Selasa, 24 Januari 2012

VERSUS KEIMANAN

Iman.. Taat.. Saya merasa sudah beriman, tapi ternyata tidak. Gila kalo saya berpikir sudah beriman.. Jauh..Jauuuhhh rasanya dari taraf beriman, setelah mendengar penjelasan teman yang lebih mengerti Islam. 
Di tempat pergaulan saya yang baru, tidak seperti tempat sebelumnya, di tempat ini ada beberapa orang yang mendalami Islam sampai memutuskan untuk berpenampilan lebih Islami daripada orang lain. Sekitar sebulan lalu, orang-orang itu berdebat tentang poligami. Pihak cowok yang menggebu-gebu mendukung poligami, sedangkan pihak cewek juga tidak kalah menggebu menolak mentah-mentah. Masing-masing saling beradu pengetahuan ayat, dalil, hadist, apalah lagi namanya. Saya yang sebenernya (absolutely) mendukung pihak cewek, cuma bisa ndoweh, karena gak ngerti bagian Al Quran sebelah mana yang sedang mereka saling lontarkan.
Kata pihak cowok (selanjunya saya tulis "co"): Kamu tahu kenapa para wanita itu menolak poligami?
pihak cewek (selajutnya saya tulis "ce": kenapa?
co: karena keimanan mereka itu kurang
ce: haahh??
co: iya..karena sudah jelas ditulis dalam AlQuran, bahwa poligami itu diperbolehkan dalam agama kita, bila kita mampu adil.
ce: iya, dan jangan lupa, kalo si istri pertama memberi ijin
co: naahh..itulah, istri yang imannya kurang yang gak memperbolehkan suaminya poligami..
ce: ?????
co: wanita itu selalu pake hati, gak pake otak dulu. Yang cemburu lah.. yang merasa diduakan lah..semua jadi sakit hati..
saya (dalam hati) : bukannya hati nyambung ke otak yah? Kalo menurut saya sih, otak selalu kerja dulu. Misalnya ni suami tiba-tiba bilang ke istrinya, "Mah, saya nikah lagi ya?. Jelas aja si istri kaget dong? Pertama, dia akan "berpikir", loh, aq kenapa ya? apa ada yang kurang dengan pelayanan lahir batinku? dll..dll.. yang akhirnya bikin sakit hati.
ce: apa benar orang yang poligami itu mendahulukan imannya daripada syahwatnya? siapa yang bisa menjamin itu?
co: cowok kan hanya berniat menjalankan agamanya dengan baik. Sekarang masalah ada pada istri, apakah dia cukup beriman untuk menerima suaminya menikah lagi.
saya: mas, anaknya cewek pa cowok?
co: cewek..
saya: ntar kalo dia mau dipoligami suaminya, mas bakal ngebolehin? (disambut tepuk tangan teman-teman cewek sekelas)
co: yaa.. itu terserah dia.. kalo dia beriman, pasti dia mau..
ce: ckckck... berarti keimanan mas ini sudah melebihi Nabi Muhammad SAW, karena beliau tidak bersedia kalau anak perempuannya dipoligami suaminya..
Baru kali itu saya tahu kalau ternyata wanita yang menolak berpoligami itu karena kurang imannya. Salut saya bagi mereka yang mau diduakan.. Surga lah bagi kalian. 
Ada yang bilang kalo jumlah wanita lebih banyak dari pria. Bull shit.. China yang jumlah penduduknya sebanyak itu, ternyata memiliki pria lebih banyak dari wanita. Waktu saya mencari materi untuk menulis buku yang tidak pernah diterbitkan (=P), data statistik Indonesia menunjukkan jumlah pria dan wanita Indonesia sama.
Saya versus keimanan.. Mendengar bahwa keimanan diukur dari sisi poligami seperti itu, saya merasa semakin jauh. Saya suka hewan.. cita-cita saya dulu jadi dokter hewan, saya suka semua hewan, kecuali cicak,kadal dan tokek mungkin. Terutama anjing. Sejak dulu saya paling kagum dengan anjing. Kalo monyet pinter sih gak heran, wujudnya aja udah mirip-mirip manusia. Sayangnya, anjing diharamkan di Islam. Minggu lalu, saya berkunjung ke rumah saudara non muslim, mereka memelihara anjing. Pertama kali bertemu, anjing-anjing itu menggonggong heboh. Saya yang seumur hidup didoktrin "ANJING ITU HARAM" tentu saja ketakutan setengah mati. Tapi kekaguman, penasaran, kecintaan, bercampur dengan rasa takut.
Akhirnya, maafkan, saya versus keimanan, keimanan kalah. Melanggar apa yang tertulis dalam Al Quran, saya mengelus kepala anjing itu, dan dia berhenti menyalak, diam menatap saya, benar istilah orang, "puppy eyes".. emang pandangan mereka bikin jatuh cinta. Saya ajak salaman, dia beri satu kaki depannya, minta diajak main. Makhluk yang sangat mudah berkomunikasi.. Subhanallah.. Ya Allah, kenapa makhluk ini haram bagi kami? Kebetulan saat itu saya sedang datang bulan, kami berdua sama-sama barang haram, sama-sama gak boleh disentuh, sama-sama gak boleh masuk masjid. Selain itu, di luar sana banyak juga muslim yang suka berzina, mabok, nyuri, ngerampok, kegiatan haram yang merugikan orang lain. Yang saya lakukan adalah memberikan cinta pada makhluk Tuhan yang diharamkan. Ironis. Cinta yang salah..
Ada yang bilang, anjing diharamkan karena liurnya. Ada juga yang bilang karena anjing membawa rabies.. Yaa.. kucing bawa toxo yang bakal bikin anak2 cacat, ayam bawa flu burung mematikan, sapi dan kambing bawa antrax. Pemikiran-pemikiran ini yang saya takutkan membuat saya semakin jauh dari-Nya.
Pernah saya tulis status tentang anjing ini di FB, minta pendapat teman-teman kenapa dia diharamkan. Ada yang komen, "Mending ente buka AlQuran deh..".
Ternyata emang saya kurang mengerti Islam, selalu sibuk dengan pemikiran sendiri, membuat excuse-excuse sendiri akan apa yang sebenarnya tidak diperbolehkan dalam agama.
Pernah suatu hari saat SMA, guru biologi memutar film runtuhnya teori evolusi yang isinya missing link, manusia purba palsu dan lain-lain.. Ada suatu pernyataan aneh, "Kalau manusia benar berasal dari kera berbulu, maka suatu hari mereka akan berevolusi kembali menjadi kera berbulu. Dan itu tidak terjadi.". Maaf sebelumnya, kenapa saya bilang ini aneh.. Karena, seandainya manusia purba berbulu itu benar ada, dan manusia sekarang adalah hasil evolusi mereka, bukankah itu adaptasi?? Jaman bumi pertama kali terbentuk, dingin, zaman es.. Tentu saja Allah menciptakan mereka dengan perlindungan terhadap dingin. Dan seandainya evolusi benar-benar ada, dan manusia terus berevolusi, menurut saya gak mungkin berbulu lagi.. Lha wong dunia makin panas.. Siapa tahu manusia nantinya akan menjadi makhluk berlendir untuk melindungi diri dari sinar UV karena ozon sudah bolong?? Lagipula, seandainya evolusi benar terjadi, itu gak akan hanya berlangsung sehari dua hari.. Pasti akan memakan waktu jutaan tahun. Jutaan tahun itu gak sebentar. Kalo usia manusia cuma sampe 70 tahun, gak akan pernah bisa lihat evolusi.
Pemikiran-pemikiran aneh ini yang mungkin menyesatkan saya. Kembalikan saya ke jalan yang benar Ya Allah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

39

Kalau kata film Tusuk Jelangkung, hari lahir dan weton orang itu akan terulang tiap 39 tahun. Jadi misalnya lahir tanggal 9 Maret 1993, Sela...