I'm the most unmotivated person I know.. heheh.. Yang paling gak ada ambisi dan cita-cita.. Beda dengan teman-teman yang ingin mencapai ini itu di usia segini segitu. Saat sekolah di sini saya ketemu dengan seorang anak muda yang usianya masih early 20s, tapi sudah akan lulus PhD. Dengan kerja keras, otak encer dan dukungan luar biasa dari sekitarnya, dia bisa lulus PhD setahun saja. Belum lagi rajin tulis buku, paper penelitian, proyek penelitian yang bikin score SINTA-nya ribuan, berkali-kali lulus CPNS dan keluar karena alasan "gak cocok", ditambah tawaran-tawaran kerja di luar negeri dengan gaji luar biasa. I can't envy him.. I can't envy anyone. Rezeki orang, bagaimana saya bisa iri? Saya beberapa kali tes CPNS dan tidak lulus juga karena yah.. apalagi? Kurang kerja keras dan kurang pintar.. heheh.. Gak deng, gak boleh gitu juga ya? Kata BTS, Love yourself.. Masalah saya di tes CPNS adalah di "Karakteristik Pribadi" dimana disana muncul pertanyaan-pertanyaan yang sepertinya diulang-ulang tentang apa yang baik dan apa yang buruk. Tahu kan? Semacam soal PPKN jaman sekolah, seolah semua jawaban benar, tapi hanya satu jawaban yang "paling benar". Itu membuktikan bahwa kepribadian saya tidak cukup baik untuk menjadi PNS, berpotensi membahayakan negara.. hahah.. mungkin.. The fact that I easily forget something and move on, ternyata ada teorinya.
Kemarin nonton podcast Deddy Corbuzier ft Ferry Irwandi tentang stoicism, sebuah filosofi hidup yang gak akan saya jelaskan di sini, karena saya juga baru dengar.. Sepertinya sih sebuah pemahaman supaya kita menerima keadaan, bahwa ada sesuatu yang memang di luar kendali kita, tidak menyalahkan orang, gak usah dengar omongan orang.
I was like, come on.. that's what I do my whole life.. LOLs..
Haha.. gak sih, sepertinya filosofi ini untuk orang-orang ambisius yang pernah di atas, yang selalu ingin mengubah dunia, yang selalu ingin lebih dan lebih, yang kalau diomongin orang tentang pencapaian langsung kepikiran seumur hidup, yang kalau gak lebih dari orang lain langsung merasa gagal sampai stress. Filosofi ini sebagai obat penenang. Ini lo, kamu kejar dunia gak akan ada habisnya. Sepertinya begitu. Kalau orang macam saya sih, kynya gak perlu.
Ada yang pernah nanya, "Kalo gak ambisius, ngapain sekolah tinggi?", saya hanya bisa jawab, entahlah. Mungkin karena sudah terlanjur masuk ke dunia ini, jadi ya udah, ikut aja. Mau bikin bisnis seperti salah satu dosen saya yang memutuskan cukup berhenti sekolah di gelar master saja, tapi penghasilan dari usahanya jauh lebih besar daripada score SINTA-nya, juga saya gak bakat bisnis. Mau jadi penulis novel juga gak ada waktu karena ketutup laporan ini itu, akreditasi ini itu, ketutup hobi nonton, ya udah lah..
I'm not saying that stoicism itu alasan buat bermalas-malasan dan menerima keadaan begitu saja. Lantas gak mau dengar nasihat orang tua. Ini bukan "teori" bermalas-malasan. Agama kita juga mengajarkan kita untuk selalu berusaha dan bekerja keras. It's just.. I don't know.. legowo kali ya.. Kita punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mungkin ajaran untuk mengurangi penyakit hati. Hasad, fitnah, dengki, adu domba, jangan sampai lah..
Saat Deddy menyinggung tentang maraknya acara motivasi dan buku motivasi di sekitar tahun 2012, I was so agree. People were so motivated by that one man show. Ingat kan di sekitar tahun itu ada acara motivasi yang WOW banget, sampai semua orang tergila-gila nonton acara itu tiap minggu, only to get motivated. Saat orang lain tepuk tangan meriah mendengar kalimat-kalimat motivasi, saya yang sekali coba ikutan nonton merasa bahwa saya satu-satunya yang menganggap omongan orang itu hanya "muter-muter" gak ada ujungnya. Am I that stupid? How come I don't understand what he meant? Was he being philosophical?
Lalu muncullah acara-acara motivasi off air. Seminar-seminar motivasi yang bikin orang nangis-nangis dan seolah menyadari bahwa selama ini dia sudah salah langkah. I felt so left out for not interested on those motivation shows and seminars. Teman-teman banyak yang ajakin ke acara seminar-seminar motivasi, but never went to one. The fact that I wasn't the only one who hate any motivational movements, kinda make me feel normal again. heheh.. Memberi motivasi itu tidak salah, but for me, the best motivation is by real life implementation. Seperti Nabi Nuh AS misalnya, yang sabar berdakwah ratusan tahun dan masih difitnah, diejek-ejek, dilempar batu dan kotoran, sedangkan saya baru kena fitnah sekali aja rasanya udah mau bunuh orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar