Semalam ibu sms sebelum saya buka puasa..
"Semoga apa yang kamu minta dengan puasa ini dikabulkan Allah..". I
was dumbstruck.. Ya..benar.. Teman saya pernah marah pada Tuhan, karena setelah
tirakatnya selama ini, dia tetap gak ketrima tes CPNS. Ibu sms seperti itu..
Mereka semua berpendapat sama, bahwa tirakat seseorang pastinya karena
menginginkan sesuatu. Is that how it works? Are there any manual for asking
something to God? Saya jadi bingung.. Memangnya saya mau apa? Apa yang saya
minta sama Allah? Kenapa saya puasa Senin-Kamis? Karena saya tidak merasa
hendak meminta sesuatu. Mungkin lebih ke arah berterima kasih karena sudah
diberi kehidupan yang indah ini..
Minta jodoh? come on.. Nenek saya bahkan sudah
bayar 20 juta dan nangis di depan Ka'bah untuk memintakan jodoh buat saya. Kalo
saya gak mau, Tuhan gak akan memberi. Ya kan? Karena menurut saya, Tuhan itu
tahu apa yang kita mau. Selalu memberi di saat yang tepat. Saya gak peduli kalo
ada orang yang gak percaya Tuhan. Hidup mereka pasti terasa hampa, karena gak
ada tempat curhat pribadi yang gak ember..
Ingat-ingat deh.. Tuhan itu selalu memberi. Kasus
saya misalnya. Saya pingin nonton McFly, dikabulkan. Saya pingin kerja kantoran
- dikabulkan. Saya bosan kerja kantoran, pingin sekolah gratis - dikabulkan.
Saya pingin ngerasain tidur di hotel berbintang - dikabulkan. Saya ingin punya
cinta sejati - dikabulkan. Saya pingin jalan-jalan ke Bali - dikabulkan. Saya
sakit habis jatuh, minta ijin gak sholat - dikabulkan. Apa sih yang gak
dikabulkan?
Saya anak yang tidak suka minta-minta ke orang
tua. Bukannya sok cari duit sendiri, karena kenyataannya, setelah punya uang
sendiri pun saya gak pernah shopping. Banyak teman-teman bapak dan ibu yang
iri, ingin punya anak seperti saya. Yang gak merepotkan, gak pernah minta
aneh-aneh, gak banyak gaya, rajin membantu pekerjaan rumah, dll, dll. Menurut
mereka, I'm a perfect child.
Tadinya saya senang banyak orang berpendapat
seperti itu. Sampai akhirnya saya merasakan hidup jauh dari orang tua. Beberapa
hari lagi, teman saya menikah, dan saya di sini tidak punya baju untuk ke
nikahan. Baju di lemari hanya kemeja kotak-kotak dan kaos oblong. Jangan tanya
sepatu pesta.. Akhirnya saya memutuskan pergi ke mall untuk beli satu baju
pesta. Setelah di sana.. Ternyata saya malah tidak tahu harus apa. Tidak tahu
apa yang saya inginkan..
Saya baru sadar kalo ternyata saya anak yang
tidak tahu apa yang diinginkan.. Mau tahu kenapa ini adalah sifat yang buruk?
Karena akhirnya saya gak berambisi, gak tahu akan kemana dan apa yang ingin
dimiliki. Orang macam apa yang tidak punya ambisi sama sekali? Orang macam
saya.. Yang hidup seadanya..Saya yakin tidak ada orang tua di dunia ini yang
ingin anaknya hidup apa adanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar