Kamis, 14 November 2019

IT'S A TRAGEDY

Untuk seorang istri, saat menemukan suaminya punya wanita lain.
Was I not good enough?
Saat akan menikah, calon mertua saya berkali-kali menegaskan kalau anaknya tidak pernah pacaran.. or.. hanya sekali pacaran dan itupun bukan atas kehendaknya. Mantannya bahkan sudah menikah dan punya anak. Dan dia tidak banyak teman wanita, karena dia canggung dengan cewek.. Hahah.. bull shit.. I see him everyday at the office surrounded by females.. But ya, tentu saja saya hanya mengangguk-angguk saat orang tuanya menjelaskan itu. Apa hak saya mengatakan kalau anaknya gila di kampus. Saya bukan apa-apanya saat itu. 
Anyway, saya bukannya mau cerita kalau suami saya sekarang punya cewek lain. Tapi mungkin apa yang dilakukan kedua orang tuanya dengan menjelaskan kalau anaknya tidak pernah punya cewek adalah untuk memberitahukan, bahwa mereka sudah mendidik anaknya dengan benar dan apa yang terjadi selanjutnya adalah sebab dan akibat dari kami berdua. Dan kalau memang suami saya punya wanita lain, yang saya tidak ketahui, maka ya sudahlah. Selama tidak merepotkan saya. Lagipula beristri sampai 4 dibolehkan dalam agama saya.
Apa yang terjadi akhir-akhir ini di sekeliling saya seolah memberi peringatan. Mungkin karena saat ini kami saling berjauhan. Mungkin kepercayaan. Bukan kepercayaan pada Tuhan, tapi percaya pada suami atau istri yang membuat perselingkuhan menjadi sangat menyakitkan. Saat ini saya bisa bilang kami hanya mengandalkan rasa saling percaya. But who knows?? Kami terpisah beribu kilometer, kami bukan Tuhan yang Maha Melihat. Mungkin dia jalan bersama wanita lain dan tumbuh rasa, atau mungkin saya juga demikian. Karena Tuhan sangat mudah membolak balik perasaan manusia. Semoga saja tidak..
It takes two to tango.. Saya kadang heran orang panggil pelakor atau pebinor. Karena dalam bercinta, membutuhkan persetujuan dari dua belah pihak. Dalam film "Friend with Benefits" bahkan dibuat perjanjian di atas e-Bible. Maka kenapa yang salah hanya satu orang? Kalau satu orang yang salah, maka itu namanya pemerkosaan dan bisa dipidanakan. Kadang ada yang bilang, "Karena ceweknya tidak berhenti menggoda..", lantas kenapa tergoda? Jangankan yang jauhan tinggalnya, yang tinggal serumah saja masih banyak kemungkinan tergoda cewek atau cowok lain. 
Ini sebenernya mau ngomongin apa sih kok jadi kesana kemari?   
Karena saya bingung apa yang benar dari semua cerita percintaan ini? Saya tidak pernah ingin menikah karena malas memikirkan bagaimana menjaga perasaan orang. Tapi semua orang di sekitar saya selalu mendorong untuk menikah karena itu ibadah. Karena ada hubungannya dengan ibadah, maka saya asumsikan orang yang mengerti agama akan menjalankan sistem pernikahan dengan lebih baik. Akan menjaga perasaan suami/istrinya dengan lebih baik. Asumsi saya runtuh saat ada pemuka agama yang kehidupan rumah tangganya tidak jelas. Blurry, masuk infotemen dan umbar kehidupan rumah tangga di sana sini. Hmm.. Okee.. so, pemuka agama juga manusia. Bukan malaikat.
Lantas saya lihat David dan Victoria Beckham yang sudah menikah mungkin 20 tahunan lamanya, tidak pernah umbar masalah rumah tangga, kecuali paparazi yang bikin-bikin berita sendiri. Kenapa? Kenapa orang yang dibilang tidak tahu agama malah lebih bagus menjalankan rumah tangga? Apakah benar agama yang dijadikan dasar orang-orang di sekitar saya untuk menikah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

39

Kalau kata film Tusuk Jelangkung, hari lahir dan weton orang itu akan terulang tiap 39 tahun. Jadi misalnya lahir tanggal 9 Maret 1993, Sela...