah.. nggak akan bosen.. karena ada unsur komedi, petualangan, drama dan horor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

39

Kalau kata film Tusuk Jelangkung, hari lahir dan weton orang itu akan terulang tiap 39 tahun. Jadi misalnya lahir tanggal 9 Maret 1993, Sela...