Jumat, 09 Mei 2014

CAN I HAVE A NORMAL DREAM?

Entah berapa kali saya membahas tentang mimpi di dalam blog ini. Kalau suatu hari saya tetapkan blog ini jadi blog "interpretasi mimpi", and so'll be it..
Di dalam salah satu bab buku Sigmund Freud dikatakan kalau mimpi sebenarnya berasal dari ingatan kita akan suatu hal di masa lalu, atau sebuah repressed desire of something yang tidak kesampaian. I don't know.. Saya baru baca awal-awal buku itu. 
Masalahnya adalah, kenapa saya sering sekali mimpi aneh? Kalau cerita ini ke Bapak atau Ibu, mereka pasti langsung bingung nyari orang pintar untuk "memagari" saya dari serangan ilmu gaib macam teluh, santet dan sebagainya. Memang ada, dan memang sudah banyak buktinya, dan kita juga memang diajarkan untuk mempercayai sesuatu yang gaib. Hanya saja, saya sangat percaya pada Tuhan, dan sangat yakin kalau Tuhan melindungi umatNya. 
Sering orang bilang, "Tingkat keimanan kita ini masih rendah, do'a kita ke Tuhan pasti nyampainya lama, Karena itu kita butuh orang pintar, kyai, atau pemuka agama yang keimanannya sudah tingkat tinggi, yang do'anya sudah pasti didengar Tuhan..". Benar 100% kalau keimanan saya berada di tingkat yang sangat rendah, tapi.. Bukannya Tuhan Maha Mendengar? Maha Mengetahui? Maha Melihat? Saya bahkan nggak tahu apa asmaul husna untuk sebutan-sebutan itu. But hey, I believe it.. 100%!
Beside, saya nggak percaya aja kalau sampai ada orang yang bela-belain buang duit ke dukun minta mengirim teluh untuk saya.. I'm not worth it..
Kembali ke masalah mimpi. Saya sering sekali mimpi tsunami, air yang meluap-luap, kebakaran, tersesat di sebuah tempat aneh, gelap dengan banyak kamar, lari dikejar sesuatu. Who's not afraid of tsunami? That's just crazy.. Tapi nggak semua orang mimpi tsunami kan? Saya takut, tapi juga nggak setiap saat memikirkan itu. Then why is it in my dream?
Apa saya stress? Stress memikirkan apa? Stress memikirkan kenapa saya tidak pernah berpikir?
Lately I'm so in love with this winter soldier guy - Sebastian Stan. Saya berharap dia bisa muncul dalam mimpi indah. Dan itu terjadi tadi malam. He was there with me. Dengan jaket merah, kemeja kotak-kotak dan celana jeans seperti dalam Hot Tub Time Machine. But guess what? Wanna guess? 
It wasn't actually a beautiful dream. So ya, he's there, berdiri di sebelah saya, saya berpegangan erat di lengannya, dan dia juga menggenggam erat tangan saya. Sampai di sini mungkin masih tampak romantis. Kalau setting mimpi saya di taman dekat danau.. that would be really amazing. Sayangnya, setting mimpi saya semalam seperti the end of the world. Gunung-gunung di depan kami meletus. Ada helikopter-helikopter lewat dan satu persatu jatuh terkena letusan gunung. Kami berbalik, ternyata kami hidup dikelilingi gunung berapi yang meletus bersamaan. Orang-orang berlari panik di sekitar kami. Walaupun berada di sebelah orang sebesar Sebastian, tapi saya sama sekali tidak merasa aman, karena dia juga tampak ketakutan. Normal. Who's not afraid of volcanic eruption? Krakatoa, Vesuvius, Merapi.. 
Memang hanya mimpi, tapi bahkan dalam mimpi saya masih sempat berpikir rasional menerima ketakutannya. Menerima kalau mimpi ini nggak akan menjadikan sosok Sebastian sebagai superhero yang akan menyelamatkan saya.
What's a normal dream? Can i have one? Kadang semua tampak sangat jelas dan nyata sampai saya berpikir kalau kehidupan nyata adalah mimpi.
Beberapa malam lalu, saya mimpi sedang berada di rumah Jember, masuk ke ruang tamu, dan langsung menuju ke tempat cuci. Ada sepotong kaki manusia dewasa dalam buntalan kain warna biru. Mau tahu bagaimana saya tahu kalau itu potongan kaki manusia? Because I felt it. Terasa sangat nyata, kaki itu dingin, mati. Oh ya, saya kan baru membunuh orang ini? Dimana saya buang bagian tubuh lainnya?? Tiba-tiba Ibu datang membawa selimut kuning-merah dalam tas plastik, lalu menyerahkannya pada saya. Oh ya, saya menyimpan kepala bayi di dalam selimut itu, dan untung saja Ibu tidak menyadarinya. What? Kepala bayi dan potongan kaki manusia dewasa? Berapa orang yang sebenarnya sudah saya bunuh?
Bagaimana saya akan menyembunyikan potongan-potongan tubuh ini? Kenapa polisi belum mencari saya? Kenapa tidak ada keluarga yang mencari mereka? Apakah orang-orang mencurigai? Saya ketakutan, tapi hanya ada sedikit rasa bersalah. Langsung saja saya buang potongan tubuh itu di sawah depan rumah. 
It was so real.. I can feel everything, penyesalan, ketakutan, dead skin.. GOSH!!
Saat mimpi tsunami, saya bisa merasakan terpaan air laut dingin mengejar, suara laut mengamuk, angin keras. Saat mimpi gunung meletus semalam, saya merasakan panasnya, pasir memenuhi udara yang kami hirup, orang berlari menjerit-jerit, helikopter meledak, awan api. 
Ada orang yang tidak pernah ingat isi mimpinya, so lucky.. 
Kalau ada yang berpikir ini berhubungan dengan film-film yang saya tonton.. Just because I love horror, doesn't mean I watch every horror movie. No.. I hate gore movies, dan sudah lama tidak diproduksi film tentang bencana alam. 2012 adalah film kiamat terakhir yang saya tonton, tahun 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

39

Kalau kata film Tusuk Jelangkung, hari lahir dan weton orang itu akan terulang tiap 39 tahun. Jadi misalnya lahir tanggal 9 Maret 1993, Sela...